Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Tuan-tuan Tanah

27 Desember 2019   16:38 Diperbarui: 27 Desember 2019   16:41 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semangat Menanam Padi Petani Sidoarjo, Jawa Timur (dokpri)

Menanam belum tentu memanen, itulah petani
Yang terinjak saat menyemai padi
Yang diludahi saat datang panen lagi

Musim kian salah menempatkan diri
Datang-datangnya malah membanjiri
Padahal hujan membawa rahmat Ilahi
Sampai kapan petani mengeluh begini
Tak ada generasi yang peduli
Jumlahnya terhitung dengan jari

Ongkos produksi mencekik dahi
Kadang-kadang menyuruh gantung diri
Pendapatan tak cukup untuk makan sehari
Lauk pauk seadanya, yang penting dinikmati
Tanah-tanah negara ini
Rupanya lupa diri
Mereka berbondong-bondong melacurkan diri
Kepada tubuh-tubuh tanpa kepala, tanpa hati

Tanah-tanah yang subur kini
Harus merelakan diri diperkosa secara keji
Bahkan mereka tak kuasa merintih
Sudah dibayar, namun tak ditanami

Tuan-tuan tanah yang terhormat
Hidup petani kian melarat
Mencangkul saja kehilangan semangat
Sebab tanah-tanah ditanami besi dan kawat
Menyabung nyawa melawan hidup keparat
Entah mereka kuat, entah lebih dulu sekarat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun