Mohon tunggu...
John Lobo
John Lobo Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi dan Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru di SMA Negeri 2 Kota Mojokerto Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Guru Agama Katolik Menjadi Panitia Pembangunan Masjid

21 November 2021   07:20 Diperbarui: 22 November 2021   09:44 1556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerja bakti cor Sepatu Masjid. dok.pribadi

Sebagai ketua Rukun Tetangga (RT) saya sering terlibat dalam berbagai kegiatan pemerintahan baik di tingkat Rukun Warga (RW) maupun desa, misalnya pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrengbangdes), sosisalisasi berbagai kebijakan daerah, dll. 

Demikian juga pada skala kecil seperti Rukun Warga (RW), bersama 8 ketua RT di lingkungan RW 13 kami sering berkumpul membicarakan berbagai persoalan kemasyarakatan seperti ; masalah sampah, implementasi kebijakan desa di setiap RT, pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pembangunan tempat Ibadah ( Masjid), dll.

Seperti peristiwa yang berlangsung pada hari Rabu tanggal 18 Agustus 2021 jam 19.00 WIB (ba'da Isyak). Bertempat di rumah bapak Mustofa, ketua RT 05 kami mengadakan musyawarah awal pembangunan masjid RW 013 Japan Asri-Pitaloka. Undangan dari ketua RW 13 pak Soeminto Prayitno itu dihadiri oleh para ketua RT  dan tokoh masyarakat. 

Selain agenda musyawarah awal juga dibentuk panitia pembangunan masjid dengan ketua pak Mustofa mengingat bersama warga setempat beliau sudah memulai langkah awal baik ide maupun dukungan material sehingga struktur kepanitiaan tetap melibatkan sejumlah tokoh dari RT 05.

Agenda ketiga dalam rapat tersebut adalah pemberian rekomendasi dari para ketua RT dan tokoh masyarakat dalam satu RW (013) perihal pemanfaatan fasilitas umum di RT 5 untuk pembangunan Masjid. 

Kapasitas saya dalam rapat tersebut adalah sebagai ketua RT 07 juga satu-satunya yang beragama Katolik untuk menyerahkan sejumlah dukungan warga perihal keberadaan Fasilitas Umum (fasum) yang akan dibangun tempat ibadah (Masjid). 

Sedangkan dalam kepanitiaan pembangunan masjid, saya dipercayakan sebagai seksi hubungan kemasyarakatan (Humas) yang tugasnya membangun komunikasi dengan berbagai pihak perihal proses hingga selesainya pembangunan masjid yang dimaksud.

Kepanitiaan PP Masjid. dok.pribadi
Kepanitiaan PP Masjid. dok.pribadi

Kisah inspiratif yang terkadang menciutkan nyali adalah ketika saya diberi tugas untuk meminta tanda tangan warga sebagai bentuk dukungan untuk membangun Masjid di Fasum RW adalah pertanyaan-pertanyaan kritis dari teman-teman Muslim sendiri. Misalnya; "Pak John, panjenengan (anda) itu bukan Muslim mengapa meminta tanda tangan perihal penggunaan Fasum kepada umat Muslim. 

Bahkan terlibat langsung dalam panitia pembangunan Masjid?. Kedua, Mengapa hanya Masjid yang dibangun pada fasilitas umum ?". Berhadapan dengan tantangan tersebut, sikap yang saya tampilkan adalah senyum selanjutkan menyampaikan permohonan maaf sembari memberikan penjelasan perihal kapasitas saya sebagai ketua Rukun Tetangga (RT) dan komitmen moral inklusif yang dijadikan spirirt untuk hidup bersama ditengah-tengah masyarakat.

Dalam persepsi saya, ini merupakan tahap paling sulit yang saya lewati. Selanjutnya pada proses penyampaian proposal dan permohonan donasi warga untuk pembangunan Masjid menjadi sangat mudah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun