Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[FAPI] Kidung Anak Langit

6 Juli 2015   13:30 Diperbarui: 6 Juli 2015   13:30 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Joko Ade, No. 84

Negeri setengah tiang menantiku di balik bukit itu. Ia memesan kelaparan, bernyanyi kesakitan dan meraung kebodohan. Parasnya memang hijau nan asri, pelangi di mataku pun kalah berseri saat ia menampakkan diri. Ya. Bukit hijau dengan serangkaian gunung yang menyangganya. Aku menunjuknya dengan jemariku sesaat sebelum kejemput dan kuhapus penderitaan anak-anak langit yang buta huruf itu.

Mengasihinya adalah impianku yang masih dalam genggaman tangan mungilku. Melukis kebodohan menjadi kecerdasan. Kegersangan ilmu pengetahuan adalah keniscayaan.

Aku ingin engkau semua berdiri tegak menjadi panji-panji Pertiwi. Biarlah aku yang memesan kelaparan itu, biarlah aku yang bernyanyi kesakitan itu. Namun, aku akan menyeru kepadamu semua, "Bertekadlah untuk menjadi manusia cerdas!"

Mataku terpejam, senyumku berkibar. Anak-anak langit adalah kader pembangunan bangsa yang berwawasan lingkungan. Meski merunduk di balik dedaunan, mereka tetap bertahan. Buaian penguasa begitu menggiurkan, hingga anak-anak langit pun berparas kebosanan. Anomali kebijakan negeri penuh pembiusan, menjadikan mereka dalam keterlantaran. 

"Apakah Pancasila itu sakti?" tanya anak-anak langit kepadaku.

Aku tertegun dan kujawab pertanyaan itu, "Ya, Pancasila itu sakti. Namun, sekarang Pancasila sakit." Dalam dekapan langit biru di pagi itu, lihatlah itu, ada cahaya di ujung puncak gunung itu. Kita akan bergegas untuk mendakinya untuk sebuah harapan masa depan baru. Tentu...dengan kobaran semangat yang menderu debu.

 

 

NB :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun