Mohon tunggu...
Inovasi

Interaktivitas dalam Jurnalisme Online

14 April 2016   12:04 Diperbarui: 14 April 2016   13:52 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Setiap orang pasti membutuhkan informasi untuk mengetahui kejadian yang terjadi baru-baru ini di sekitarnya. Masyarakat dapat mencari informasi tersebut lewat media yang disediakan. Media yang menyediakan informasi yaitu media cetak (koran, majalah, tabloid), media penyiaran (radio, televisi), dan media baru seperti internet. Media baru yang dimaksud yaitu media online yang dapat diakses lewat internet. Data menunjukkan orang Indonesia termasuk teraktif berkomunikasi di internet: berada di urutan kedua dunia dalam facebook (40,5 juta akun) dan urutan ketiga “tercerewet” di twitter (12%). Berdasarkan survei Inside Facebook yang dilakukan eMarketer.Com, pernah pada suatu ketika, jumlah pengguna Facebook di Indonesia naik 1.431.160 akun dalam sebulan. (diambil dari Syaefullah, Asep dan J. Heru Margianto, 2014).

Dalam Jurnal Komunikasi Internasional Mass Society, Mass Culture, and Mass Communication: The Meaning of Mass, oleh Kurt Lang dan Gladys Engel Lang (2009), menyebutkan :

The new media have also affected culture. There has been a far-reaching transformation of the general way of life, particularly in how people spend their leisure hours and how they take part in celebratory occasions. Traditional folk art and customary recreational activities have been partly replaced by an unprecedented flood of symbolic goods produced for the market or sold to media organizations for dissemination to their audiences. The viability of artistic creations today is less dependent on aristocratic or state patronage than so-called “high” culture had been in the past. Without momentous advances in communication technology, such a transformation would have been inconceivable.

Pernyataan diatas berarti: Media baru juga telah mempengaruhi budaya. Telah ada transformasi jauh dari jalan umum kehidupan, terutama dalam cara orang menghabiskan berjam-jam luang mereka dan bagaimana mereka mengambil bagian dalam acara-acara perayaan. seni rakyat tradisional dan kegiatan rekreasi adat sebagian telah diganti oleh banjir belum pernah terjadi sebelumnya barang simbolik diproduksi untuk pasar atau dijual ke organisasi media untuk penyebaran ke khalayak mereka. Kelangsungan hidup dari kreasi artistik saat ini adalah kurang bergantung pada aristokrat atau negara patronase dari apa yang disebut "tinggi" budaya telah di masa lalu. Tanpa kemajuan penting dalam teknologi komunikasi, transformasi tersebut akan pernah terbayangkan.

Masyarakat Indonesia sudah memiliki kesadaran dalam menghadapi media baru ini. Mereka juga memanfaatkan fasilitas internet dalam membuka situs untuk pemenuhan kebutuhan informasi setiap harinya. Dalam media online ini, pengguna tidak hanya pasif, tetapi juga aktif. Media online memiliki konten dalam interaksi antara pengguna dengan penulis berita.Interaksi ini dapat dilakukan oleh pengguna kapan saja dan hal ini dapat membantu penulis dalam menerima saran maupun kritik langsung. Interaktivitas merupakan keunikan dalam medium internet terutama dalam hal isinya, seperti adanya mekanisme feedback melalui e‐mail (electronic mail), obrolan online (online chatrooms) atau wawancara langsung. Informasinya mudah ditelusur (searchable), te r‐update (diperbarui) setiap saat, dan dapat dihubungkan (link) ke situs lain (Folkerts, 2004:53).

            Interaksi yang dilakukan pengguna dengan penulis sangat penting dalam produksi berita di media online. Interaksi antara pengguna dengan penulis merupakan salah satu bentuk perubahan dalam media. Terdapat jenis perubahan lain dari media online menurut Lister,Martin, Jon Dovey, Seth Giddings, Iain Grant, dan Kieran Kelly (2009:12), yaitu:

  1. New Textual Experiences (bentuk tekstual baru)
    Jenis baru sebuah genre dan bentuk tekstual, hiburan, kesenangan dan pola konsumsi media (game komputer, simulasi, efek khusus film). Jenis baru ini dipraktekan khusus lewat media online. Jenis baru ini juga dapat menarik lebih banyak pembaca atau pengguna agar mau membuka situs dan mendapat jenis baru ini, supaya pembaca atau pengguna tidak cepat bosan saat membaca informasi di media online. Tidak hanya teks yang muncul di media online, efek khusus seperti animasi juga dapat dibuat oleh penulis untuk membuat berita yang ditulisnya menarik.
  2. New ways of representing the world (cara baru dalam mewakili dunia)
    Media yang, dengan cara-cara yang tidak selalu jelas didefinisikan, menawarkan kemungkinan representasional baru dan pengalaman memberi informasi (lingkungan mendalam, layar berbasis multimedia interaktif). Media online dengan cara yang rumit dapat memberikan fitur-fitur lengkap dalam memberikan informasi. Di dalam media online juga memberikan sebuah lingkungan atau keadaan interaksi antara pembaca dengan penulis. Ini memungkinkan adanya hubungan timbal balik dari pengguna ke penulis maupun sebaliknya.
  3. New relationships between subjects (users and consumers) and media technologies (hubungan baru antara subjek (pengguna dan konsumen) dan teknologi media)
    Perubahan dalam penggunaan dan penerimaan gambar dan media komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dalam arti yang diinvestasikan dalam teknologi media. Pengguna atau konsumen akan memiliki pengalaman baru dalam melihat informasi di media online. Di media cetak pembaca hanya dapat melihat teks dan tidak semua berita disertakan gambar, sedangkan di media online, pengguna dapat mendapat informasi yang lebih banyak gambarnya. Dengan teknologi di media online ini juga pengguna atau pembaca dapat menyambungkan sistem di handphone (gadget) untuk memberi tanda pengingat agar semua informasi terbaru yang muncul dapat langsung muncul di layar handphone.
  4. New experiences of the relationship between embodiment, identity and community (pengalaman baru tentang hubungan antara perwujudan, identitas dan komunitas)
    Pergeseran dalam pengalaman pribadi dan sosial dari waktu, ruang, dan tempat (di kedua
     skala lokal dan global) yang memiliki implikasi untuk cara di mana kita mengalami sendiri dan tempat kita di dunia. Setiap orang memiliki pengalaman pribadi yang membentuk sifat dari dirinya. Sifat atau karakter ini menjadi patokan orang tersebut menempatkan dirinya di dunia ini. Tidak lain halnya dengan media online yang memberi pengalaman terhadap para penggunanya. Media online membuat setiap pengguna akan melebur bersama dengan sifat-sifat media tersebut. Seiring berjalannya waktu masyarakat akan selalu mengikuti perkembangan media online, yang membuatnya selalu fokus dengan media online tersebut.
  5. New conceptions of the biological body’s relationship to technological media (konsepsi hubungan baru tubuh biologis kepada media teknologi)
    Tantangan untuk perbedaan dapat diterima antara manusia dengan buatan, alam dan teknologi, tubuh dan (media sebagai) prostesis teknologi, nyata dan virtual. Manusia secara tidak langsung memiliki hubungan dengan media online itu. Hubungan yang terjadi yaitu pemenuhan kebutuhan informasi tiap manusia yang terpenuhi dengan adanya media online. Pengguna dan media online akan selalu terhubung walaupun salah satunya nyata dan salah satunya tidak nyata (digital).
  6. New patterns of organisation and production (Pola-pola baru dari organisasi dan produksi)
    Penyusunan kembali yang lebih luas dan integrasi dalam budaya media, industri, ekonomi, akses, kepemilikan, kontrol dan regulasi. Media online tidak seenaknya dapat dengan mudah memberikan informasi. Media online harus disusun sebagaimana mestinya agar dapat terkontrol dan memiliki regulasi peraturan dalam menyiarkan berita. Berita yang didapat penulis saat di lapangan tidak serta merta dimasukan dalam media online lalu dipublikasikan. Ada beberapa persyaratan penyusunan berita dalam proses produksi berita di media online yang harus dilakukan penulis sebelum diterbitkan.

            Setiap jenis perubahan di media online ini sangat berpengaruh pada manusia. Jenis perubahan ini juga mengkaitkan antara manusia (pengguna) dengan media online. Khalayak memiliki sifat-sifat sebagaimana yang ada pada konsep massa. Jadi khalayak media massa mempunyai sifat dan karakteristik, yaitu khalayak massa terdiri dari jumlah yang besar, ada di berbagai tempat, tidak interaktif kecuali dengan bantuan komunikasi telepon, terdiri dari lapisan masyarakat yang sangat heterogen, tidak terorganisir dan bergerak sendiri. (M Burhan Bungin, 2008:75).

Interaktivitas dalam media digital menurut Pavlik (2004:16) dapat didefinisikan sebagai:

  • a dialog that occurs between a human and a computer program (this include emails. Online charst, and discussion group, as at either end of the communication flow it is a human interacting with a computer program, with the internet simply the channel)
    Dialog yang terjadi antara manusia dan program komputer (ini termasuk email. grafik Online, dan diskusi kelompok, seperti di kedua ujung komunikasi mengalir itu manusia berinteraksi dengan program komputer, dengan internet hanya saluran)
  • the dialog occurs simultaneously or nearly so (i.e. response time should not be more than a few seconds)
    Dialog terjadi secara bersamaan atau hampir jadi (waktu respon yaitu tidak boleh lebih dari beberapa detik)
  • The audience has some measure of control over what media content they see and in what order they see it (getting personalized information, magnifying an image, clicking on hyperlink, and so on)
    Penonton memiliki beberapa ukuran kontrol atas apa isi media yang mereka lihat dan dalam rangka apa yang mereka lihat itu (mendapatkan dipersonalisasi informasi, pembesar gambar, klik pada hyperlink, dan sebagainya)

Interaktivitas yang pertama menekankan pada interaktivitas antara pengguna dengan penulis menggunakan media email. Email adalah salah satu bentuk konten interaktivitas yang disediakan media online. Konten interaktivitas yang disediakan oleh media online yang lainnya yaitu kolom komentar, likers, diskusi kelompok. Interaktivitas yang kedua menekankan interaktivitas yang dilakukan pengguna dan penulis terjadi dalam waktu yang sama. Pengguna akan dapat langsung berkomentar mengenai satu berita dan komentar tersebut dapat langsung terbaca oleh penulis. Penulis juga dapat berkomentar kembali kepada pembaca tersebut. Interaktivitas ketiga menekankan pada pengguna yang memiliki kontrol penuh terhadap media online. Pengguna dapat dengan mudah berpindah-pindah dari satu situs ke situs lain. Oleh karena itu, penulis harus memberikan jenis interaksi seperti tautan (link) dalam mempermudah pengguna berpindah konten.

Salah satu studi penggunaan internet mendapatkan enam dimensi menurut Rogers (1986): interaktifitas yaitu (1) internet mampu memberikan informasi dari pada sekedar persuasi; (2) kontrol terletak pada pengguna internet; (3) aktifitas banyak dilakukan oleh pengguna (aktif); (4) komunikasi yang te rjadi dua arah; (5) waktu yang digunakan dalam komunikasi lebih fleksibel dari pada terjadwal (periodisasi seperti dalam media cetak), dan (6) komunikasi berlangsung pada suatu tempat yang ‘diciptakan’ oleh para consumer.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun