Mohon tunggu...
Johansen Silalahi
Johansen Silalahi Mohon Tunggu... Penulis - PEH

Saya adalah seorang masyarakat biasa yang menyukai problem-problem sosial, politik, lingkungan, kehutanan. Semoga bisa berbuat kebajikan kepada siapapun. Horas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gondrong Karena Corona

15 April 2020   19:17 Diperbarui: 15 April 2020   19:20 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program social distancing atau stay at home membuat banyak aktivitas kita setiap harinya mengalami kendala. Kegiatan yang bersifat keramaian atau berdekatan tentunya dihindari dengan kondisi saat ini yang mengharuskan ada pengaturan jarak. 

Program-program yang bersifat keramaian dilarang oleh pemerintah diperkuat juga dengan maklumat Polri terkait pencegahan penyebaran Covid 19 dengan salah satu isinya adalah menghindari kegiatan yang bersifat mengumpulkan keramaian. 

Dampak dari anjuran pemerintah beberapa kegiatan yang trend atau menjadi solusi dalam kondisi ini adalah adanya WFH (Work From Home), rapat online atau teleconference, pembelajaran dengan online dan lain-lain. Salah satu kegiatan yang terdampak akibat pandemik Covid 19 adalah kegiatan cukur rambut terutama dikalangan laki-laki.

Dalam masa pandemik Covid 19 ini kegiatan cukur rambut tentunya terganggu karena sifatnya yang tidak menerapkan social distancing dalam pelaksanannya. 

Kegiatan cukur rambut memerlukan jarak yang dekat antara yang mencukur dan dicukur sehingga penerapan social distancing tidak dapat dilakukan pada saat cukur rambut terlebih jika adanya antrian pastinya bersifat dalam ruangan (indoor). 

Untungnya juga saat ini aktivitas belajar mengajar di sekolah berhenti sehingga siswa tidak perlu ke tempat cukur rambut karena mayoritas kalangan siswa laki-laki dilarang memiliki rambut panjang. 

Banyak usaha cukur rambut mengalami penurunan pendapatan akibat pandemik Covid 19 ini karena penerapan social distancing tersebut terutama di tengah pandemik Covid 19. Proses cukur rambut yang membuat jarak berdekatan, antrian di dalam ruangan sangat rentan terhadap usaha cukur rambut. 

Dampaknya adalah banyak masyarakat terutama kaum laki-laki rambutnya panjang atau gondrong. Hal ini berbeda jika adanya keluarga yang satu rumah seperti istri atau anak yang pintar mencukur rambut akan tidak terpengaruh dengan kerapian rambutnya. 

Rata-rata laki-laki berdampak pada kondisi saat ini karena banyak yang rambutnya berantakan atau gondrong apalagi jika wabah pandemik Covid 19 ini memakan waktu yang sangat lama.

Pengalaman saya yang sudah melakukan aktivitas di rumah atau stay at home dan work from home hampir 3 minggu berdampak kepada rambut saya yang tidak pendek lagi atau gondrong karena biasanya saya cukur rambut sekali dalam satu bulan. Kali ini sudah hampir 2 bulan tidak potong rambut dapat dibayangkan seperti apa kondisi sekarang dengan rambut saya. 

Mungkin tidak hanya saya mengalami ini, sikap saya tentunya membiarkan hal ini karena saya pun takut jika cukur rambut di tempat cukur karena sangat rentan terhadap penyebaran Covid 19. 

Saya tidak peduli apapun kata orang tentang rambut saya karena sejatinya tidak hanya saya mungkin yang seperti ini, dimana banyak laki-laki akan gondrong karena Covid 19 ini. 

Seminggu yang lalu saya sempat menyaksikan di televisi dimana pemain sepakbola terkenal yang bernama CR 7 atau Cristiano Ronaldo juga tidak ke tukang cukur memotong rambutnya dalam kondisi saat ini, beliau hanya menyerahkan cukur rambutnya kepada kekasihnya. 

CR 7 atau Cristiano Ronaldo sangat bersyukur karena kekasihnya dapat mencukur rambut dengan baik dan rapi, permasalahannya adalah bagaimana jika tidak ada keluarga yang dapat mencukur rambut? 

Solusinya adalah gondrong akan trend ditengah pandemik Covid 19 ini. Mari kita berdoa agar wabah Corona ini segera berlalu sehingga permasalahan gondrong ini akan dapat terselesaikan sesegara mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun