Mohon tunggu...
Y. P.
Y. P. Mohon Tunggu... Sales - #JanganLupaBahagia

Apabila ada hal yang kurang berkenan saya mohon maaf, saya hanya orang biasa yg bisa salah. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kesejahteraan. Aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perceraian Masal Gara-gara Game Mobile Fortnite

16 September 2018   19:46 Diperbarui: 16 September 2018   20:12 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Game Fortnite | dailystar.co.uk

Sebuah kabar mengejutkan datang dari negeri Ratu Elizabeth di Inggris. Kabarnya banyak pasangan mengajukan gugatan cerai lantaran pasangan mereka kecanduang bermain game. Berdasarkan data dari divorce-online.co.uk tahun ini saja sudah ada 200 pasangan yang mengajukan cerai.

Nampaknya kecanduan game mobile tipe battle royale mulai memberikan dampak negatif pada hubungan sosial di dunia nyata. Ini baru data dari satu negara di benua Eropa, lantas bagaimana dengan negara-negara lainnya? Belum ada pemberitaan resmi sejauh ini, tapi saya masih terus memantau dan mencari tahu apakah fenomena ini juga terjadi di negara lain.

Sebenarnya angka tersebut boleh dibilang masih relatif kecil dari total petisi perceraian yang ada. Hanya sekitar 5% dari total 4.665 petisi cerai yang ditangani oleh divorce-online. Sesungguhnya masih ada sebab-sebab lain yang menjadi alasan perceraian seperti kecanduan pornografi online dan juga sosial media. (sumber)

Epic Games selaku pihak pembuat game fenomenal ini pun enggan berkomentar mengenai peristiwa ini. Seolah tak ingin terlibat jauh dari sisi dampak sosial di masyarakat dan hanya fokus pada industri game saja.

World Health Organisation (WHO) sendiri telah memperingatkan akan bahaya kecanduan teknologi yang dapat mempengaruhi perilaku manusia. Beberapa gangguan yang rawan terjadi diantaranya masalah hubungan sosial, aktivitas fisik yang kurang, diet tak sehat, gangguan pada penglihatan dan pendengaran, depresi, perilaku agresif dan kurangnya jam tidur.

Anak Jadi Korban

Mengutip kata-kata dari Bung Stev dalam artikel Ketika Anak Menuntut "Play With Me, Not Your Phone".

Banyak orangtua tanpa sadar jadi kurang memerhatikan tumbuh kembang dan kebutuhan si anak lantaran terlalu asyik berselancar di dunia maya dan ingin selalu tampil eksis disana. Orangtua terlalu asyik bermain dengan ponselnya dan lupa bermain dengan anaknya.

Tak bisa dimungkiri, kemajuan teknologi kini memang berpotensi membuat banyak orang menjadi lupa; lupa waktu, lupa tanggung jawab, bahkan lupa diri. Mereka juga seolah sudah lupa tentang bahagia luar biasa yang dirasakan saat menanti-nantikan proses kelahiran anak di tengah keluarga.

Bagaimana Dengan Indonesia?

Di Indonesia sendiri game Fortnite masih kalah populer dari game lain seperti PUBG, AOV, Mobile Legends. Namun bukan berarti potensi perceraian akibat kecanduan game tidak terjadi di Indonesia. Sejauh pantauan saya yang masih terjadi adalah retaknya hubungan asmara antar pemuda pemudi gara-gara kecanduan game.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun