Mohon tunggu...
Johansen Silalahi
Johansen Silalahi Mohon Tunggu... Penulis - PEH

Saya adalah seorang masyarakat biasa yang menyukai problem-problem sosial, politik, lingkungan, kehutanan. Semoga bisa berbuat kebajikan kepada siapapun. Horas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ilmu Politik: Why not?

22 Mei 2020   14:56 Diperbarui: 22 Mei 2020   14:55 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: https://www.zenius.net/blog/21190/kuliah-jurusan-ilmu-politik

Bermula rasa iseng, saya menyempatkan diri membaca buku disela-sela himbaun pemerintah WFH (Work From Home) dan dirumah saja (stay at home) yang berjudul "Dasar-Dasar Ilmu Politik" yang ditulis oleh Prof.Miriam Budiarjo. Bagi saya, belajar politik tidak pernah saya dapatkan dari bangku kuliah karena kebetulan latar belakang SMA (kelas III Jurusan IPA) dan Kuliah adalah ilmu eksakta tetapi dalam kenyataannya saya sangat tertarik mengikuti berita politik terutama kondisi politik di Indonesia dan dunia sehingga tidak jarang saya melahap majalah-majalah politik, koran dan lain-lain. Terakhir saya ingat belajar politik ketika SMA kelas 1 dan 2 , SMP terutama ketika belajar PKn (Pendidikan Kewarganegaraan). Pada saat kuliah di UGM juga saya sempatkan belajar politik melalui koran, seminar, organisasi BEM, dan organisasi lainnya mengenai kondisi politik di Indonesia. Pada saat mengambil S2, disini naluri belajar politik saya menjadi tinggi terutama saya belajar S2 di sekolah kebijakan sehingga membuat niat saya belajar ilmu politik menjadi tambah. Profesi saya kebetulan sebagai peneliti juga membuat saya harus belajar politik menjadi sangat tinggi terlebih menelusuri kebijakan-kebijakan di dunia kehutanan atau lingkungan yang jika kita kaji secara dalam adalah lahir dari proses politik. Banyak media pembelajaran yang dapat kita jadikan bahan untuk belajar ilmu politik seperti buku-buku,  majalah-majalah, media cetak, surat kabar yang menjadi kiblat politik nasional dan para pakar. Duna politik adalah dunia yang tidak dapat kita lepaskan dalam hidup sehari-hari kita karena sejatinya kita hidup juga merupakan sudah menerapkan ilmu politik untuk mencapai tujuan yang lebih baik seperti yang diungkapkan oleh para pakar

Belajar politik bagi saya mengasyikkan karena kita dapat melihat strategi-strategi yang digunakan elit-elit politik untuk mencapai keinginan mereka dan merubah hati rakyat. Mungkin bagi sebagian masyarakat, muak bahkan apatis dengan politik karena ujung-ujungnya adalah kepentingan yang abadi yang terkadang tidak sesuai dengan keinginan rakyat. Pertanyaan yang menggelitik bagi kita adalah: dapatkan menjamin orang tidak belajar politik (formal) bisa sukses dalam dunia politik? Ini mungkin terjadi di realita politik nasional seperti Joko Widodo (Presiden Republik Indonesia) yang berlatar belakang sarjana kehutanan tetapi mampu menduduki jabatan politis (Walikota sampai dengan Presiden). Jadi tidak menjamin memang orang yang berlatar belakang belajar formal politik dapat sukses menduduki jabatan politis. Joko Widodo mungkin salah satu contoh di dalam kancah perpolitikan kita, mungkin banyak lagi contoh diluar sana yang tidak berlatar belakang sarjana ilmu politik tetapi  sukses dalam dunia politik. Rata-rata mereka yang sukses dijabatan politik dipastikan belajar mandiri atau terjun langsung dilapangan melalui organisasi dan lain-lain. Tapi bagi saya menjadi keuntungan sendiri jika dapat belajar politik sendiri dengan membaca sendiri buku-buku yang ada karena pengalaman saya dilapangan masih sangat minim terkait hal pengalaman politik. 

Buku Dasar-Dasar Ilmu Politik yang ditulis oleh Prof. Miriam Budiardjo sangat menarik ditengah pandemik Covid 19. Saya membaca sejarah imu politik seperti apa, hubungan ilmu politik dengan ilmu pengetahuan lain (Ilmu hukum, ilmu ekonomi, dan lain-lain), teori politik, negara, konsep kekuasaan , pendekatan dalam ilmu politik, belajar demokrasi, komunisme, Undang-Undang Dasar dan lain-lain. Terus terang, buku ini menambah wawasan saya selama ini terutama kasus saya yang benar benar diluar bidang pendidikan formal ilmu politik. Saya sekarang menjadi paham dan lebih paham lagi dunia politik itu seperti apa seperti sejarahnya ilmu politik, penerapan ilmu politik terkhusus kasus Indonesia (eksekutif, legislatif dan yudikatif). Mari kita manfaatkan pandemik Covid 19 ini untuk terus belajar terutama membaca ilmu apapun karena dapat meningkatkan wawasan kita walaupun latar belakang kita diluar bidang ilmu politik. 

Ilmu politik menurut saya cukup berkembang dewasa ini karena berhubungan erat juga dengan beberapa ilmu pengetahuan lain sudah sebaiknya dikenalkan juga sejak dini kepada masyarakat Indonesia melalui sekolah formal atau apapun untuk meningkatkan melek politik bagi masyarakat dan terutama untuk menciptakan sikap kritis masyarakat. Menurut saya sejak dini dikenalkan kepada siswa-siswi bahkan mahasiswa terkait ilmu politik patut dipertimbangkan untuk menciptakan politisi politisi handal dikemudian hari.  Terlebih juga kepada calon wakil rakyat di daerah, provinsi dan pusat maupun calon kepala daerah yang akan bertarung pada pilkada serentak 2020 ini. Hal ini sangat penting karena fakta di lapangan, banyak calon wakil rakyat dan para calon kepala daerah kurang pengetahuannya terhadap ilmu politik terlepas memang ada beberapa partai politik yang menerapkan sekolah partai seperti yang dilakukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan mungkin juga diterapkan oleh partai politik lainnya. Ada beberapa calon wakil rakyat maupun para calon kepala daerah yang secara teori tentang ilmu politik masih minim tetapi solusi pengenalan dini terkait ilmu politik sejak dibangku sekolah menurut saya dapat mengatasi hal tersebut. Sukses buat kita semua, mari kita terus belajar dan membaca apapun untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan kita semua. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun