Mohon tunggu...
Yuniarto Hendy
Yuniarto Hendy Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Lepas di China Report ASEAN

Youtube: Hendy Yuniarto

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sastra Indonesia 2017: Karya dan Penghargaan bagi Penulis Sastra

22 Desember 2018   12:35 Diperbarui: 31 Desember 2018   21:41 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai novel Indonesia di rak buku perpustakaan

Sastra Indonesia pada tahun 2017 diwarnai dengan beragam karya sastra dan peristiwa-peristiwa sastra. Tulisan ini diawali dengan pembahasan tentang enam novel populer yang berpengaruh pada tahun 2017. Peristiwa-peristiwa sastra yang dibahas meliputi penghargaan sastra, musyawarah tahunan sastra, dan pameran buku internasional. Karya sastra tahun 2017 terutama novel memiliki ciri khas pada temanya yaitu mengenai cerita cinta masa remaja dengan bermacam-macam latar belakang kehidupan di dalamnya.

Tere Liye kembali mengeluarkan novel bertema fantasi berjudul Bintang. Novel yang telah ditunggu-tunggu oleh penggemar tulisan Tere Liye ini ternyata memang mampu membius pembaca dengan alur ceritanya. 

Tidak diragukan lagi bahwa sastrawan yang telah menulis 27 novel tersebut memang pengarang yang selalu bisa membuat para penikmat novelnya larut ke dalam alur cerita. Novel Bintang ini merupakan seri dari novel Bumi, Bulan, dan Matahari. Novel ini menceritakan tiga orang sahabat bernama Raib, Seli dan Ali yang melakukan petualangan fantasi.

Penulis yang berhasil dengan novel Negeri 5 Menara, Ahmad Fuadi, kembali sukses dengan novel terbarunya yang berjudul Anak Rantau. Fuadi mengangkat cerita tentang seorang remaja bernama Hepi yang sering bolos sekolah. Akhirnya, ayahnya menitipkan Hepi ke rumah kakek dan neneknya di Kampung Tanjung Durian. 

Di sanalah banyak pelajaran hidup yang akhirnya didapatkannya. Melalui novel ini pembaca belajar bagaimana kehidupan di pedesaan dapat membentuk karakter seseorang menjadi karakter yang berbudi. 

Banyak adat istiadat yang dihadirkan dalam cerita ini sehingga membuat para pembaca sedikit tahu tentang adat Minang. Selain itu, juga terdapat pepatah khas Minang yang disajikan di dalam novel ini, seperti Nak satitiak jadikan lawuik, nak sakapa jadikan gunuang, alam takambang jadi guru yang berarti "yang setetes jadikan laut, yang sekepal jadikan gunung. 

Alam terkembang jadi guru". Novel Anak Rantau memberi amanat kepada pembaca bahwa agama dan adat tidak saling bertentangan. Selain itu, memaafkan dan melupakan dendam lama adalah amanat yang penting dalam novel ini.

Sastrawan yang terkenal dengan novel-novel islami, Habiburrahman El-Shirazy, mengeluarkan buku terbarunya berjudul Bidadari Bermata Bening. Novel yang bertema Islam dan juga romantis ini menceritakan dua insan yang saling memendam cinta, yaitu Ayna dan Gus Afif. Tokoh utama dalam novel ini adalah Ayna yang merupakan seorang pembantu pesantren yang bertugas menyiapkan makan para santri. 

Banyak penderitaan yang harus dilalui tokoh utama sehingga membuat pembaca seolah-olah mengalami langsung penderitaanya. Cerita di novel ini berlatar belakang pesantren di Jawa Tengah. Oleh karena itu para pembaca dapat melihat kehidupan para santri di sekolah Islam dengan lebih jelas.Selain itu, pembaca dapat memahami nilai-nilai Islam dari para tokoh di dalamnya.

Novel populer tahun 2017 selanjutnya berjudul Konspirasi Alam Semesta yang lahir dari seorang musisi dan penulis bernama Fiersa Besari. Novel ini sangat populer di media sosial. Kutipan-kutipannya bisa ditemui berbagai media sosial seperti, Facebook, Twitter, Instagram, dan media sosial yang lain. Isi novel tersebut merupakan album musik yang pernah ia rilis pada tahun 2015, yang kemudian dipadukan dengan naskah sehingga akhirnya dilahirkan kembali dalam bentuk buku pada tahun 2017. 

Konspirasi Alam Semesta bercerita tentang seorang lelaki berusia 26 tahun bernama Juang yang bebas dan cenderung tidak mau diatur. Dia bekerja sebagai wartawan lepas, petualang, dan penulis. Juang yang acuh tak acuh tanpa sengaja bertemu dengan seorang gadis bernama Ana Tidae. Juang jatuh hati pada gadis cantik itu saat pertemuan pertamanya dan menjalani hubungan percintaan dengannya.

Gaya bahasa dalam novel ini sungguh sangat puitis namun tidak membosankan. Tidak habis-habisnya penulis terbuai dengan pemilihan diksi yang romantis namun tidak berlebihan. Dengan alur cerita yang tidak bertele-tele dan deskripsi tokoh yang jelas mampu membuat pembaca menyelami kisah cinta dua anak manusia yang sederhana namun luar biasa. 

Novel ini sukses memainkan perasaan pembaca yang tidak dapat menebak kelanjutan ceritanya. Kritikus novel ini beranggapan bahwa tokoh Juang ini adalah sosok penulis novel itu sendiri. Sang penulis pun mampu mendeskripsikan secara jelas kronologis tempat yang diceritakan. Dari Papua dengan pesona cantiknya alam Indonesia Timur sampai pada pulau Nias di Sumatera.

Selama dua tahun tidak merilis buku, akhirnya di tahun 2017 Andrea Hirata kembali dengan novel terbarunya yang berjudul Sirkus Pohon. Andrea Hirata merupakan penulis yang terkenal dengan novel tetralogi Laskar pelangi. Pada tahun 2005 novel Laskar Pelangi dirilis dan berhasil memperoleh penjualan lebih dari 600 ribu eksemplar. Novel Sirkus Pohon menceritakan tentang seseorang yang terjebak dalam kemiskinan namun mempunyai kemauan untuk bangkit dan bekerja keras. Novel Sirkus Pohon berlatar belakang kehidupan suku Melayu lengkap dengan tradisi masyarakatnya.  

Novel Sirkus Pohon menceritakan banyak hal menarik dan pengalaman hidup yang seru. Banyak hikmah kehidupan yang bisa diambil dari novel ini. Di dalam novel ini terdapat gaya bahasa yang sangat cocok bagi penikmat sastra. Lembar demi lembarnya menyimpan banyak misteri. Bagian sedih, senang, dan haru diceritakan secara detail. Bab demi bab dibuat tidak terlalu panjang sehingga pembaca tidak bosan membacanya. 

Novel ini cocok dibaca untuk semua kalangan dari remaja hingga dewasa. Sirkus Pohon adalah novel yang penuh rahasia dan rahasia tersebut akan diketahui jika kita membacanya sendiri. Novel ini mungkin dirasa sedikit membingungkan bagi yang kurang menyukai sastra. Bahasanya akan terdengar berbelit-belit dan susah dipahami. Untungnya penulis memberi penjelasan yang lebih mudah terhadap inti kalimat yang ingin disampaikan pada pembaca.

Novel terkenal selanjutnya berjudul Origami Hati yang ditulis oleh Boy Chandra. Penulis yang lahir dan besar di Sumatera Barat itu merupakan seorang penulis muda yang berfokus pada novel-novel bertema romantis. Ia aktif menulis sejak tahun 2011 dan sekarang sudah menerbitkan kurang lebih sepuluh novel. Novel Origami Hati menceritakan tentang dua orang yang sedang patah hati. Kemudian keduanya dipertemukan untuk menjalin kisah cinta tanpa pernah memaksa untuk melupakan masa lalu.

Kisah dalam Origami Hati menjadi pengingat bahwa masa lalu tidak boleh menghalangi kita untuk menjalani hidup dengan normal. Meskipun memang tak bisa dihindari kadang masa lalu datang secara tiba-tiba. Hadir di sela-sela kenangan pada suatu tempat atau barang. Atau mungkin hadir tanpa permisi di dalam mimpi kita.

Origami Hati ini mengusung konflik yang mungkin pernah dialami kebanyakan orang yang pernah jatuh cinta. Mulai dari betapa sakitnya hati saat dikhianati seseorang yang sangat berarti, perjuangan untuk bisa melanjutkan hidup yang baru meski masih terluka, dan belajar membuka hati yang baru untuk seseorang yang mungkin masih cukup asing. Bahasa novel ini cukup ringan. Konflik, alur, dan penyelesaiannya juga mudah diikuti. Pembaca juga akan diajak untuk menikmati keindahan pantai dan senja yang sangat disukai salah satu tokohnya. Novel ini cocok untuk seseorang yang berusaha untuk berdamai dengan luka cinta yang telah berlalu.

Selain dari keenam novel tersebut tentu masih ada novel-novel lain yang diterbitkan pada tahun 2017 dan mendapat reaksi yang bermacam-macam dari para penikmat sastra.       

Membicarakan peristiwa sastra pada tahun 2017 tentu tak lepas dari penghargaan kepada sastrawan serta karyanya. Penghargaan sastra yang pertama adalah Malam Penghargaan Sastra Litera 2017 yang diadakan di Tangerang pada April 2017. Acara penghargaan ini digelar dalam rangka hari ulang tahun laman sastra Litera (www.litera.co.id). Laman tersebut berfokus pada berita sastra Indonesia. Laman ini lebih didominasi berita dan peristiwa sastra, ditambah esei, cerpen dan puisi. 

Laman sastra Litera memberikan penghargaan sastra kepada penulis 12 puisi terbaik dan 24 cerpen terbaik yang telah ditayangkan di laman sastra tersebut dalam rentang waktu hampir setahun, sejak April hingga 30 Desember 2016. Para pemenang mendapatkan plakat dan uang tunai. Selain itu, karya-karya pemenang tersebut akan dibukukan.

Acara pemberian penghargaan Litera didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation dan dimeriahkan pentas baca puisi, cerpen, dan musikalisasi puisi. Para penyair Indonesia yang tampil membaca puisi dan fragmen cerpen, antara lain Sutardji Calzoum Bachri, Asrizal Nur, Slamet Widodo, dan para penerima penghargaan. Selain itu juga diadakan sarasehan sastra yang membahas topik Migrasi Sastra ke Ruang Maya.    

Pemberian penghargaan sastra Litera ini akan ditradisikan setiap tahun untuk mendorong kreativitas para penulis puisi dan cerpen di Indonesia dan sekaligus untuk ikut menggiatkan gerakan literasi masyarakat. kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan Malam Puncak Bulan Bahasa dan Sastra 2017. Acara ini diselenggarakan di Bangsal Kepatihan Kantor Gubernur DIY pada bulan November. Ada 7 kategori dalam penghargaan ini. 

Adapun ketujuh katergori tersebut adalah : Kategori Bahasa Tata Naskah Dinas, Kategori Bahasa Ruang Publik PTN dan PTS, Kategori Buku Sastra Serius yang dimenangkan oleh Eko Triono penerbit Diva Press yang berjudul Agama Apa Yang Pantas Bagi Pohon-Pohon ? ,  Kategori buku Sastra Jawa, Kategori Tokoh Penggerak Bahasa dan Sastra Jawa, dan Kategori Tokoh dan penggerak Sastra Indonesia jatuh kepada Suminto A Sayuti. Acara pemberian penghargaan tersebut adalah sebagai bentuk kepedulian kepada para pegiat sastra dan bahasa, baik Indonesia maupun Jawa.

Ajang tahunan penghargaan kesusastraan Indonesia oleh Kusala Sastra Khatulistiwa kembali diselenggarakan pada tahun 2017. Pada kategori prosa dimenangkan oleh novel berjudul Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu karangan Mahfud Ikhwan. Pada kategori puisi dimenangkan oleh puisi berjudul Di Ampenan, Apa Lagi yang Kau Cari ? oleh Kiki Sulistyo. 

Kusala Sastra Khatulistiwa adalah sebuah ajang penghargaan bagi dunia kesusasteraan Indonesia yang didirikan oleh Richard Oh dan mulai dilaksanakan sejak tahun 2001. Acara ini sebelumnya bernama Khatulistiwa Literary Award, namun kemudian berganti nama sejak tahun 2014. Pemenang KSK didasarkan pada buku-buku puisi dan prosa terbit dalam kurun waktu 12 bulan terakhir, yang kemudian diseleksi secara ketat oleh para dewan juri.

Pada tanggal 18 sampai 20 Juli 2017 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menggelar Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (Munsi) II di Jakarta. Acara ini bertema "Sastra sebagai Penjaga Kebinekaan Indonesia". Acara itu dihadiri oleh 180 orang peserta yang terdiri atas para sastrawan dari hasil seleksi karya dan pegiat sastra. 

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Dadang Sunendar, menyampaikan bahwa tingkat membaca masyarakat Indonesia masih harus ditingkatkan. Membaca sama dengan belajar. Salah satu bahan bacaan itu adalah karya-karya sastra.

Sebelumnya dalam Munsi I (2016), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa berhasil menyusun dan menceritakan kembali beberapa cerita rakyat ke dalam 165 buku cerita rakyat yang ditujukan untuk menjadi buku teks pendamping buku teks utama baik di sekolah maupun di masyarakat. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sangat yakin melalui buku cerita dan karya-karya sastra, pendidikan karakter yang diidamkan oleh seluruh masyarakat bisa tercapai. Salah satu pendekatan itu adalah dengan membaca karya sastra yang mengandung pesan yang baik. Sebanyak 165 buku dianggap layak diberikan kepada masyarakat dan siswa.

 Sekretariat Negara akan menerbitkan 28 judul buku dari 165 buku itu dan akan digandakan sebanyak 30.000 eksemplar untuk acara kunjungan kerja presiden ke seluruh tanah air sehingga ketika presiden melakukan kunjungan kerja, yang dibagikan adalah buku. Dadang menambahkan bahwa sastrawan adalah duta bangsa sekaligus duta bahasa baik secara nasional maupun internasional.

 Badan Bahasa sangat berterima kasih kepada media dan sastrawan yang secara jelas telah menggunakan bahasa negara sebagai media memperkenalkan Indonesia ke seluruh Indonesia. Diplomasi bahasa negara bukan hanya pengajaran bahasa Indonesia, pengiriman guru BIPA ke luar negeri, dan pembuatan bahan ajar bagi penutur asing, melainkan juga pengiriman karya-karya terbaik sastrawan Indonesia yang bisa diterjemahkan ke berbagai bahasa.      

Acara Munsi II digelar dengan diskusi yang membahas sastra dan kebinekaan. Selain itu, juga ada diskusi antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Muhadjir Effendy dengan para sastrawan. Muhadjir Effendy mengajak para sastrawan untuk menyampaikan pendapatnya dan berdiskusi bersama menanggapi permasalahan sastra yang terjadi sekarang ini. 

Menurut menteri Pendidikan dan kebudayaan,  sastrawan bisa memberi masukan untuk menempatkan budaya dalam konteks pendidikan Indonesia. Karya sastra akan menjadi salah satu bagian kurikulum inti. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berharap bisa bekerja sama dengan para sastrawan. Pemerintah akan membantu memproduksi dan membagikan karya-karya sastra ke seluruh perpustakaan sekolah di Indonesia.

Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia II sangat penting dan strategis untuk membahas dan memperjuangkan sastra Indonesia agar dapat dikembangkan untuk kemajuan sastra Indonesia. Karena Indonesia sangat beragam, maka sastra Indonesia hadir dan berperan sebagai pemelihara kebinekaan. Kearifan lokal dan budaya daerah bisa tampil melalui sastra Indonesia. 

Masyarakat di daerah bisa mengenal dan memahami kearifan budaya lain melalui sastra. Pengenalan itu akan menumbuhkan rasa kebersamaan sebagai suatu bangsa. Sastra Indonesia juga harus mampu menjadi simbol identitas kebangsaan Indonesia. 

Sastra Indonesia diharapkan mampu memberikan gambaran karakter keindonesiaan dan berperan sebagai pembangun karakter keindonesiaan bagi generasi muda Indonesia. Ke depannya diharapkan sastra Indonesia dikenal secara luas dan dihargai masyarakat dunia. Oleh karena itu, karya sastra perlu diterjemahkan juga ke dalam bahasa asing.

Sehubungan dengan pernyataan Menteri, salah satu sastrawan menyampaikan aspirasinya bahwa kunci kebinekaan adalah sastra lokal. Oleh karena itu, untuk menghidupkan kembali sastra yang telah menjadi kekayaan Indonesia dan dihargai oleh seluruh dunia adalah dengan sastrawan berkarya kembali dengan bahasa lokalnya. Saat ini Indonesia sedang berjuang mengajukan protes dan pengakuan atas kepemilikan Sastra Panji yang diklaim oleh Thailand ke UNESCO. 

Sastra Panji adalah sastra asli rakyat Jawa Timur sejak zaman Kerajaan Jenggala di Kediri. Sastra Panji memiliki cerita bermacam-macam dan sampai ke Thailand. Perjuangan ini sudah sedikit memperlihatkan hasil. Pihak Thailand bersedia menandatangani pengakuan bahwa Sastra Panji adalah milik Indonesia."

Acara tahunan yang terkait sastra Indonesia berikutnya adalah perayaan Hari Puisi Indonesia. Perayaan Hari Puisi Indonesia dilaksanakan di Taman Ismail Marzuki pada tanggal 1-4 Oktober. Acara ini dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat, antara lain : Menteri Agama, Menteri Perdagangan, Wakil Ketua DPR, dan Menteri Ketenagakerjaan. Para pejabat yang hadir dalam acara tersebut membaca puisi. 

Selain  itu, hadir juga beberapa sastrawan dari Singapura dan Vietnam. Hari Puisi Indonesia merupakan pesta perpuisian di Indonesia. Pada tahun 2017 ini merupakan perayaan yang ke-5 setelah diadakan untuk kali pertama pada tahun 2012. Seperti tahun yang lalu, tahun ini juga diwarnai dengan kompetisi buku puisi. Ada 255 buku puisi yang diterima panitia, tetapi yang dinyatakan lolos 245 buku, sedangkan 10 buku dinyatakan tidak lolos karena tidak memenuhi persyaratan. Sekanjutnya pada juri akan memilih 5 buku puisi terbaik dan 1 buku puisi sebagai pemenang utama. Pemenang utama kompetisi buku puisi adalah Irawan dengan karyanya berjudul Giang.

Kegiatan terakhir yang sangat berhubungan tentang pengembangan sastra Indonesia adalah diadakannya Pameran Internasional Buku Indonesia tahun 2017. Ikatan Penerbit Indonesia menggelar pameran buku terbesar di Indoneisa dan berskala internasional. Penyelenggaraan ke 37 ini menjadi agenda tahunan ini dan berlangsung pada 6-10 September di Jakarta Convention Center. 

Pameran ini merupakan kegiatan yang tepat untuk promosi, transaksi, diskusi dan interaksi nasional maupun internasional bagi penerbit, penulis, pustakawan, pegiat sastra, seni, budaya, dan pendidikan. Pameran buku ini bermula pada 1980 dengan nama Pameran Buku Indonesia dan bertransformasi pada tahun 2014 menjadi Pameran Internasional Buku Indonesia

Pameran ini menjadi salah satu sarana untuk memberi warna pada perbukuan dunia. Tema yang diangkat pada tahun 2017 ini adalah It's a Book Affair yang menggambarkan bahwa buku adalah hasil dari integrasi antarpihak, yaitu lahir berkat kerjasama antara penulis, editor, penerbit, dan pembaca. Selain itu, pameran ini juga ingin menggambarkan pertemuan dan kolaborasi pihak-pihak lain, di antaranya adalah dunia pendidikan dengan buku, dunia pariwisata dengan buku, perkembangan teknologi dengan buku, film dengan buku, dan lain-lain.

Sepanjang pameran panitia tidak hanya menampilkan pameran buku, tapi juga pertunjukan seni budaya, pendidikan, dan industri kreatif lainnya. 

Pameran ini merupakan pasar potensial dari beragam kalangan; ibu rumah tangga, eksekutif muda, pelajar dan mahasiswa, masyarakat umum, dan profesional industri terkait. Indonesia adalah produsen buku yang aktif yang tetap menerbitkan buku. 

Pameran ini diikuti oleh 20 negara, dimeriahkan oleh lebih dari 100 acara pendidikan,dan dikunjungi lebih dari 75ribu pengunjung. Acara ini menunjukkan bahwa Indonesia sangat memperhatikan aspek sastra untuk memajukan kualitas manusia dan bangsa.

Dari uraian peristiwa sastra tahun 2017 di atas dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia sangat menghargai dan memberikan apresiasi pada karya sastra. Para sastrawan Indonesia selalu ditunggu-tunggu karyanya oleh para pembaca setianya. Pada tahun 2017, Tere Liye, Ahmad Fuadi, Habiburrahman El-Shirazy, dan Andrea Hirata menjadi novelis yang mendominasi dunia sastra Indonesia. Selain itu berbagai penghargaan sastra juga diadakan untuk meningkatkan kecintaan masyarakat pada sastra Indoneisa karena ternyata tidak sedikit pihak yang mendukung masyarakat untuk aktif menulis. Pembahasan sastra Indonesia di tingkat nasional dengan kegiatan Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia membuktikan bahwa pemerintah , sastrawan, dan masyarakat sangat mencintai serta turut mendukung perkembangan sastra di tanah air Indonesia.

Referensi :

2017. Agnes, Tia. 2017. Ini 5 Besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2017. Dikutip dari hot.detik.com.

2017. Badan Bahasa Gelar Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (Munsi) II.  Dikutip dari badanbahasa.kemdikbud.go.id.

2017. Damar Aisyah. Resensi Sirkus Pohon Oleh Andrea Hirata. Dikutip dari damaraisyah.com.

2017. Kania, Tasya. Resensi Novel Origami Hati. Dikutip dari bomasta.com.

2017. Pawestri, Noristera. Inilah Para Pemenang Penghargaan Bahasa dan Sastra  Tahun 2017. Dikutip dari jogja.tribunnews.com.

2017. Pemenang Sayembara Buku Puisi HPI 2017. Dikutip dari litera.co.id.

2017. Press Release Indonesia Internasional Book Fair 2017. Dikutip dari Indonesia-bookfair.com.

2017. Santoso, Dila. Resensi Novel Anak Rantau. Dikutip dari bomasta.com.

2017. Solekha, Amelia. Inilah 10 Novel Terpopuler Tahun 2017. Dikutip dari  fiction.idntimes.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun