Pameran ini merupakan kegiatan yang tepat untuk promosi, transaksi, diskusi dan interaksi nasional maupun internasional bagi penerbit, penulis, pustakawan, pegiat sastra, seni, budaya, dan pendidikan. Pameran buku ini bermula pada 1980 dengan nama Pameran Buku Indonesia dan bertransformasi pada tahun 2014 menjadi Pameran Internasional Buku Indonesia
Pameran ini menjadi salah satu sarana untuk memberi warna pada perbukuan dunia. Tema yang diangkat pada tahun 2017 ini adalah It's a Book Affair yang menggambarkan bahwa buku adalah hasil dari integrasi antarpihak, yaitu lahir berkat kerjasama antara penulis, editor, penerbit, dan pembaca. Selain itu, pameran ini juga ingin menggambarkan pertemuan dan kolaborasi pihak-pihak lain, di antaranya adalah dunia pendidikan dengan buku, dunia pariwisata dengan buku, perkembangan teknologi dengan buku, film dengan buku, dan lain-lain.
Sepanjang pameran panitia tidak hanya menampilkan pameran buku, tapi juga pertunjukan seni budaya, pendidikan, dan industri kreatif lainnya.Â
Pameran ini merupakan pasar potensial dari beragam kalangan; ibu rumah tangga, eksekutif muda, pelajar dan mahasiswa, masyarakat umum, dan profesional industri terkait. Indonesia adalah produsen buku yang aktif yang tetap menerbitkan buku.Â
Pameran ini diikuti oleh 20 negara, dimeriahkan oleh lebih dari 100 acara pendidikan,dan dikunjungi lebih dari 75ribu pengunjung. Acara ini menunjukkan bahwa Indonesia sangat memperhatikan aspek sastra untuk memajukan kualitas manusia dan bangsa.
Dari uraian peristiwa sastra tahun 2017 di atas dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia sangat menghargai dan memberikan apresiasi pada karya sastra. Para sastrawan Indonesia selalu ditunggu-tunggu karyanya oleh para pembaca setianya. Pada tahun 2017, Tere Liye, Ahmad Fuadi, Habiburrahman El-Shirazy, dan Andrea Hirata menjadi novelis yang mendominasi dunia sastra Indonesia. Selain itu berbagai penghargaan sastra juga diadakan untuk meningkatkan kecintaan masyarakat pada sastra Indoneisa karena ternyata tidak sedikit pihak yang mendukung masyarakat untuk aktif menulis. Pembahasan sastra Indonesia di tingkat nasional dengan kegiatan Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia membuktikan bahwa pemerintah , sastrawan, dan masyarakat sangat mencintai serta turut mendukung perkembangan sastra di tanah air Indonesia.
Referensi :
2017. Agnes, Tia. 2017. Ini 5 Besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2017. Dikutip dari hot.detik.com.
2017. Badan Bahasa Gelar Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (Munsi) II. Â Dikutip dari badanbahasa.kemdikbud.go.id.
2017. Damar Aisyah. Resensi Sirkus Pohon Oleh Andrea Hirata. Dikutip dari damaraisyah.com.
2017. Kania, Tasya. Resensi Novel Origami Hati. Dikutip dari bomasta.com.