Mohon tunggu...
Y. P.
Y. P. Mohon Tunggu... Sales - #JanganLupaBahagia

Apabila ada hal yang kurang berkenan saya mohon maaf, saya hanya orang biasa yg bisa salah. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kesejahteraan. Aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Patung Garuda Wisnu Kencana dari Kamera Analog hingga Action Camera

23 September 2018   15:20 Diperbarui: 23 September 2018   15:21 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengerjaan Patung GWK | Tribunnews.com

Dua puluh delapan tahun bukanlah waktu yang singkat, namun itulah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana. Patung megah yang berdiri kokoh di bagian selatan pulau Bali ini akhirnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Saya ingin berbagi kisah tentang patung ini dari pengalaman saya pribadi. Awalnya saya mengetahui komplek patung GWK dari cerita kakek saya. Dia bercerita mengunjungi Bali bersama rombongan sekolah. Kakekku begitu terkesan dengan ide dibangunnya patung terbesar di Indonesia itu.

Selain itu kakek juga bercerita tentang pentas seni tari barong yang dipentaskan di komplek GWK. Dia bercerita tentang ekor monyet yang "berdiri". Waktu itu saya masih kecil dan belum pernah pergi ke Bali sama sekali.

Hingga saya beranjak dewasa menjadi siswa SMA, akhirnya saya berkesempatan pergi ke Bali. Saya pergi ke Bali dalam acara study tour SMA dengan teman satu angkatan di SMA. Salah satu tempat yang rombongan kami kunjungi adalah komplek patung GWK. Tempatnya seperti bukit kapur yang dibelah-belah dan diberi karya seni yang indah.

Di sana akhirnya untuk pertama kalinya saya melihat seni tari barong. Kemudian saya baru mengerti apa yang diceritakan kakekku tentang ekor monyet yang "berdiri". Ternyata ada adegan d imana sang monyet jatuh pingsan dan ekornya berdiri terlihat menyerupai alat kelamin. Lucu sekali memang adegan itu dan semua orang yang melihat terhibur tertawa terbahak bahak.

Januari 2018 yang lalu saya pergi berbulan madu ke Bali. Kembali saya mengunjungi komplek patung GWK. Dulu saat masih SMA saya mengambil foto menggunakan kamera tustel analog yang masih menggunakan film. Satu roll film ada 36 gambar yang bisa diambil. Untuk mengambil foto saya sendiri, saya minta tolong orang lain.

Lain ceritanya saat saya bulan madu kemarin Januari, saya sudah menggunakan action camera. Jadi untuk mengambil gambar dan video kami berdua, kami tidak membutuhkan bantuan orang lain.

Teknologi camera sudah jauh berkembang, dari tustel analog yang sangat manual hingga action cam dengan segala kecanggihannya. Namun demikian proyek GWK masih dalam proses pengerjaan dan belum selesai hingga Januari 2018 yang lalu. Sungguh waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan patung megah tersebut.

Akhirnya kemarin Sabtu tanggal 22 September 2018 presiden Joko Widodo meresmikan patung setinggi 121 meter tersebut. Acara peresmian berlangsung sangat meriah dengan cuaca yang cerah dan kembang api yang menggelegar di langit selatan Bali. Selain itu ada juga penampilan dari Putri Ayu, duta cinta dan juga pertunjukan laser.

"Selesainya mahakarya ini bukan hanya membanggakan masyarakat Bali tapi juga bangsa Indonesia. Ini membuktikan kita bangsa besar bukan hanya mewarisi karya masa lalu seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan. Tapi di era kekinian bangsa kita bisa melahirkan karya mahakarya yang baru yang diakui dan dikagumi dunia," kata Jokowi yang disampaikan pada saat sambutan di komplek GWK.

Komplek GWK sendiri kabarnya akan terus dikembangkan, selain wisata dan edukasi, komplek ini juga akan dimanfaatkan sebagai lokasi berbagai penyelenggaraan acara dari tingkat nasional sampai internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun