Mohon tunggu...
Johan Yan
Johan Yan Mohon Tunggu... -

JOHAN YAN seorang motivator budaya kelahiran medan 7 juli 1974, mengenyam pendidikan arsitektur S1 Universitas Kristen Petra, pemegang 6 rekor MURI dalam 3 tahun berturut turut memotivasi 518 direktur 4073 manager, pengarang buku "poor is sin", Pria keturunan tionghua ini juga mendapat penghargaan gelar pangeran kehormatan dari Pakubuono XIII solo dalam bidang kebudayaan pada tahun 2012, Pada tanggal 19 mei 2012 Johan Yan dianugerahi kehormatan sebagai 10 orang berpengaruh dibidang budaya di indonesia. The Outstanding Young Persons (TOYP) yang di gagas oleh Junior Chamber International (JCI) sebuah organisasi kepemudaan Perserikatan Bangsa Bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bukan Hanya Dahlan, Saya Juga Bodoh

10 September 2013   10:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:06 3204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13787841481957147977

JOHAN YAN JUGA BODOH Kemarin sepulang saya dari tempat refleksi keluarga di Nano daerah Pluit jakarta, saya dikejutkan oleh sebuah pemberitaan di media massa bahwa ada anggota DPR RI yang terhormat Djamal Aziz mengeluarkan caci maki kepada pejabat negara di sidang yg terhormat, sebuah tindakan nyata matinya HATI NURANI wakil rakyat saat ini. Anggota Fraksi HANURA Djamal Aziz memaki Dahlan Iskan dengan perkataan yang tidak pantas "kalau mau dipilih konvensi capres sama rakyat, tunjukkan pak (Dahlan), kalau Bapak seperti ini terus, saya orang paling pertama bilang bapak itu BODOOOH" kata Djamal, saat sesi tanya jawab dalam raker yang berlangsung di ruangan komisi IX DPR, gedung kompleks parlemen, senayan, senin (9/9/13) Saya membaca berita itu ketika saya berkendara, dan saya benar benar shock seorang Dahlan mendapatkan makian dan fitnah didepan umum seperti itu, mataku terus membaca berharap menemukan reaksi abah ketika menerima makian tersebut, tiba tiba mataku merah berkaca dan hatiku dipenuhi haru,.. Sebuah kalimat sederhana menggambarkan apa yg abah lakukan sekaligus menutup pemberitaan itu "mendapat makian dari anggota DPR, Dahlan hanya DIAM SAJA, sesekali dirinya MANGGUT MANGGUT dan MENUNDUK,...." Sedih, marah, dan bangga berkecamuk dalam hatiku, ingin rasanya aku mengumpat atau membalas hinaan ini dengan hinaan yang lebih keras lagi, dengan mata yg merah hal pertama yang saya lakukan adalah saya membuka status Facebook johan.yan@yahoo.com, saya ingin sekali menuangkan semua kemarahan saya, atas aksi tidak pantas dari seorang wakil rakyat tersebut,... Tiba tiba saya ingat kembali pesan abah untuk semua Dahlanis "kamu harus Santun dan Cerdas tidak boleh menyudutkan siapapun" tak kuasa aku melawan amanah ini aku terdiam dan menulis sebuah kalimat di status facebook saya : "JOHAN YAN JUGA BODOH" aku ingin memikul sebagian malu dan sakit yang mungkin ada dalam hati abah, dan selang beberapa detik kemudian, aku semakin takjub, ternyata puluhan para dahlanis mereka semua dengan heroik memasang status di facebook mereka hal yang sama dengan nama mereka " (nama) JUGA BODOH" inilah yang luar biasa sebuah ikatan persaudaraan yang kuat antara dahlanis dan Abah, mereka tidak membalas makian dengan makian tetapi mereka bersatu memikul semua firnah dan makian yang dirasa abah. Apa yang abah rasakan itu yang mereka rasakan. Beberapa saat saya berusaha mengendalikan diri saya, hingga akhirnya seorang Dahlanis, sahabat saya Erwan menulis sebuah cerita muslim yang seharusnya saudara Djamal Aziz sebagai seorang muslim, mengetahui cerita ini: _____________________________________ Ribuan Malaikat Mendoakan Org Yg Di caci Suatu hari, Sang Baginda Rasulullah SAW bertamu ke rumah Abu Bakar Ash-Shidiq sahabatnya. Ketika  bercengkrama dengan Rasulullah, tiba tiba datanglah seorang Arab Badui (suku arab yang tidak berpendidikan, keras dan suka momaden) menemui Abu Bakar dan langsung mencela Abu Bakar dengan Makian, kata kata kotor keluar dari mulut orang itu. "Bodoh kau!" Namun, Abu Bakar tidak menghiraukannya. Ia melanjutkan perbincangan dengan Rasulullah. Melihat hal ini, Rasulullah tersenyum. Sambil meneruskan perbincangan. Kemudian, orang Arab Badui tersebut memaki maki Abu Bakar. Kali ini, makian & hinaannya lebih kasar lagi "Bodoh, bodoh kau!". Namun, dengan keimanan yang kokoh serta kesabarannya, Abu Bakar  tetap membiarkan orang tersebut. Rasulullah kembali memberikan senyum, maka marahlah orang Arab Badui tersebut. untuk ketiga kalinya, ia mencerca Abu Bakar dengan makian yang lebih menyakitkan. "Bodoh, bodoh, Bodoh, kau" Kali ini, selaku manusia biasa yang memiliki hawa nafsu, Abu Bakar tidak dapat menahan amarahnya. Maka dibalasnya makian org Arab Badui tersebut dengam makian pula. Terjadilah adu mulut. Seketika itu pula, yang mulia baginda  Rasulullah beranjak dari tempat duduknya. Ia tinggalkannya sahabatnya Abu Bakar tanpa mengucap salam. Melihat hal ini, selaku tuan rumah, Abu Bakar tersadar & bingung. Maka segera ditinggalkannya orang Arab Badui itu yang terus mengumpat "bodoh, bodoh, bodoh",  Dikejarnya Rasulullah yg sdh sampai halaman rumah. Kemudian Abu Bakar berkata, "Wahai Baginda Rasulullah, janganlah Anda biarkan aku dalam kebingungan yg sangat. Jika aku berbuat kesalahan, mohon kiranya baginda menjelaskan kesalahanku" Rasulullah pun menjawab, "Sewaktu ada seorang Arab Badui datang dengan membawa kemarahan serta fitnahan 'bodoh, bodoh, bodoh' lalu mencelamu, kulihat kamu tenang, diam dan engkau tidak membalas, aku bangga melihat engkau kuat dan aku tersenyum karena ribuan malaikat di sekelilingmu mendoakan & memohonkan ampun bagimu, kepada  Allah SWT." Lanjut Rasulullah, "Begitu pula yg kedua kalinya, ketika ia mencelamu & engkau ttp membiarkannya, maka aku melihat para Malaikat semakin bertambah jumlahnya. Dan akupun tersenyum" "Namun sahabatku, ketika kali keketiga ia mencelamu 'bodoh, bodoh, bodoh' dan engkau menanggapinya, dan membalasnya, seketika aku melihat seluruh malaikat pergi meninggalkanmu" "Hadirlah iblis di sisimu. aku tidak ingin berdekatan denganmu, aku tidak ingin berdekatan dengannya, dan aku pun tidak memberi salam kepadanya" Maka menangislah Abu Bakar ketika diberitahu ttg rahasia keimanan ini. _____________________________________ Menjadi perenungan saya kembali, mengapa seorang Dahlan DIAM dan MENUNDUK ketika di ruangan komisi IX DPR kemarin (9/9/13). Cerita rohani muslim ini menjadi jawabannya. Mungkin saat itu abah melihat ada ribuan malaikat memenuhi ruangan rapat yang sedang mendoakan para wakil rakyat kita agar belajar mengeluarkan kata kata sopan dalam sidang yang terhormat. Atau mungkin saat itu Abah melihat begitu banyak iblis dari neraka jahanam yang ikut rapat di komisi IX sehingga sikap diam dan tunduk abah sesuai ajaran Nabi, agar banyak malaikat yang hadir untuk mengimbangi jumlah iblis yang tidak memiliki HATI NURANI, ya minimal waktu diambil Voting nanti keputusan rapat bisa bermanfaat bagi bangsa ini, karena lebih banyak malaikatnya. Walahualam Atau mungkin juga abah sudah tahu bahwa upaya fitnah dan makian akan terus di arahkan kepadanya bukan hanya di ruang rapat tetapi juga di media televisi dan cetak sebab ada ketakutan abah akan dipilih rakyat menjadi Presiden? Orang Jawa bilang "Ngono yo ngono neng ojo ngono" anda boleh takut, tetapi tolong jaga mulutmu, mulutmu harimau mu, ini rapat bung! Jaga mulut anda. Bagi saya, seorang menteri yang dimaki dan difitnah didepan umum disaksikan seluruh rakyat indonesia, dan bisa DIAM dan MENGANGGUKKAN KEPALA, dia adalah pemimpin besar, karena Rasulullah mengajarkan "peperangan terbesar adalah melawan diri sendiri" seorang Dahlan telah MENANG melawan diri sendiri, saya bangga punya panutan seorang Dahlan, saya bangga menjadi seorang Dahlanis dan saya bangga menulis di facebook saya : JOHAN YAN JUGA BODOH, bagaimana dengan anda? Percayalah apa yang dianggab BODOH oleh dunia akan dipakai Allah untuk menyatakan kemuliaan-Nya DEMI INDONESIA.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun