Meningkatnya Semangat Workout di Medan Madya

Latihan fisik atau yang biasa dikenal dengan sebutan workout adalah aktifitas yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan atau memelihara kebugaran tubuh. Umumnya workout dilakukan oleh orang yang ingin memiliki tubuh ideal. Namun, banyak juga orang yang melakukan workout karena ingin menjalani pola hidup sehat atau mengurangi berat badan. Tak heran banyak remaja yang tertarik melakukan workout, sehingga dengan segala energinya rela menghabiskan waktu untuk melakukan kegiatan tersebut demi terbentuknya tubuh yang berotot. Begitu pula yang terjadi pada beberapa seminaris angkatan 109 di Seminari Mertoyudan.

Para seminaris itu juga merupakan kaum muda berusia remaja sekitar 16-18 tahun. Tentu di uisia remaja yang sudah hampir menuju kedewasaan tersebut terdapat energi besar khas orang muda yang harus disalurkan secara positif. Tak peduli padatnya jadwal di Medan Madya agaknya tak menjadi soal bagi para seminaris yang ingin menyalurkan energinya. 

Umumnya penyaluran yang dipilih seminaris ialah dengan berolahraga seperti bermain basket, sepak bola, futsal, ping-pong, bulu tangkis, atau pun voli. Namun bisa juga dengan aktif dalam kegiatan tertentu seperti kepanitiaan, tugas-tugas kebidelan, tugas-tugas OSIS. Lalu juga ada yang lebih memilih untuk melakukan penyaluran hasrat dengan olahraga lain seperti berlari, bermain skipping, dan workout. Berbagai penyaluran tersebut merupakan hal-hal yang positif karena energi mereka tidak akan terbuang sia-sia, melainkan energi yang dimiliki bisa membuat para seminaris semakin berkembang  dalam olah rasa, olah pikir, olah kehendak, dan mampu meningkatkan kebugaran.

Adapun workout dilakukan para seminaris yaitu dengan memanfaatkan waktu luang atau yang oleh para seminaris dikenal dengan sebutan tempus liberum. Biasanya waktu luang yang dipakai yakni sebelum waktu mandi sore. Namun dengan padatnya jadwal di seminari, maka tak heran para seminaris Medan Madya juga akan menggunakan waktu mandi sore untuk workout jika waktu luang sebelum mandi itu dipakai untuk kegiatan lain seperti IFO, les musik, atau pun ekskul lainnya. Waktu yang terbilang sedikit tetap tidak menggoyahkan kebulatan tekad beberapa seminaris yang ingin punya kekonsistenan dalam workout.

Medan Madya bisa disebut sebagai medan terberat di Seminari Mertoyudan. Tak mengherankan karena para seminarisnya selain  harus bergulat dengan kurikulum 2013 kelas XI dengan berbagai tugas persekolahannya, mereka juga dituntut untuk membuat karya tulis sebagai syarat kenaikan ke kelas XII. Di samping tugas akademik itu, para seminaris juga perlu menjalankan agenda keseharian dan menyelesaikan tugas-tugas lingkup asrama. Meski terdapat tugas-tugas yang semakin berat, namun sama sekali tidak menghalangi tekad seminaris yang punya visi menjadikan tubuh mereka ideal sebagaimana yang mereka inginkan.

Workout yang dilakukan seminaris ini biasanya berisi aktivitas fisik seperti push up, sit up, pull up, plank, angkat berat, dan berbagai macam kalistenik yang sekiranya mampu dilakukan di seminari. Adapun kebiasaan workout ini mulai tumbuh di angkatan 109 yakni semenjak masih berada di Medan Tamtama. Kala itu hanya sedikit seminaris yang ingin melakukannya. Namun dengan semakin rutinnya melakukan, akhirnya menjadi habitus tersendiri. Habitus itu begitu kuat hingga mendorong banyak seminaris lain untuk juga konsisten melakukan workout. Hingga ketika sudah di Medan Madya tetap banyak seminaris yang masih konsisten dalam ber-workout. Bukannya mengendur,  semangat workout angkatan 109 itu justru semakain subur.

Para seminaris tersebut umumnya tidak mencari pujian sebagaimana orang-orang di media sosial yang rajin mengunggah diri dalam ber-workout. Para seminaris Medan Madya itu melakukan workout karena mereka memang ingin melakukannya. Bagi calon romo, punya tubuh yang ideal tidak dibutuhkan, namun semangat dan tekad seminaris itulah yang akhirnya juga menjadi proses formatio bagi mereka karena membuat mereka semakin bertumbuh.