Mohon tunggu...
Joko Adi Saputro
Joko Adi Saputro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang yang memiliki hobi olahraga angkat beban, yang mencerminkan gaya hidup sehat dan semangat untuk terus berkembang. Saya memiliki kepribadian yang baik, jujur, adil, dan pekerja keras, saya selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap aspek kehidupan saya. Selain itu, saya juga menyukai topik seputar ilmu agama, olahraga angkat beban dan tutorial memasak, itu menunjukkan minat yang seimbang antara ilmu agama, kebugaran fisik dan kreativitas di dapur.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalanan ke Negeri Ilmu

30 November 2024   12:59 Diperbarui: 30 November 2024   12:59 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa kecil bernama Sukamulia, hiduplah seorang pemuda bernama Putra. Sejak kecil, ia dikenal memiliki semangat besar untuk belajar. Setiap pagi, ia berjalan kaki ke sekolah dengan penuh semangat, meskipun jarak sekolah jauh dari rumahnya. Baginya, ilmu adalah cahaya yang bisa mengubah masa depan.

Putra sering mendengar sebuah hadist yang sangat menginspirasi dirinya yaitu: "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina." Meskipun hadist ini dianggap dhaif (lemah), maknanya tetap membekas di hatinya. Ia memahami bahwa mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, bahkan jika harus menghadapi kesulitan dan menempuh perjalanan jauh.

Putra memiliki cita-cita yang besar. Ia ingin menjadi seorang insinyur agar bisa membangun infrastruktur di desanya yang masih tertinggal. Namun, keluarganya bukanlah orang kaya. Ayahnya seorang petani sederhana, sementara ibunya seorang penjahit.

"Putra, mungkin cita-cita itu terlalu besar untuk kita. Kita tidak punya cukup uang untuk menyekolahkanmu ke kota, apalagi ke luar negeri," kata sang ayah pada suatu malam.

Namun, Putra tidak menyerah. "Ayah, bukankah Rasulullah SAW menganjurkan kita menuntut ilmu meski harus ke tempat yang jauh? Aku akan bekerja keras untuk mewujudkannya," jawab Putra dengan penuh keyakinan.

Setelah lulus SMA, Putra memutuskan untuk merantau ke kota besar. Ia bekerja sebagai pelayan di sebuah rumah makan sambil mengambil kursus persiapan ujian masuk universitas. Setiap malam, ia belajar hingga larut, meski tubuhnya lelah setelah seharian bekerja.

Suatu hari, pemilik rumah makan tempat Putra bekerja, Pak Joko, melihat kegigihannya. "Putra, kamu anak yang rajin. Apa cita-citamu sebenarnya?" tanya Pak Joko.

"Saya ingin kuliah Pak, agar bisa membawa perubahan untuk desa saya," jawab Putra.

Pak Joko terkesan dengan tekad Putra. Ia pun menawarkan bantuan untuk membiayai kuliahnya. "Anggap saja ini investasi untuk masa depanmu. Tapi kamu harus berjanji, setelah sukses kamu harus membantu orang lain." kata Pak Joko kepada Putra.

Berkat kerja keras dan bantuan Pak Joko, Putra berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi ke Cina, negara yang disebut dalam hadist yang menginspirasi dirinya. Di sana, ia belajar teknologi konstruksi modern sambil mendalami budaya dan bahasa setempat.

Meski tinggal jauh dari tanah air, Putra tidak pernah melupakan ajaran Islam. Ia sering menghadiri kajian bersama komunitas Muslim di Cina dan bahkan mengajarkan anak-anak Indonesia yang tinggal di sana tentang Al-Qur'an dan bahasa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun