Mohon tunggu...
YULIANUS JOKO KRISTIANTO
YULIANUS JOKO KRISTIANTO Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Walaupun Kecanduan Game Aku Juga Juara Di Kelas

30 November 2022   11:30 Diperbarui: 1 Desember 2022   07:28 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Walaupun Kecanduan Game  Aku  Juga  Juara Kelas

Ibu dan anak lelaki itu bertengkar didapur ketika subuh mulai dihiasi oleh riuhnya ayam ayam jago dan sesekali juga lolongan anjing tetangga di sebuah desa Mulyantoro yang Asri. "Tris jangan main Hape terus  belajarlah nanti kamu tidak naik kelas, Bapakmu belikan Hape itu tuk belajar bukan untuk main game terus."  Halaah Mbok simbok dari kemarin hape terus yang diomongkan,  saya punya hape ya untuk mainlah, khan teman-temanku juga main game di Sekolah.!"  "Kamu kalau tidak dengar omongan simbok, nanti kubanting  hapemu lho!, makin besar malah kurang ajar kamu Tris, Bapakmu kerja dikebun payah tiap hari ada duit untuk beli hape malah kamu semaunya!"   " Mbok,  Saya ini  main game juga kuotanya saya beli sendiri gak minta Simbok, ya sudah saya mau mandi dulu mau sekolah, nanti ada ulangan Matematika." Mendengar anak lakinya  berkata begitu Mbok Markem yang  pahit hatinya  tersentuh hatinya membuat hatinya terasa lega. Ada harapan dihatinya  yang tertaruh dipundak anaknya, mengingat dirinya hanyalah seorang jual jamu gendong keliling desa Mulyantoro. Ada harapan anaknya kelak jadi orang dan selalu teringat cerita  Mbok Gladrah  bakul pecel  yang sering bercerita bahwa  anaknya Noto sudah menjadi tentara di Bengkulu.

Setelah mandi  Trisno sambil membawa tas pergi ke dapur untuk sarapan. "Mbok, aku sarapan,"  "Ya sarapanlah, itu ada ikan goreng  Lik Paikem yang kasih kemarin."  "Mbok, Bapak kok belum bangun biasanya sudah bantu simbok meres kunyit?"  kata Trisno sambil sarapan  "Bapakmu lagi gak enak badan semalem  sakit magnya kumat, "   "Ohhh,,,,,, sudah ya Mbok, aku pergi dulu."  Setelah  pamitan  sama Ibunya  Trisno segera lari karena mendengar klakson dari motormya  si Parto jago main game di kelasnya. Mbok Markem senang banget dipamitin anak lakinya dan dengan penuh semangat segera  Ia membuat cairan gula aren sebagai pemanis jamunya. Di hatinya berdoa semoga anak lakinya berhasil kelak, mengingat usianya yang juga sudah tua dan suaminya sudah sakit sakitan, berharap Trisno bisa menjadi  pengganti ayahnya .

Segera Trisno Membonceng Parto sahabat kentalnya menuju sekolah yang cukup jauh dari rumahnya:  Di tengah perjalanan  Trisno  berkata  "Dibyo sudah WA kita To!"   " Ngomong apa Dibyo?"  "Dia ngajak kita main Battleground, ha ha ha main Moba aja timnya keok! Apa yang mau diandalkannya  kalau main Battleground,  nanti kita sembelih dia." Sesampai disekolah mereka berdua segera masuk kelas, dijumpai sudah ada Surip, Larno, Gowor, dan Dibyo lawan main Game Trisno dan Parto. "Ha ha, Dibyo, kau mau ajak main Battleground?, main Moba aja kau sudah kalah 3 kali!"  "Sombong banget kamu Trisno!"  "Kalau gak ada Parto, kau kalah Trisno!, kau menang itu karena ada Parto."   "Diamlah Wor!, kau terbantai terus kayak ayam sayur!"

Para siswa siswi segera berdatangan masuk ke kelas ketika bel sekolah berbunyi. Guru Matematika Pak Sunarwan segera masuk kelas mengajak berdoa  memberi motivasi dan mulai berkata, "Selamat pagi Pak!"  " Selamat pagi anak-anak salam sejahtera untuk kita sekalian!"   "Seperti yang sudah saya sampaikan seminggu yang lalu bahwa kita hari ini ada ulangan Matematika sebanyak 20 Soal, Apakah semuanya siap?"   "Siap Pak"! Sahut Siswa Siswi serentak. "Selanjut soal ulangan sudah Bapak share di GoogleClassroom, anda sekalian bisa membukanya. " Segera anak anak membuka GoogleClassroom  yang  ada di Android masing-masing.

Trisno sebelum membuka GoogleClassroomnya   mengirim pesan  WA Dibyo,   "Dibyo gimana kita main Battleground seperti tantanganmu tadi?!"  "Aduuh!, nanti aja Tris, khan ini ulangan Matematika?, Pak Sunarwan itu Killer lho!"   "Ahhh!, cemen kamu Dibyo tadi nantangin tapi sekarang kamu gak mau!"  "Gimana ya nanti nilai ulangan Matematikaku jelek." "Pokoknya kita main sekarang, kalau sekarang kita  gak mau, artinya kamu kalah!" tegas Trisno.  Melihat kiriman WA begitu hati Dibyo cemas. "Dibyo aku udah bilang sama Yoga supaya kasih contekan ke aku, Dia khan pinter Matematika nanti setelah dia kirim jawaban ku share ke kamu, tenang saja!"  "Ok, kalau gitu Tris kita main Battle ground!" Ulangan Matematika segera dilaksanakan oleh Siswa Siswi di Kelas XI dengan waktu 90 menit. Dibyo juga mengikuti ulangan dan membuka GoogleClassroomnya tetapi dia membuka  dobel layar game ,sementara  Parto,  Dibyo, surip, Larno dan Gowor juga melakukan hal yang sama.

Ulangan sudah berlangsung kira kira 30 menit, sementara itu Pak Sunarwan yang killer,  mengawasi dari meja depan dan sesekali berjalan keliling kelas. Kelihatan dari depan kelas Trisno  dan Dibyo tidak sesibuk teman-temannya. "Trisno, kenapa kamu tampak belum mengerjakan soal?,  Bapak lihat kertas buram kalian masih kosong ."  "Saya kerjakan juga Pak!" Jawab Trisno.  "Waktu berjalan terus, harus gunakan waktu dengan baik?"  "Iya Pak!" Sahut Trisno. Waktu sudah berjalan 70 menit sementara kiriman jawaban dari Yoga satupun belum ada, Hati Trisno mulai kalut.  "Yoga, mana jawabannya, waktu hampir selesai!"  Yoga tidak memberi jawaban, mulailah raut muka Trisno menampakan kegelisahan pada saat itu, dengan langkah cepat Pak Sunarwan menuju ke arah Trisno  dan  yang membuat Trisno gelagapan. "Trisno HP kamu Bapak sita, ikuti saya ke Kantor, tidak hanya sekali ini kamu berlaku demikian!"

Pak Sunarwan dibuat geram oleh kelakuan Trisno yang seolah tidak mempan dengan hukuman yang selama ini diberikan kepada Trisno, sambil menahan emosi Pak Sunarwan berkata kepada Ibu Mariah seorang Guru BP :"Bu Mar!, ini HP nya trisno, kusita karena pas ulangan main game, tolong di tangani ya Bu Mar, saya tak minum dulu."    "Ya Pak, terima kasih  akan saya konseling."

"Trisno duduk didepan Ibu!, kamu lagi kamu lagi mau jadi apa kamu!" Sambil duduk didepan Bu Mariah Trisno menatap wajah Ibu Mariah. "Sekali lagi kutanya kamu Trisno, mengapa kamu selalu main game  ketika belajar dan bahkan ini ulangan?!"   "Saya suka main game Bu, saya gak suka belajar saya sering bosan."  "Terus kalau kamu bosan belajar lalu apa dapatnya kalau kamu main game terus?"  "Dapatnya saya senang kalau bisa mengalahkan teman, khan keren Bu!"  Mendapati jawaban seperti itu membuat Bu Mariah merasa jengkel. Lalu berkata kepada Trisno :"Kamu main game sama siapa?"  "Saya main game sama Parto, Dibyo, Surip, Larno, dan Gowor Bu." "Panggil ke lima  temanmu itu!" Dengan cepat Trisno memanggil ke lima temannya di Kelas.  "Pak saya  ijin tuk panggil Parto,Dibyo, Surip, Larno, dan gowor dipanggil Bu Mariah ke ruang BP."  " Parto, Dibyo, Surip, Larno, dan Gowor keluarlah ikut Trisno  ke ruang BP!"  Setelah diijinkan oleh Guru Bidang Studi kelima  siswa itu mengikuti Trisno ke ruang BP.

"Nah kalian lagi kalian lagi yang bikin ulah, kamu parto!, siapa yang mengajakmu untuk main game?!" "Trisno yang ajak saya Bu." "Dibyo! siapa yang mengajakmu main game?" "Trisno Bu." Begitu seterusnya  sampai ke lima anak itu mengatakan bahwa Trisno yang mengajaknya main Game. Walaupun demikian  tetap saja Trisno  tidak membenci teman temannya pun  semua tuduhan tertuju kepadanya , karena bagi Trisno mengalahkan teman-temannya merupakan kesenangan, teman-temannya itulah yang bisa membuatnya senang. "Hari ini  HP kalian kami sita selama  dua minggu!, bisa diambil jika orang tua kalian datang ke Sekolah!"  setelah mengatakan demikian Ibu Mariah mempersilahkan Ke enam siswa tersebut keluar ruangan BP.

Menjelang usai pelajaran sekolah Trisno dan temannya dengan hati sedih harus kehilangan HP . "Gara gara Trisno kita gak punya HP jadinya!"  "Iya  Trisno ceroboh!"  "Sudahlah!, ntar juga  kita dapatkan  lagi HP kita."  Kata teman teman Trisno . Karena jam sekolah sudah usai mereka semua pulang ke rumah masing-masing, tak terkecuali Trisno yang  selalu mbonceng Parto pulang ke Rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun