Mohon tunggu...
Johansyah M
Johansyah M Mohon Tunggu... Administrasi - Penjelajah

Aku Pelupa, Maka Aku Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Adakah Alasan untuk Berhenti Belajar?

25 Juli 2018   05:36 Diperbarui: 25 Juli 2018   10:48 1420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaan dalam judul ini mungkin harus sering kita ulang sebab banyak di antara kita yang menganggap proses belajar itu sudah selesai. Apalagi ada di antara kita yang memahami bahwa belajar itu terikat dan hanya terkait dengan jenjang pendidikan formal dari sekolah dasar hingga pendidikan tinggi.

Jenjang pendidikan formal dengan strata pendidikan S3 dan bahkan menjadi guru besar sekali pun, tidaklah tepat dijadikan dalih untuk berhenti belajar, apalagi sudah merasa cukup dengan apa yang sudah diperoleh.

Belajar tidak mengenal tempat, waktu dan usia. Selama seseorang masih diberi kesempatan untuk hidup, dia wajib belajar. Maka dalam hadits ditegaskan bahwa; 'tuntutlah ilmu dari ayunan sampai liang lahat'. Dalam hadits lainnya ditegaskan; 'menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimat'.

Kalau berhenti belajar dalam jenjang pendidikan formal, oke saja lah karena berbagai alasan; faktor ekonomi, keluarga, tidak mampu fokus, dan karena persoalan-persoalan lainnya. 

Tapi seseorang tidak boleh berhenti belajar dari berbagai situasi dan kondisi yang mengitarinya. Semua harus dapat dijadikan sebagai bacaan, pembelajaran, dan dijadikan sebagai media mendalami dan menemukan makna hidup.

Singkirkan asumsi bahwa kita pintar dan sudah merasa cukup dengan apa yang kita miliki. Allah sendiri sudah menegaskan bahwa apa yang Dia berikan (pengetahuan) itu sangatlah sedikit. Makanya Socrates, seorang filsuf Yunani yang terkenal pernah mengatakan; 'saya hanya tau bahwa saya tidak tau'. 

Orang secerdas dan sekaliber Imam Syafi'i saja, pada saat setiap memperoleh pengetahuan baru,  beliau menangis karena mengadari diri betapa dia banyak sekelai belum mengetahui ilmu-ilmu lainnya.

Nah, dari sekian banyak ilmu, lantas ilmu apakah yang semua orang wajib dipelajari dan dimiliki? Kalau pertanyaan ini untuk anak sekolah dasar, maka dia akan menjawab bahwa ilmu yang wajib dipelajari itu adalah matematika, bahasa Indonesia, agama, IPA, IPS, dan ilmu lainnya karena inilah yang mereka dapatkan di sekolah.

Sebagian orang juga mungkin akan menjawab bahwa ilmu yang wajib dipelajari itu adalah ilmu umum dan ilmu agama. Ilmu umum itu untuk kebutuhan dunia dan ilmu agama itu untuk kebutuhan akhirat.  Ya, padahal ilmu umum maupun ilmu agama itu sebenarnya untuk dunia akhirat juga. Keduanya tidak dapat dipisahkan.

Ilmu yang wajib kita pelajari terus menerus itu tidak lain adalah ilmu adab dan akhlak. Inilah puncak ilmu yang ketika belum dipelajari dan dimiliki oleh seseorang maka orang tersebut masih digolongkan kepada jahil. 

Orang yang cerdas itu bukanlah orang yang hebat filsafat logikanya, bukan pula orang yang sudah mencapai gelar Profesor dan doktor. Orang yang cerdas adalah orang yang yang beradab dan berakhlak. Inilah level tertinggi kemanusiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun