Mohon tunggu...
John Lobo
John Lobo Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi dan Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru di SMA Negeri 2 Kota Mojokerto Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Patronasi bagi Sepak Bola di Ngada

5 September 2022   18:37 Diperbarui: 6 September 2022   19:42 1399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepak bola adalah media pengembangan pendidikan karakter anak ketika berada di luar rumah dan sekolah. Lewat sepak bola anak memiliki karakter adaptif (ekorantt.com/

Sebagai salah bentuk kegiatan olahraga yang memiliki potensi market strategis untuk menyejahterakan masyarakat kepada Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askab) Ngada agar:

dok.pribadi
dok.pribadi

Mendorong Sepakbola sebagai sarana Pendidikan Karakter

Sepakbola dimaknai sebagai media pengembangan pendidikan karakter anak ketika berada di luar sekolah dan keluarga. Pendidikan karakter dalam konteks tersebut menyangkut aturan main yang bertemali dengan kehidupan seseorang terutama kehidupan sosial yang disertai dengan berbagai konsekuensi yang berlaku didalamnya.

Sepakbola adalah mniatur kehidupan dengan berbagai aturan main yang tegas dan bisa dijadikan sebagai salah satu instrumen pendidikan karakter sejak usia dini yang efektif dan strategis.

Hal yang sangat fundamental ini diharapkan bisa membawa dampak adaptif bagi seorang pemain dimasa yang akan datang terutama ketika memasuki usia produktif dan dunia kerja sangat kompetitif. Anak akan merawat spirit sportifitas dan pantang menyerah serta pentingnya kerja keras untuk menggapai cita-cita.

Pendidikan olahraga dan keberlanjutan pembudayaan sepakbola di Ngada

Melalui strategi ini Askab seyogyanya menginisiasi dan memfasilitasi pembentukan akademi PSN dalam berbagai tingkatan kelompok umur seperti KU-13, KU-15, dan KU-17 yang disertai dengan kompetisi liga sesuai dengan kelompok umur masing-masing.

Menginisiasi pembentukan Sekolah Sepak Bola (SSB)/klub di setiap desa beserta pembinaan dan kompetisi berjenjang sehingga mampu menghasilkan pemain yang memiliki daya saing tinggi hingga ke tinhkat nasional bahkan internasional.

Memfasilitasi SSB/klub untuk memperoleh legalitas dan status terafiliasi sehingga bisa mengambil bagian dalam berbagai kompetisi resmi yang diselenggarakan oleh PSSI.

Ada tiga bentuk legalitas atau badan hukum yang direkomondasi antara lain; Perseroan Terbatas, Yayasan, dan Koperasi. Kepastian terhadap bentuk legalitas sebuah klub tentu berhubungan erat dengan segi keuangan dan bisnis akuntabel atau prinsip bisnis yang mengajarkan mengenai transparansi kinerja serta pertanggungjawaban seseorang atas tugas maupun kewajibannya. Efeknya adalah minat dunia usaha dan pemilik modal serta masyarakat untuk berinvestasi akan semakin meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun