Mohon tunggu...
Johan G.M Pardede
Johan G.M Pardede Mohon Tunggu... Lainnya - Asliii

Selalu memandang masalah secara objektif

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Antara Kehidupan Sosial dan Sepak Bola

4 Juni 2020   17:08 Diperbarui: 5 Juni 2020   04:37 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menonton pertandingan sepak bola. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Akibatnya nilai pasar mereka meroket drastis. Rayuan dan iming-imingan gaji fantastis disodorkan oleh berbagai klub besar. Pemberitaan akan kisah hidup mereka menghiasi headline surat kabar.

Melihat siklus kehidupan mereka, ada pembelajaran yang dapat kita petik. Pertama, kerja keras. Kita tidak boleh merasa cukup atas talenta kita, tapi mesti kita tanamkan mindset latihan lebih, dalam mengembangkan bakat yang dimiliki. Seperti kata Steve Jobs "stay foolish, stay hungry". 

Kedua, tetap rendah hati. Melalui pemberitaan yang didapat akan talenta yang dimiliki, tentu menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi diri seseorang. 

Tak jarang juga mendapat pujian dari orang-orang. Tapi tanpa disadari, pujian dan cercaan itu hanyalah sebatas lidah. Hanya indah atau sakit sesaat. 

Dan terakhir, posisi sebagai alat membantu sesama. Dengan mendapat posisi yang tinggi, tak lantas mengurangi tanggung jawab kita terhadap orang yang membutuhkan. Dengan membantu, kita akan mendapat berkat dan doa dari mereka. Seperti kata Bung Karno, "Tuhan bersemayam di gubuk orang miskin."  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun