Kurikulum Merdeka  adalah  sebuah Pupuk Organik  yang diolah oleh Pemerintah utamanya  dalam Ladang  Pendidikan. Pupuk  Organik  yang siap diaplikasikan tersebut "Sangat Ramah Linkungan" ini  mengandung makna sebuah tanggung jawab besar dan harus dipikul oleh semua pribadi yang hidup di NKRI ini untuk  selalumemanfaatkannya dengan lebih mencintai alam sekitarnya terutama yang menyangkut hal hal yang bersifat ketradisionalan.  Selanjutnya, bahwa yang di maksud  "Sangat Ramah Lingkungan" adalah sebuah ranah yang berhubungan dengan hidup keseharian yang didalamnya  dimana sebuah tradisi atau budaya berkembang dari sejak leluhur hingga hari ini. Tradisi atau budaya tersebut dihidupi, dimaknai bahkan menjadi sesuatu yang khas menarik dan serta unik dan bahkan menjadi sebuah kebanggaan dari setiap tradisi yang ada di Nusantara tercinta ini
Berangkat dari apa yang disebut  dengan "Pupuk Organik" tersebut  sebenarnya  ada tujuh (7)  Pupuk Organik  yang bernama Perubahan Iklim Global, Kearifan Lokal, Bhineka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi, Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI, dan yang  terakhir adalah Kewirusahaan dan ke 7 (tujuh) hal tersebut kita sekalian boleh menyebutnya 7 Tema Projek Profil Pelajar Pancasila. Dari 7 (tujuh)  Pupuk Organik itu ada yang salah satunya akan dicoba untuk didalami, dicermati serta dipraktekan  yaitu  dalam ranah Bhineka Tunggl Ika
Bhineka Tunggal Ika mengandung makna walaupun berbeda-beda namun tetap satu juga. Nama Bhineka Tunggal Ika yang digagas oleh Presiden Soekarno selama masa pembuangan di Flores tersebut tergali dari sebuah semboyan adiluhung dari para Leluhur kita menjadi sebuah semboyan yang melegenda. Soekarno saat itu bergaul akrab dengan para Imam Katolik yang tentu sering berkunjung  ke perpustakaan setempat dan dari situ juga tejalin sebuah komunikasi yang diantara para Imam. Soekarno sangat memahami akan kondisi yang sangat aneka ragam maka dalam ranah Keindonesiaan  semboyan Bhineka Tunggal Ika sangat tepat dan harus diterapkan (menurut sebuah sumber).Â
Menyadari bergitu pesat dan gencarnya banyak informasi ataupun pengaruh- pengaruh dari luar baik yang bersifat membangun maupun yang bersifat merusak, maka sangatlah perlu suatu penanaman mendalam, menarik tapi juga menyentuh kepada para kawula muda utamanya para murid supaya lebih mencintai budayanya sendiri. Penanaman kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan yang lain adalah sangat perlu, supaya dengan ini terbangun sikap untuk saling menghargai dan menghormati diantara sesamanya. Keberbedaan tradisi antara yang ssatu dengan yang lain mengandung makna adanya sebuah keunikan serta keindahan, sebab dari yang berbeda itu akan tampak hal-hal yang unik dan menarik.
Menanamkan kesadaran kepada para Murid bahwa dirinya berbeda dalam Agama, Suku, serta kepribadian atau banyak hal lain-lain juga sangat membantu para Murid untuk bersatu serta untuk saling memperkaya satu sama lain. Dari pengalaman selama bergaul dari hal hal yang berbeda itu akan membuat para Murid tidak mudah untuk terprovokasi sebab mereka sudah mengerti bagaimana selama ini mereka memecahkan masalah-masalah yang timbul sekalipun mereka berbeda-beda dalam banyak hal.
Beberapa hal positif yang dapat diperoleh dari penanaman Kebhinekaan:
a. Para murid dapat berpikiran terbuka yang berarti bahwa mereka menyadari bahwa kehidupan yang dialami dalam kesehariannya yang serba neka ini akan membuat mereka berpikiran terbuka ternyata dalam agama, adat ataupun kepribadian ada hal hal yang baik dan bahkan menarik. Hal ini akan membuat menguatnya sikap toleransi diantara sesamanya. Mereka juga bisa saling belajar bahwa ada sebuah tarian yang unik dan indah dimana yang  suku Sumatera belajar menarikan suku Kalimantan hal ini akan memupuk rasa keterbukaan.
b.Senang mempelajari hal baru, hal ini mengandaikan sebuah situasi dimana satu yang lain akan saling memperkaya antara yang satu dengan yang lainnya, dimana mereka akan merasa bangga ketika berasal dari suku Batak namun bisa menarikan suku Jawa demikian  juga sebaliknya. Suku Tionghoa bisa menarikan atau menyanyikan suku Aceh. Ketersalingan dan senang dalam mempelajari hal yang baru tersebut akan membuat mereka menjadi lebih luwes serta kaya ketrampilan dalam kehidupan dimasa mudanya.
c. Kolaboratif menyadari bahwa bahwa tarian daerahnya mau dipelajari oleh temannya yang berasal dari suku yang berbeda maka akan membuat mereka merasa bangga, karena timbul rasa bangga dalam benaknya  mereka akan mengajak teman-temannya untuk menggali bersama akan hal-hal yang menarik dari sukunya yang bisa diberikan kepada temannya yang mau belajar. Kedua suku yang saling berbeda tersebut juga bisa berkolaboratif untuk menggabungkan tarian dari kedua suku tersebut sebagai sebuah inovasi sehingga akan menghasilkan sebuah tarian yang  indah yang akan memperkaya serta menjadi sebuah Keunikan tersendiri.
Penanaman kesadaran bahwa budaya sendiri lebih baik dari budaya manapun seharusnya menjadi sebuah gerakan besar yang harus dilakukan oleh setiap Pengajar ataupun setiap orang tua kepada anak-anaknya. Hal ini akan memperkuat kecintaan mereka terhadap budaya sendiri sehingga budaya atau tradisi yang berasal dari nenek moyang yang luhur tersebut tertanam dalam benaknya , menjadi bagian dalam kehidupannya dn menjadi modal untuk pembangunan Bangsanya. Pengaruh-pengaruh dari budaya asing sekalipun itu baik boleh diambil untuk memperkaya budaya sendiri bukan untuk menggantikan budaya asli Bangsa kita.
Sumber :
pedoman-penerapan-kurikulum-merdeka
dimensi-ppp-kurikulum-merdeka
https://sulsel.inews.id/berita/21-tradisi-unik-yang-ada-di-indonesia-apa-aja