Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Blunder Persik Kediri di Tengah Keterpurukan di Kompetisi

21 September 2022   11:33 Diperbarui: 23 September 2022   02:01 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan nota tuntutan kepada Panpel Persik yang diwakili Tri Widodo dan Media Officer Hariyanto (Foto : Bola.com/Gatot S)

Kekalahan Persik Kediri di depan pendukungnya sendiri, saat menjamu Arema FC di pekan kesepuluh BRI Liga 1 2022/2023, Sabtu (17/9/2022) lalu tak hanya menghadirkan luka tapi juga blunder konyol dari manajemen klub berjuluk Macan Putih itu.

Di Stadion Brawijaya, Kediri, Macan Putih dipermalukan 0-1 oleh Arema FC yang dilatih oleh Javier Roca. Tak hanya menghadirkan tambahan luka, karena kekalahan itu menambah deretan catatan Macan Putih tidak pernah menang dalam sepuluh laga.

Tidak pernah menang di laga kesepuluh itu terasa pahit karena dihadirkan oleh Roca yang notabene mantan pelatih Persik musim ini. Setelah tiga laga awal kompetisi tidak menghadirkan kemenangan, Roca diberhentikan. Keputusan yang tergesa-gesa, dan tidak diketahui apa latar sebenarnya yang terjadi.

Blunder yang dilakukan manajemen Persik, yang saat ini dinaungi oleh PT Astra Asia Global (PT AAG) sebagai pemilik saham mayoritas Persik adalah pernyataan dari Media Officer (MO), Hariyanto tentang insiden pemukulan suporter Arema FC.

Dalam unggahan video setelah derby Jatim itu, ada dua orang mengenakan rompi warna pink ikut memukul Aremania yang sedang diamankan oleh pihak keamanan. Kejadian itu lalu ditanggapi oleh Panpel Persik lewat MO dengan mengeluarkan rilis, dengan menyebut "oknum media" sebagai pelakunya.

"Kami mengutuk keras aksi yang kami juga belum bisa memastikan apakah benar dilakukan dari oknum media tersebut. Saat ini kami terus melakukan pendalaman dan mencari tahu siapa pelakunya."

"Namun sebagai panpel dan media officer Persik Kediri, saya menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Kejadian ini merupakan pengalaman berharga dan kami berharap yang terakhir kalinya serta tidak terulang lagi kedepannya," kata Media Officer Persik Kediri, Haryanto, Minggu (18/9/2022). Rilis sehari setelah laga.

Jelas para jurnalis Kediri meradang. Istilah 'oknum media' merupakan tudingan yang tidak berdasar semata dengan tayangan video yang memperlihatkan rompi warna pink. Rompi yang biasa dipakai oleh fotografer saat peliputan pertandingan.

Puluhan wartawan yang tergabung dalam PWI, AJI, IJTI, dan Pewarta Foto mendatangi Mes Pemain Persik di Jalan PK Bangsa Kota Kediri.

Pertemuan tersebut berlangsung selama dua hari beruntun pada, Senin (19/9/2022) dan Selasa (20/9/2022). Hari pertama, para pewarta itu mengajukan empat tuntutan ke Panpel Persik, dan mengajukan tuntutan pelaku pemukulan ditemukan dalam waktu 1x24 jam.

Selain mengumumkan hasilnya ke publik pelaku juga wajib meminta maaf ke berbagai pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun