Mohon tunggu...
Johansen Silalahi
Johansen Silalahi Mohon Tunggu... Penulis - PEH

Saya adalah seorang masyarakat biasa yang menyukai problem-problem sosial, politik, lingkungan, kehutanan. Semoga bisa berbuat kebajikan kepada siapapun. Horas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lulusan Sarjana Kehutanan Mau Jadi Apa?

22 Mei 2020   20:17 Diperbarui: 22 Mei 2020   20:18 3111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Dokumen pribadi di Nusakambangan

Tidak lama lagi siswa-siswi SMA akan memasuki dunia perguruan tinggi, kemungkinan besar banyak siswa-siswi SMA yang baru lulus akan bingung memilih jurusan terlebih yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Biasanya pada waktu saya SMA, mayoritas siswa-siswi pasti familiar dengan jurusan yang trend saat itu bahkan sampai sekarang.

Buat siswa-siswi jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) biasanya ditawarkan jurusan yang favorit seperti fakultas teknik (teknik mesin, teknik elektro, teknik industri, teknik sipil), ilmu komputer, kedokteran, teknik elektro, FMIPA, pertanian,  dan lain-lain. Bagi siswa-siswi jurusan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) biasanya jurusan yang terkenal adalah ilmu komunikasi, ekonomi, akuntansi, psikologi, hukum, hubungan internasional, sastra dan lain-lain.

Kali ini yang jarang dipilih di jurusan IPA adalah jurusan saya saat itu tepatnya Fakultas Kehutanan. Semoga tulisan ini bermanfaat terutama buat siswa-siswi yang baru lulus SMA dan hendak melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Saat itu jurusan kehutanan dapat dikatakan langkah karena hanya terdapat di beberapa universitas saja. Universitas yang memiliki jurusan kehutanan saat itu adalah Universitas Gadjah Mada, Insititut Pertanian Bogor, Universitas Sumatera Utara, Universitas Lampung, Universitas Bengkulu, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Mulawarman, Universitas Tanjung Pura, Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Papua dan mungkin ada lagi yang tidak dapat saya sebutkan. Fakultas Kehutanan di universitas saya saat itu untuk strata satu (S1) terdiri dari empat jurusan, yaitu: Manajemen Hutan, Konservasi Sumberdaya Hutan, Teknologi Hasil Hutan, Budidaya Hutan.

Singkatnya manajemen hutan fokus bagaimana mengelola hutan dengan baik , konservasi sumberdaya hutan fokus bagaimana mengkonservasi hutan dan segala isinya, budidaya hutan fokus bagaimana menciptakan bibit, pemeliharaan hutan agar berproduksi sedangkan teknologi hasil hutan fokus kepada industri hasil dari hutan berupa kayu maupun bukan kayu. 

Saat masa orientasi mahasiswa digelar, rata-rata teman saya masuk ke fakultas kehutanan biasanya adalah  pilihan kedua (saat itu memilih PTN dibolehkan memilih 2 jurusan dan biasanya jurusan 1 adalah yang kita minati dan banyak saingannya),  karena orangtuanya bekerja di bidang kehutanan, ada yang memilih karena coba-coba, adanya memilih karena suka berpetualang (mendengar hutan teringat pada petualangan) bahkan ada juga yang salah jurusan (yang penting lulus PTN) dan lain-lain.

Saya saat itu memilih jurusan fakultas kehutanan tepatnya manajemen hutan karena alasan untuk lolos perguran tinggi negeri. Saat itu lolos di perguruan tinggi negeri terkhusus di sekolah asal saya sungguh luar biasa. Pengalaman pertama kuliah di kehutanan tidak serta merta melupakan pelajaran SMA saat itu karena masih belajar fisika, biologi, kimia, matematika dan lain-lain. Semester 1 bagi saya seperti masih belajar SMA dan saat itu ada juga mata kuliah pengantar ilmu kehutanan dan ini lah membuka sedikit cakrawala seperti apa ilmu kehutanan itu.

Kembali ke topik diatas, lulusan sarjana kehutanan jadi apakah saat lulus? Memang saat ini Fakultas Kehutanan dapat berbangga karena lulusannya adalah petinggi di negeri ini (Presiden Joko Widodo) sehingga prodi fakultas kehutanan saat ini berdasarkan diskusi dengan pegawai kampus di fakultas kehutanan UGM agak banyak peminatnya terutama para wanita.

Ada juga pejabat dari fakultas kehutanan yang menjadi Gubernur dan Walikota dan saat ini sepertinya sarjana kehutanan terutama angkatan lama banyak bekerja diluar sektor kehutanan. Di zaman saya, dapat dikatakan mayoritas mahasiswa di fakultas kehutanan adalah pria. 

Setelah lulus kemanakah sarjana kehutanan berkarir? Berdasarkan yang saya ingat seangkatan saya, rata-rata lulusan sarjana kehutanan banyak berkarir di dunia kehutanan seperti Aparatur Sipil Negara (ASN atau dulu PNS) di Pemerintah Kabupaten, Kotamadya, Propinsi dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan).

Umumnya mereka di pemerintahan ada yang menjadi peneliti, PEH (Pengendali Ekosistem Hutan), Penyuluh, Widyaiswara, non struktural, staf di lingkungan hidup dan lain-lain. Ada juga yang bekerja di Kementerian Keuangan, Lembaga Pengadaan, Pegawai BUMN di bidang kehutanan seperti Perhutanan, Inhutani. Ada juga yang berkarir di lembaga swadaya masyarakat yang fokus mendampingi masyarakat seperti LSM Arupa, ada juga yang berkarir di dunia kampus atau pendidikan seperti dosen di PTN dan PTS (Perguruan Tinggi Swasta) atau guru di tingkat SMA dengan mengambil akta IV saat itu di IKIP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun