Mohon tunggu...
John Rubby P
John Rubby P Mohon Tunggu... Penulis - Planter yang selalu belajar

PLANTER............

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menteri Urusan Media Sosial (Menerus)

25 Oktober 2019   06:23 Diperbarui: 25 Oktober 2019   06:27 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kabinet indonesia maju sudah rampung dan sudah mulai bekerja. Seperti biasa pro dan kontra menghampiri, bahkan ada yang sampai protes, padahal itu hak prerogetif presiden. Lini masa media sosial tak kalah bergemuruh, banyak tampil bak pengamat politik kawakan, mengulas pekerjaan mentri dan mengupas masa lalu, kadang sampai ranah privat pun di umbar.

Istilah cebong dan kampret di sebagian pendukung masing-masing merasa lega dengan dipilihnya Prabowo menjadi pembantu presiden, di sisi lain ada yang malah semakin memperuncing perseteruan. Kelompok pendukung yang merasa lega menerima perbedaan pilihan politik tidak perlu dibawa sampai ke ubun-ubun, cukuplah pada saat kontestasi bertarung hanis-habisan. 

Pendukung yang malah memperuncing menganalogikannya seolab jika Prabowo ditempatkan jadi mentri maka itu sebagai taktik untuk meruntuhkan  dan menghajar cebong dari dalam. 

Sebagian lain merasa dengan masuknya Prabowo sebagai pembantu presiden, maka perjuangan memenangkan Jokowi di pilpres merasa dihianati, padahal namanya juga merasa, ya hanya dirasa. 

Sesungguhnya siapapun kita selagi masih manusia, tak mungkin bisa menyenangkan semua pihak, lagipula Presiden Jokowi bukanlah alat pemuas rasa semua orang.

Saya kadang berfikir kenapa pak presiden tidak menambah satu kementerian yaitu menteri urusan media sosial atau disingkat dengan MENERUS.

Untuk ini saya boleh usul nama yang dipilih bolehlah nama saya, biar saya juga merasa sebagai warga bangsa merasakan duduk di mobil mewah apalagi ini katanya baru....

Ah sudahlah

Saya juga merasa....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun