Mohon tunggu...
Handy Chandra van AB (JBM)
Handy Chandra van AB (JBM) Mohon Tunggu... Konsultan - Maritime || Marketing || Leadership

Badai ide dan opini personal.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perusahaan Pelayaran Bangkrut: Biang dan Solusinya.

3 Juni 2020   02:06 Diperbarui: 1 Oktober 2020   19:29 1782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal curah (bulk) melewati terusan Panama, di Amerika Tengah. Sumber: Shutterstock.

Sekadar berbagi pengalaman pribadi. Penulis pernah bekerja di galangan kapal (PT. Plimsoll), pelayaran kontainer (PT. Bumi Laut shipping), pelayaran tanker (PT. Berlian Laju Tanker, Tbk.), kapal ikan (Bawal Putih 3), membuat kapal tanpa BBM (dengan Paten disain), mempunyai dua paten terdaftar, dan sekarang di bidang penelitian kebijakan Kelautan. Karenanya, tulisan berikut ini bukan khayalan atau teori belaka. Juga bukan konsep-konsep semata tanpa fakta lapangan. 

Tujuannya hanya membagikan pengalaman. Semoga bermanfaat.

Perusahaan atau Pura-pura Usaha?

Pertanyaan sederhana tapi mendasar. Banyak perusahaan (PT, CV, PT Tbk., dll) didirikan dengan dua maksud. Maksud pertama adalah perusahaan yang bermaksud bergerak dibidang riil (realita). 

Contohnya, perusahaan sepatu, properti, perhotelan, jasa pengiriman, jasa sekuriti, jasa perbankan, rumah sakit, dll. Pada intinya, usaha yang dilakukan sifatnya nyata, baik di bidang produksi barang, maupun produksi jasa.

Perusahaan tipe ke dua, adalah yang dibuat untuk maksud administrasi saja. Bahasa jalanannya, ini perusahaan hanya untuk kendaraan spekulasi. Baik spekulasi di dalam negeri, maupun di luar negeri. 

Contoh paling fenomenal adalah saat tahun 2019, ketika menjelang Pemilu, ada gossip soal Panama Paper. Daftar perusahaan di panama paper itu adalah contoh-contoh perusahaan buat spekulasi. Seakan-akan beroperasi di negeri Panama, padahal hanya kertas administrasi saja.

Perusahaan tipe ke dua ini, sering penulis temui dahulu saat masih kerja di pelayaran kontainer dan pelayaran tanker. Masa kini tidak berbeda banyak, hanya lebih sedikit. Ini mungkin karena aturan perpajakan dan aturan badan hukum yang lebih ketat. Sehingga, pura-pura usahanya jadi lebih susah.

Di bidang kelautan juga tidak beda jauh. Khususnya di bidang galangan kapal ikan. Sering penulis temui saat tugas ke daerah, perusahaan yang cuma administrasinya di pulau A, tapi dikerjakan di pulau C. 

Secara visual (terlihat mata), secara laporan keuangan, dan secara proses bisnis, akan kelihatan, apakah ini perusahaan riil atau pura-pura usaha saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun