Mohon tunggu...
John PK
John PK Mohon Tunggu... Full Time Blogger - siswa/pelajar

kata-kata Ekspresi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efek Perubahan Iklim dan Digitalisasi

4 Desember 2020   15:08 Diperbarui: 4 Desember 2020   15:56 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memaknai karya dengan objektif merupakan cara saya Melihat keistimewaan dalam karya tersebut. Salah satu karya yang bisa dinikmati dengan tenang merupakan karya tulis. Karya tulis sendiri sangat beragam, mulai dari novel, poster, puisi, dan lainya. Tulisan-tulisan berikut yang akan saya paparkan bukanlah sebuah jaminan bagi pembacanya, namun bersifat persuasif untuk coba berpikir kritis terhadap perkembangan baik itu revolusi atau evolusi waktu. Pertama, saya akan membahas tentang perubahan iklim.

Perubahan iklim sendiri dapat diartikan sebagai perubahan suhu bumi dan pola cuaca. Suhu bumi setidaknya sudah berubah secara drastis dalam 4,5 milyar Tahun. Perubahan iklim ini merupakan sebuah perbuhan yang bersifat kontinu dan memiliki banyak pengaruh terhadap banyak sektor. Coba kita lihat sederhananya, saat ini mobil-mobil listrik sedang marak-maraknya dikembangkan.

Saya selalu beraggapan bahwa sebuah perkembangan akan menciptakan sebuah peluang. Misalnya Saja, Sekarang banyak investor-investor yang mulai memiliki minat untuk menanamkan modal-modalnya di berbagai negara, mulai dari negara berkembang hingga negara maju. Banyak perusahaan-perusahaan besar yang ingin menanamkan modalnya pada sektor sumber daya alteratif. Lalu apa kesimpulan yang dapat kita ambil, agar kita dapat bertahan beberapa dekade ke Depan?

Kita harus memiliki pandangan satu langkah di Depan dari zaman ini. Saat ini ada revolusi besar-besaran di mana tenaga kerja manusia akan digantikan dengan tenaga mesin. Kecerdasan buatanlah yang akan dikembangkan dalam beberapa Tahun ke Depan. Kecerdasan buatan sendiri merupakan pemrograman sistem agar sistem tersebut dapat melakukan apa yang dilakukan manusia. Mungkin banyak dari kita yang tidak sadar, kecerdasan buatan apa Saja yang sudah banyak dikembangkan selama ini. Contohnya mudah, perusahaan-perusahaan start up lah awal dari semuanya yang paling dekat dengan kehidupan kita. Mulai dari toko online, dokter online, hingga jasa pengantar online. Mereka telah menggantikan Peran manusia menjadi aplikasi. Resepsionis hotel lama kelamaan akan hilang, Sekarang jika kita ingin memesan hotel atau tiket pesawat, kita Hanya perlu meggerakan jari-jari tangan kita Saja dari tempat tidur.

Kembali lagi pada perbuhan iklim, perusahaan-perusahaan tersebut akan memperhatikan perubahan iklim ke depanya, misalnya jasa transportasi yang akan mengganti seluruh armadanya dengan armada atau kendaraan yang ramah lingkungan. Pastinya untuk beberapa Tahun ke Depan mereka akan menggunakan kendaraan-kendaraan bertenaga listrik. Perubahan iklim akan ditekankan beberapa Tahun ke Depan, karena sifat manusia itu sendiri yang akan memperbaiki bumi demi mempertahankan hidupya.

Litium ion adalah Baterai isi ulang, seperti yang kita gunakan sehari-hari pada telepon pintar, tablet dan laptop. Setahun diperkirakan ada 2 milyar sel Baterai yang diproduksi. Namun mengapa banyak perusahaan yang akan memberikan keuntungan bagi pelangganya jika megumpulkan baterai bekas dan memberikan kepada perusahaan tersebut? Apakah ini Hanya sebatas omong kosong yang dilakukan perusahaan agar perusahaan tersebut memiliki citra yang baik di mata kosumen karena dianggap peduli terhadap lingkungan? Tentu tidak. Keadaan seperti inilah menjadi peluang bagi perusahaan-perusahaan tersebut untuk mengambil lagkah atau berinovasi menciptakan sesuatu yang baru, memiliki kualitas baik, ramah lingkungan. saya ingatkan bahwa tulisan ini Hanya imajinasi saya, jadi bisa benar bisa juga tidak. Menurut saya, suatu saat penggunaan Baterai akan berada pada Tahap berbahaya karena sudah teralalu banyak jumlahnya. Seperti yang kita ketahui, bahwa Baterai juga memiliki radiasi yang berbahaya bagi makhluk hidup. Lalu apa yang akan dilakukan pada perusahaan-perusahaan besar? Mereka akan melakukan penelitian dan pengembangan untuk menggantikan baterai. Mungkin Saja energi alternatif akan digunakan untuk memproduksi listrik, namun listrik yang dihasilkan pasti akan disimpan di suatu media, saat ini kita Kenal dengan Baterai. Jadi kesimpulanya mereka aka mecari apa pengganti baterai.

Sebelum sampai kesitu, pasti akan ada banyak upaya-upaya mendaur ulang baterai. Di sinilah sama halnya dengan sampah yang bisa di daur ulang menjadi sebuah kertas. Perusahaann yang mengumpulkan baterai-baterai bekas pasti sudah meriset terlebih dahulu, produk apa yang bisa dihasilkan melalui daur ulang baterai bekas. Tidak Hanya Baterai, nantinya kita akan melihat adanya sampah elektronik. Untuk limbah elektronik, mungkin komponen logamnya akan diambil dan didaur ulang menjadi produk elektronik baru, saat ini hal ini sudah dilakukan oleh produk ternama amerika serikat untuk meciptakan laptop menggunakann logam bekas. Perusahaan-peruasahaan maju pasti akan merasa bahwa produsen memiliki tanggung jawab terhadap produk yang diciptakan, jadi akan banyak perusahaan yang memperhatikan fungsi jika produkya sudah tidak dapat digunakan lagi. Lantas, apa yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan dunia ini? Kita dapat mulai dari hal-hal sederhana yang kita lakukan setiap harinya. Misalnya, jangan mengisi daya telepon pintar berlebihan, karena itu akan mengurangi kesehatan Baterai tersebut.

Selanjutnya adalah digitalisasi, belakangan ini tentu pastinya kita sudah tidak asing medengar istilah digitalisasi. Digitalisasi sendiri memiliki definisi yang kompleks, namun sederhananya digitalisasi adalah sebuah istilah yang menjelaskan proses peralihan media cetak, audio, dan video ke media digital. Kalau waktu menduduki bangku SD kita dibiasakan untuk membaca di perpustakaan seminggu satu kali, mungkin beberapa waktu dekat kelas perpustakan akan ditiadakan. Mengapa demikian? Ini merupakan fenomena sederhana yang paling dekat dengan sektor pendidikan.

Saat ini, banyak negara-negara yang berlomba-lomba mengembangkan sumber daya manusianya degan segala macam cara, termasuk Indonesia. Ketika Dunia dinyatakan megalami bencana besar Tahun 2020, kita sebenarnya sudah merasakan hal yang seharusnya akan kita rasakan lima sampai sepuluh tahun ke Depan. Kembali lagi, sektor pendidikan di Indoensia ke depanya mungkin pembelajaran akan diadakan secara daring. Bagi beberapa orang mungkin ini meruapakan hal yang meyulitkan.

Orang-orang yang berada di zona nyaman pasti akan berkeluh Kesa terhadap perubahan ini. Mereka akan menyampaikan beberapa alasan seperti "bagaimana dengan kesehatan mata siswa yang akan berada di Depan layar laptop berjam-jam?" Jawabanya sederhana, semakin hari baik lambat ataupun cepat teknologi akan berkembang dan bersifat kontinu. Ini meruapakan suatu kepastiann yang harus diterima masyarakat banyak, mungkin ketika zaman mannusia purba ada istilah bahwa jenis yang bisa beradaptasilah yang akan bertahan, sama hal nya seperti kita saat ini. Siapa dari kita yang bisa beradaptasi dia yang akan bertahan.  Cepat atau lambat, perusahaan-perusahaan besar teknologi pasti akan menciptakan peranngkat yang aman bagi kesehatan mata. Mari kita sedikit berimajinasi, mungkin saja nanti akan diciptakan sebuah kacamata khusus yang dapat melindungi mata dari bahaya radiasi laptop.

Mungkin, akan ada sebuah platform digital baik itu aplikasi, website, dan lainya yang bergerak di sektor perpustakan, sederhanya perpustakaan elektronik. Semuaya jelas terlihat pada perubahan iklim. Perubahan iklim memang memiliki pengaruh yang sangat banyak terhadap berbagai sektor. Penggunaan kertas nantinya pasti akan sangat dibatasi. Jadi, pasti buku-buku akan diterbitkan online baik itu buku umum ataupun buku pelajaran. Bukan tidak mugkin suatu saat akan ada sebuah platform besar yang dikendalikan swasta atau pemerintah dalam bidang ini. Penerbit-penerbit buku yang tidak bisa beradaptasi akanlah bangkrut perusahaanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun