Mohon tunggu...
Johansen Silalahi
Johansen Silalahi Mohon Tunggu... Penulis - PEH

Saya adalah seorang masyarakat biasa yang menyukai problem-problem sosial, politik, lingkungan, kehutanan. Semoga bisa berbuat kebajikan kepada siapapun. Horas

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pengalaman sebagai Pengawas TPS Pemilu di Luar Negeri (Korea Selatan)

4 April 2020   11:05 Diperbarui: 4 April 2020   11:27 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pengalaman Sebagai Pengawas TPS Pemilu Luar Negeri

Oleh:

Johansen Silalahi, S.Hut, M.S

(Pengawas TPS Daegu 1, Korea Selatan)

 Walau sudah berlalu Pemilu tapi setidaknya informasi ini semoga bermanfaat buat teman-teman. Tulisan ini merupakan hasil pengalaman ketika penulis bertugas sebagai salah satu pengawas TPS (Tempat Pemungutan Suara) di luar negeri (Korea Selatan). Penulis tidak bermaksud untuk memperkeruh suasana dalam kondisi banyaknya pejuang pemilu baik dari penyelenggara, keamanan yang meninggal akibat pemilu serentak kali ini. 

Data media online CNN Indonesia per tanggal 07 Mei 2019 jam 09.29 WIB menyatakan bahwa total 554 orang KPPS, Panwas dan Polisi tewas di pemilu 2019. Menurut penulis ini merupakan suatu kejadian yang sangat luar biasa dan sangat mengiris hati karena untuk jadi refleksi kedepannya agar lebih baik. Tulisan ini semoga bermanfaat untuk menjelaskan bagaimana seorang pengawas TPS Pemilu Luar Negeri dalam mensukseskan pemilu dan dapat dijadikan sebagai referensi untuk pelaksanaan pemilu kedepan supaya lebih baik lagi dan tidak memakan banyak korban. Berdasarkan peraturan yang berlaku bahwa pengawas TPS Luar Negeri memiliki tugas sebagi berikut: Pengawas TPSLN/KSK:

  1. Menghadiri proses pemungutan suara sejak awal sampai selesai;
  2. Melakukan pengawasan proses pemungutan suara secara melekat;
  3. Memastikan pelaksanaan proses pemungutan suara dan penghitungan suara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
  4. Memberikan saran perbaikan terhadap proses yang tidak sesuai dengan tata acara atau prosedur pemungutan dan penghitungan suara;
  5. Memberikan rekomendasi terhadap pelanggaran yang mempengaruhi hasil pemilihan;
  6. Meneruskan laporan dan meneruskan temuan dugaan pelanggaran pidana dan etika kepada Pengawas Luar Negeri di wilayahnya masing-masing;
  7. Mengawal penyerahan kotak suara;
  8. Mencatat seluruh kejadian dan menyampaikan hasil pengawasan kepada pengawas pemilu secara berjenjang.

Berdasarkan uraian diatas, tugas sebagai pengawas TPS LN sangat lah berat karena mencakup sebelum pemilihan, saat pemilihan dan setelah pemilihan.

Pemilu Luar Negeri di Korea Selatan dengan metode TPS (Tempat Pemungutan Suara) dilaksanakan pada hari Minggu, 14 April 2019 dimulai jam 08.00 sd 18.00 untuk DTPLN dan DPTbLN dan DPKL jam 17.00 sd 18.00 waktu setempat. Waktu Korea Selatan. Pengawas TPS Daegu 1 mendapat mandat tugas berdasarkan Keputusan Ketua Panita Pengawas Pemilu Luar Negeri Perwakilan Seoul Nomor: 001/PANWASLU=SEOUL/SK/III/2019 tentang Pembentukan Pengawas TPSLN dan/atau Pengawas KWSK Perwakilan Seoul Panita Pengawas Pemilu Luar Negeri Perwakilan Seoul. Secara umum pelaksanaan pemilu berjalan dengan baik dan lancar karena secara tidak langsung didukung oleh kepolisian lokal setempat walaupun ada sedikit riak dilapangan. Pemilu kali ini yang saya hadapi adalah cara pemilihan dengan metode TPS (Tempat Pemungutan Suara). 

Pengalaman yang didapat adalah 1). Ketemu dengan banyak orang, 2). Melek akan politik terutama aturan-aturan mainnya, 3). Mengenal metode-metode pemilihan seperti metode TPS, Keliling dan Metode Pos, 4). Mengetahui ternyata ada WNI yang identitasnya sudah tidak berlaku lagi di LN sehingga petugas di Dubes harus mengatasi hal ini, 5). Jalan-jalan ke Kedubes Indonesia di Korea Selatan terutama saat rapat-rapat, evaluasi, dan lain-lain, 6). Mendapat honor (walaupun tidak seberapa), 6). Bentuk bela negara dengan berpartisipasi aktif, 7). Belajar mengendalikan massa terutama saat ada protes langsung dari peserta yang ingin memilih, 8). Mengetahui permasalahan terkait catatan sipil WNI kita terutama di LN, 9). Mengenal dunia kedubesan karena sering berinteraksi dan pernah tidur disana, 10). Mengenal promosi-promosi negara kita ke LN, 11). Mengenal banyak mahasiswa-mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Indonesia, 12). Mengenal para pekerja pekerja asal Indonesia yang berada di LN dan lain-lain, 13). Karena rapat di tanggung transportasi, mengenal dan familiar dengan kereta api express (KTX) atau kereta tercepat Korea, 14). Familiar sedikit dengan kondisi Ibukota Korea Selatan (Seoul). 

Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai referensi manatahu teman-teman bertugas sebagai pengawas pemilu di Luar Negeri seperti Korea Selatan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun