Mohon tunggu...
Yohanes Arkiang
Yohanes Arkiang Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Pembungkus Embun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukit yang Kuluk

14 Juli 2018   08:54 Diperbarui: 14 Juli 2018   09:20 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah persembahan dari langit teruntuk lembutnya embun, teruntuk dedaunan yang tersipu oleh pelukan dingin

Bak surga kecil, anak-anak berlarian di sepanjang pematang memasuki sunyinya lereng bukit

Para gembala berpulang sehabis hujan mengamuk di atas sana dan menitip sisa-sisa embunnya pada semak-semak bunga tepi setapak

Gadis-gadis tersenyum simpul di jalanan kala berpapasan

Pendakian masih panjang mengikuti jejak-jejak pada setapak

Bukit terselimuti awan pekat enggan memberi tanda pada atas sana bahwa Aku datang dari kejauhan menemuinya lagi

Pejalanan menemui sebuah kenangan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun