Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kemeriahan HUT RI ke-71 di Desa Gerbo, Pasuruan

24 Agustus 2016   05:42 Diperbarui: 24 Agustus 2016   08:36 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak kecil, aku seringkali ikut ibuku ke sebuah desa, tempat dimana ibuku dilahirkan, namanya Desa Gerbo. Sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Desa ini lumayan luas, tetapi lokasinya begitu strategis, yakni berada di persimpangan arah Malang dan ka beberapa tempat wisata, misalnya Air Terjun Rambut Moyo, Gunung Bromo Tengger dan beberapa tempat wisata menakjubkan lainnya.

Masyarakat Desa Gerbo sangatlah majemuk, tidak hanya keragaman suku dan budayanya, tetapi juga terkomposisi atas berbagai agama di Indonesia ini. Menariknya, setiap kali sehabis upacara bendera tanggal 17 Agustus, masyarakat Desa Gerbo mengadakan lomba karnaval antar RT dan Desa lain di sekitar Gerbo. Lomba karnaval ini diikuti beberapa desa lain, misalnya Desa Lor Kali, Jajang Wetan, Jajang Kulon, Kejoren, Pager Gunung, Mbelong, dan juga beberapa tahun terakhir disemarakkan oleh undangan atau tamu karnaval dari luar daerah Gerbo. Pihak panitia begitu kreatifnya menyelenggarakan lomba karnaval ini guna memupuk tali persatuan dan kesatuan seluruh masyarakat Gerbo dan sekitarnya.

Warga Gerbo menyiapkan segala sesuatu untuk mengikuti lomba karnaval Agustusan ini semenjak awal bulan, dan karena itu, aku sendiri menilainya begitu matang, baik dari segi konsep dan tema perlombaan yang diadakan oleh panitia. Begitu meriahnya sehingga hingga kini pun aku masih terngiang-ngiang. Bagiku, Desa Gerbo tak ada duanya di negara ini, sebab masyarakat Gerbo terkenal dengan masyarakatnya yang rukun dan kompak serta satu lagi, tidak mengenal gengsi, maklum, namanya saja orang desa, tetapi bagiku itu sangatlah bagus, karena persatuan dan kesatuan dalam keberagaman itu hingga saat ini pun masih tetap utuh dan akan tetap lestari.

Dalam perlombaan karnaval, panitia memberikan kebebasan bagi seluruh peserta lomba karnaval sehingga aku amati sendiri memang sangat unik dan memberikan kemeriahan tersendiri. Terutama bagi penonton setia sepertiku. Setelah usai acara lomba karnaval ini, pada sore harinya biasanya di Gerbo diadakan lomba Ujung alias permainan saling pukul dengan alat yang disebut penjalin. Namun, sayang sekali, kali ini aku belum bisa mendapatkan potretnya. Gerbo bagiku adalah miniatur Indonesia yang benar-benar Indonesia, Gerbo bagiku adalah simbol persatuan dan keberagaman, dengan keberagaman, warga Desa Gerbo begitu bersemangat untuk merayakannya. Ya, setiap tanggal 18 Agustus Anda dapat pula berkunjung ke Desa Gerbo untuk membuktikannya. Dan jangan lupa pula, setiap tanggal 29 Agustus, Anda juga dapat berkunjung ke daerah Nongkojajar, dekat desa Gerbo untuk melihat kemeriahan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI).

Yuk, simak kemeriahannya melalui jepretanku berikut pada tanggal 18 Agustus 2016 kemarin, hehe...

peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
Ini adalah peserta karnaval dengan genre sebuah suku pedalaman di Indonesia, semua bahan dibuat dari daur ulang sedemikian rupa sehingga dapat menjadi kombinasi kostum yang apik. Masyarakat Gerbo juga terkenal dengan masyarakatnya yang kreatif. Seluruh bahan persiapan karnaval dibuat secara mandiri dan bergotong-royong sehingga dapat menghasilkan sebuah karya yang unik dan berbeda-beda untuk kontingen setiap RT dan desanya.

peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
Apalagi soal konstruksi serupa patung, masyarakat semua berpartisipasi dalam pembuatan patung Gajah Mada ini. Kombinasi warna kostum dari patung sungguh menarik dan pantas. Ini semua berbahan kardus, bungkus semen dan cat warna serta rangkaian bambu lho...bagus kan?...hehe

peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri

peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
Selain diikuti oleh genre-genre tradisionalis, karnaval di Desa Gerbo juga diikuti oleh beberapa marching band yang dibawakan oleh anak-anak dari MTs hingga MA yang ada di Desa Gerbo sehingga acara begitu sungguh memukau dan ramai.

peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
Kalau ini adalah rangkaian peserta yang selalu ada setiap tahunnya di Desa Gerbo, yaitu selamatan Bumi gerbo. Gerbo dikenal sebagai daerah penghasil padi terbesar di daerah kecamatan Purwodadi, selain itu hasil kebunnya juga sangat melimpah dan subur. Oleh karena itulah, masyarakat Gerbo setiap kali 18 Agustus selalu mengikutkan selamatan Desa sebagai rasa syukur atas limpahan Rahmat dan Karunia Tuhan atas kesuburan bumi Gerbo.

peserta karnaval, dok.pri
peserta karnaval, dok.pri
Selamatan itu biasanya diiringi oleh Sadran atau Hadroh berkombinasi dengan kendang dan Jidor dan penabuhnya melantunkan Sholawat atas Nabi Muhammad saw.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun