Mohon tunggu...
Handy Chandra van AB (JBM)
Handy Chandra van AB (JBM) Mohon Tunggu... Konsultan - Maritime || Marketing || Leadership

Badai ide dan opini personal.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menelanjangi Rantai Bisnis Perikanan: Benih Lobster

25 September 2020   19:45 Diperbarui: 27 September 2020   02:01 3510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi peta rantai nilai perikanan. Dokumentasi pribadi.

Rantai selanjutnya (ke-3) pabrik/perusahaan pengolah karaginan lalu dijual ke rantai ke-4. Tahap ini, rantainya sangat bercabang. Rantai ini bisa perusahaan sabun, kosmetik, shampo, farmasi, makanan, minuman, kertas dan lain-lainnya.

Komoditas rumput laut terbukti membuat orang jadi makmur. Albert Gilon (Kompas, 18 September 2020) adalah nelayan yang membuktikan teori tersebut.

Melalui budidaya rumput laut jenis Eucheuma Cottonii, dia bisa membangun rumah, menyekolahkan 5 orang anaknya, dan punya fasilitas lain. Rumput laut menyejahterakan kelompok nelayan di desa Tabilolong, Kupang, NTT.

Komoditas ikan Tuna, Tongkol dan Cakalang (TTC) tidak usah dijelaskan panjang-lebar. Ini mesin uang utama sektor perikanan negara “Benua Maritim” sejak lama dan stabil pasokannya.

Rantai nilai ekonomi komoditas TTC mulai dari kru kapal, galangan kapal ikan, pabrik pengalengan ikan, unit pengolahan ikan (UPI) lain, karyawan pabrik UPI, ekspor tuna, dan rantai bisnis turunan-turunan lainnya.

“Ibukota” rantai nilai TTC ini ada di Bitung, Sulawesi utara, meskipun lokasi penangkapan ikan (fishing ground) tuna di Indonesia banyak sekali. Lokasinya ada di wilayah pengelolaan perikanan (WPP) samudera Indonesia bagian barat (WPP 572), di samudera Indonesia bagian selatan (WPP 573), laut Banda (WPP 714), laut Sulawesi (716), dan samudera Pasifik (717).

Julukan Ibukota tuna ini karena industri dan perekonomian berbasis penangkapan ikan TTC sangat dominan dibandingkan Kendari, Ambon, Pelabuhan Ratu, Bungus, dan Nizam Zachman (Jakarta). Ada 6 pabrik pengalengan ikan di sana.

PT. Sinar Pure Food, Samudera Mandiri Sentosa, Delta Pasifik Indo Tuna, Deho, Carvina, dan International Alliance Food. Selain itu, ada 35 perusahaan UPI lain yang mengolah Fresh Tuna, Frozen Tuna, Dried Smoke, Demersal Fish dan Pelagic Fish. Semua sudah bersertifikat HACCP (hazard analysis and critical control point).

Pada tahun 2018 saja, nilai ekspor komoditas Tuna 429 juta USD (sekitar Rp. 6,35 triliun), atau sekitar 16% dari produk ekspor perikanan nasional.

Komoditas terpenting adalah udang. Jenis udang yang sedang baik harganya tahun 2020 adalah udang Vaname (litopenaeus vannamei). Dengan harga bulan pada Juli 2020 lalu Rp. 58.000 per kilogram ukuran 100 (dalam 1 kg ada 100 ekor udang). Harga ini naik dari bulan Maret yang hanya Rp 38.000. Hal ini sangat menggembirakan sub-sektor budidaya udang dan para pembudidaya.

Ekspor udang dari indonesia ke Amerika Serikat sekitar 700 ton per tahun. Negara lain tujuan ekspor udang adalah Jepang, Uni Eropa, China, dan negara-negara Timur Tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun