Mohon tunggu...
Johan G.M Pardede
Johan G.M Pardede Mohon Tunggu... Lainnya - Asliii

Selalu memandang masalah secara objektif

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inilah, Alasan Kenapa Nama Korban Pemerkosaan Disebut Bunga

3 Agustus 2020   17:32 Diperbarui: 3 Agustus 2020   17:47 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ragam kejahatan yang jamak ditemui dalam kehidupan bermasyarakat adalah pemerkosaan. Tujuan dari pemerkosaan dilakukan oleh pelaku adalah untuk memenuhi kepuasan syahwat semata. Akibatnya wanita yang menjadi korban akan mengalami kondisi traumatis.

Oleh karena bentuk kriminalitas sering mendapatkan pemberitaan dari media massa, maka tindakan pemerkosaan tersebut juga menjadi pengisi pemberitaan. Namun untuk melindungi identitas korban seringkali koran menyamarkan nama korban dan cenderung menyebut nama korbannya dengan nama Bunga. 

Awalnya saya kurang paham atas dasar apa hampir semua jenis koran menyebut nama korbannya Bunga. Namun setelah saya merenung-renungkan wanita dan bunga didapatkan alasan berikut yang mendasari penyebutan nama Bunga bagi korban pemerkosaan.

1. Bunga adalah Perlambang Keindahan

Tak disangkal bahwa setiap bunga memiliki keindahan tersendiri. Antara bunga yang satu dan bunga yang lain berbeda daya tariknya atau disebut dengan unik. Contohnya adalah bunga Mawar dan Raflessia, meski sama-sama bunga tapi ukuran serta warna mereka berbeda. Demikian juga dengan wanita. Setiap wanita memiliki daya tarik tersendiri. 

Ada yang membuat orang sekitarnya kesengsem dengan parasnya yang sangat ayu atau dengan bentuk tubuhnya yang bahenol dan ada juga dengan senyum manisnya yang membuat pria di sekitarnya lupa diri. Maka tak heran orang yang mengalami perkosaan identitasnya disebut sebagai Bunga, sebab kemolekannya maupun kecantikannya malah mendatangkan tindakan amoral dari orang lain.

2. Keindahan Bunga Memancing Orang Sekitar Tertarik Memiliki dan Memetiknya

Bunga yang beraneka ragam di taman sangatlah menyejukkan mata. Tak heran jika orang yang merasa penat atau pikirannya dipenuhi beban memilih taman sebagai salah satu tempat untuk penyegaran pikiran. 

Namun, sewaktu menikmati keindahan bunga tersebut pasti membuat orang yang berada di sekitarnya memiliki niatan untuk memetiknya. Maksud hati ingin memiliki bunga tersebut, apa daya bunga yang tercerabut dari batang itu malah menjadi layu dan mati.

Gadis yang cantik dan bahenol tersebut juga demikian. Bentuk fisik mereka yang lebih dari rata-rata wanita lain memancing pria nirmoral untuk "menikmati"nya. Apalagi jika wanita  tersebut tak sadar berpakaian terlalu terbuka atau seksi semakin membuat pria yang bernafsu memilikinya semakin menggebu-gebu. Seperti kata almarhum bang napi dulu, kejahatan tidak timbul karena ada niatan tapi karena adanya kesempatan.

3. Bunga Identik Dengan Wanita

Wanita merupakan sosok yang lembut dan menyukai segala hal yang berbau kerapian dan keanggunan. Itu sebabnya wanita cenderung untuk memilih bermain di sekitaran rumah ketimbang jauh dari rumah. Mereka bisa members-bereskan rumah atau melakukan kegiatan yang memperindah rumah.

Bunga adalah salah satu media yang biasa digunakan oleh para wanita untuk memperindah bunga. Bunga yang digunakan cenderunng yang bisa memanjakan mata dan menyegarkan pikiran. Tak heran jika ada korban pemerkosaan dan untuk menutupi identitas si korban tersebut menggunakan nama Bunga. Sebab bunga itu ibarat sebagai satu kesatuan dengan wanita.

4. Bunga Tergolong Makhluk Hidup yang Lemah dan Tidak Melawan

Karakteristik yang sangat terlihat jelas dari bunga adalah batangnya yang lembek sehingga orang yang iseng ingin memilikinya dengan gampang memetiknya. 

Coba kerasnya batang bunga seperti kerasnya batang pohon, pasti orang yang berkeinginan memilikinya akan bersusah payah dibuatnya. Dibanding makhluk hidup lainnya seperti hewan yaitu anjing yang lucu, jika seseorang ingin memilikinya maka si anjing tersebut melakukan perlawanan dengan menggonggong, tidak demikian dengan bunga. Mereka tetap pada posisinya meski terancam akan di cabut dari batangnya.

Wanitapun demikian berkat kecantikan dan lekuk tubuhnya yang sempurna membuat pria amoral ingin memilikinya dengan cara serampangan. Sewaktu tindakan pemerkosaan itu dilakukan wanita tentunya memberi perlawanan, tapi yang seperti kita ketahui bersama kekuatan yang dimiliki oleh wanita tidak sebesar kekuatan yang dimiliki oleh lelaki.

Itulah beberapa alasan yang melandasi penyebutan nama Bunga bagi korban pemerkosaan. Sudah semestinya bagi kita semua melindungi diri dan menjauhi diri dari tindakan tercela, agar tingkat kriminalitas menurun. Seperti kata pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati. Baik pria dan wanita mesti melakukan langkah preventif agar tindakan seperti itu tidak terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun