Mohon tunggu...
Handy Chandra van AB (JBM)
Handy Chandra van AB (JBM) Mohon Tunggu... Konsultan - Maritime || Marketing || Leadership

Badai ide dan opini personal.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perusahaan Pelayaran Bangkrut: Biang dan Solusinya.

3 Juni 2020   02:06 Diperbarui: 1 Oktober 2020   19:29 1782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal curah (bulk) melewati terusan Panama, di Amerika Tengah. Sumber: Shutterstock.

Perusahaan Pelayaran. 

Suatu bisnis jasa tranportasi laut (pelayaran) dibangun karena ada potensi pasar muatan, yang dihitung secara bisnis menguntungkan. Berapa besar untungnya? Minimal 4 kali lipat bunga bank. Contoh sederhana: Bunga deposito bank 5%, maka minimal untungnya 20% (=4 x 5%) per tahun. Ini adalah untung berdasarkan ROE (return on equity) bukan ROA (return on assets). 

Muatan kapal yang umum diperdagangkan (diangkut) adalah:

  1. Curah (bulk). Contoh muatan: gula, gandum, beras, bijih besi, bijih timah, jagung, dsj).
  2. Kontainer (container). Contoh isi kontainer macam-macam, bisa elektronik, tekstil, mobil, motor, mesin, dll. PT. Bumi Laut Shipping (Agen PT. Hanjin Shipping) adalah contoh perusahaan yang muatannya kontainer.
  3. Minyak (oil). Contoh isi muatannya: crude oil, clean oil, palm oil, chemical, LPG, LNG, dsj.
  4. Kargo umum (general cargo). Contoh muatan: mobil bekas, barang-barang perdagangan hasil perkebunan, dll.
  5. Tugas khusus (Specific vessel). Contoh: kapal pengeboran laut, kapal tug buat menarik tongkang, kapal penumpang, kapal survey dan lainnya.

Dari jenis-jenis muatan ini, departemen operasional dan departemen marketing dalam perusahaan melakukan kalkulasi dan menjual jasa pelayaran bagi pelanggan. Departemen finance dan accounting melakukan perhitungan biaya unit muatannya dan pendanaannya. 

Sehingga, produk jasa pelayaran bisa bertahan dan terus maju. PT. Berlian Laju Tanker adalah contoh sukses adaptasi muatan kapal. Perusahaan ini bertransisi dari pelayaran muatan kargo umum (kayu dari kalimantan ke surabaya), menjadi muatan minyak (kapal tanker).

Sumber keuntungan mendadak (income surge) dalam bisnis pelayaran:

  1. Kurs dollar naik. Selisih kenaikan ini adalah keuntungan mendadak buat perusahaan. Apalagi buat perusahaan dengan 100% pendapatan dalam mata uang  US$, tapi biaya operasional dalam mata uang Rupiah.
  2. Harga komoditas naik. Akibatnya, order pelayaran (seaborne trade) juga meningkat, sehingga kenaikan pendapatan bisa terjadi.
  3. Harga kapal bekas naik, karena komoditas besi naik. Ini buat pemilik kapal yang jumlahnya sudah puluhan, bahkan ratusan, adalah berkah mendadak. 
  4. Harga BBM turun. Biaya operasional kapal adalah sekitar 60-70% buat membeli BBM dan oli mesin. Sehingga, selisihnya menjadikan keuntungan dadakan.
  5. Kejadian 20 tahunan sekali. Krisis perang dan politik. Akibatnya, perusahaan yang bisa melakukan suplai ke/dari daerah krisis akan untung besar sekali. Contoh, saat krisis minyak tahun 1973, pengusaha Aristotle Onassis dari Yunani untung besar sekali, karena bisa mengambil minyak dari Arab Saudi dan dikirm ke USA.
  6. Inovasi kapal baru. Biasanya inovasi ini dampaknya pada biaya operasi berkurang banyak (dari biaya BBM dan kru) dan kontrak mahal  yang diperoleh dari kapal baru tersebut.

Enam (6) unsur diatas, adalah rahasia umum bagi semua perusahaan pelayaran. Namun demikian, status kredit dan neraca perusahaan tentu berbeda satu dengan lainnya. Ini yang biasanya menjadi sukses besar, atau bencana kebangkrutan. 

Profesor Niko Wijnolst dari Universitas Delft di Belanda, menjelaskan bahwa industri pelayaran (shipping) adalah industri kompleks, karena merupakan merger ilmu ekonomi, manajemen, perkapalan, navigasi, dan politik regional. Untuk berhasil dalam industri ini, lima (5) disiplin ilmu tersebut wajib dikuasai pada level menengah menajemen perusahaan (2nd and 3rd level of Managers). 

Saya sering melihat, banyak Koordinator (Manager) menegah tidak paham salah dua dari ilmu-ilmu tadi. Bukan salah satu, tapi salah dua. Akibatnya pengambilan keputusan pada level Direktur jadi tidak efektif. Contohnya pernah saya lihat, saat pembangunan kapal baru.  

Saya kenal, bahwa Koordinator menengahnya tidak paham ilmu perkapalan dan navigasi. Tapi karena berwenang merekomendasikan galangan, dia membuat proposalnya ke Direktur. Setelah diputuskan direksi, dalam proses pengerjaannya dan operasionalnya banyak masalah. Akibatnya biaya besar saat reparasi dan operasional, karena boros BBM dan salah dudukan motor induk.

Sumber Kebangkrutan dan Solusi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun