Mohon tunggu...
freebet
freebet Mohon Tunggu... Freelancer - www.freebet.id

Seorang yang ingin terbang keangkasa bersama bintang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Prematur

1 Maret 2021   14:10 Diperbarui: 1 Maret 2021   14:48 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Paradigma Mahasiswa dan Gangguan Kejiwaannya

Mahasiswa sekarang telah mati, mereka sudah tidak berjuang untuk negara lagi, mereka terbendung dengan impian pribadi tanpa memperhatikan sisi kanan dan kirinya lagi. 

Paradigma yang sangat salah terjadi di kalangan mahasiswa zaman sekarang. Selain sudah menjadi kendaraan dalam perpolitikan, mahasiswa sekarang acuh dan lebih senang untuk menghabiskan waktunya sia-sia, seperti pacaran, menjadi nakal ataupun menjadi mahasiswa yang sekedar lulus lalu menunggu mati. 

Tidak ada karya, tidak ada ide-ide kreatif ataupun mendobrak pemerintahan yang semakin hari semakin statis. Mahasiswa sudah tidak adalagi langkahnya di dunia pemerintahan ataupun membangun dalam bidang sosial. Mereka lebih memilih memikirkan diri mereka sendiri lalu menjadi sukses dan berkeluarga dan menunggu mati.

Tentang Mahasiswa

Mahasiswa sekarang lebih senang dalam melakukan hal yang sia-sia. Seperti bergosip, belanja dan mencari teman sebanyak-banyaknya untuk tidak melakukan apa-apa. 

Dalam berkarya pun yang mempunyai ide dapat terhitung hanya satu sampai lima orang selebihnya hanya membantu dan didasari dengan rasa tidak enak, bukan didasari rasa ingin berkarya (maju). Dan yang terburuk dari mahasiswa adalah mereka tidak tau apa yang ada di dalam perkuliahan melainkan mereka lebih senang dalam mencari masalah pribadi pada teman-temannya. 

Jika dikomparasi terhadap mahasiswa yang terdahulu. Dahulu mereka lebih sering diluar kelas, berfikir bagaimana cara membangun negara atau mengatasi masalah-masalah yang ada, meski harus diakui ada juga "mahasiswa yang memiliki gangguan kejiwaan" tetapi persetasenya lebih sedikit dibandingkan dengan yang ingin memajukan negara. Namun di era sekarang mahasiswa yang memiliki jiwa itu sudah jauh menurun persentasenya dan lebih memilih menjadi mahasiswa yang memiliki gangguan kejiwaan.

Tulisan ini di riset dari beberapa tahun lalu, sebagai contohnya : ada mahasiswa yang jarang hadir dikelas, ada pula yang bukan teman sekelas, tetapi mereka dapat mengetahui masalah yang terjadi pada orang yang bukan teman sekelasnya. 

Seakan masalah itu akan dipertanyakan oleh dosen pembimbing pada masa akhir perkuliahan, seakan masalah itu akan dipertanyakan ketika mereka akan melamar kerja, seakan mereka ingin sekali organsme ketika masalah itu semakin asik untuk didengarkan. 

Lalu apa Impact dari kegiatan itu? Ditinjau dari nilai susila mereka hanya akan menurunkan derajat mereka. Ditinjau dari segi agamis pun malaikat hanya mencatat tentang dosa dan tidak ada pertanyaan itu ketika dialam kubur nanti.

Kematian yang Tak Menjemput Dosa

Mahasiswa akan segera mati, tinggal menghitung waktu. Akademisi hanya akan segera menurun kadar predikatnya dan akan menjadi golongan yang tak beresensi. Mereka hanya akan menjadi pion-pion dalam roda kehidupan bukan menjadi raja ataupun ratu. Mereka hanya akan tak sadar ketika Sakaratul Maut dan mati. 

Empat tahun dilalui dengan percuma, memakai toga, bekerja dengan gaji setara umr dan iming-iming bonus dan menjadi nisan serta dilupakan. Seharusnya mahasiswa mengubah paradigmanya tentang perkuliahan yang lebih berguna dari sekedar antar jemput wanita. Seharusnya mahasiswa mengubah kegiatan mereka yang lebih berguna daripada sekedar berkumpul dan berdiskusi tentang masalah kehidupan seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun