Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menebar Kabar Baik dari Sebuah Kafe

11 Agustus 2020   17:55 Diperbarui: 11 Agustus 2020   18:21 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warung bernama Cheers yang berlokasi di Selokan Mataram, Gejayan itu dibuka pada 2004, Promosi pun dilakukan hanya lewat sms (short message short) dan telepon ke teman-teman. Orang kadang datang hanya untuk ngopi saja. Kadang sepi dari sore  hingga malam, tambah Nuke.

Warung itu juga punya cerita lain. Meski disewa selama 10 tahun, tapi di tengah jalan mengalami kenaikan yang membuat mereka lalu pindah, dua blok dari lokasi semula. Sebuah ruangan bekas usaha cukur rambut, berukuran 2x3 m2. Warung itu sempat vakum, namun mereka tetap bergerak dengan nama Shine Cafe  sejak 2012 di tempat tukang cukur itu.  Sedangkan Cheers, setelah vakum selama 7 tahun, kembali dihidupkan pada 2019, saat ini menempati lahan di bilangan Seturan.

Kini melalui KBE Nuke berharap bisa memberi manfaat, memberi kabar baik bagi orang lain. Seperti yang ia alami pada 2007 saat mendapat kabar baik dirinya hamil setelah 6 tahun menanti. Kini ia punya putra yang sudah duduk di bangku SMP dan puteri yang kelasa 6  SD.

"Kabar baik kadang datang tiba-tiba, kadang tak bisa cepat karena perlu perjuangan dan kesabaran. Semua akan memetik hasil dari apa yang sudah kita tanam," kata Nuke yang berkacamata itu.

Bikers sedang menikmati sore di KBE. Foto : Dokpri
Bikers sedang menikmati sore di KBE. Foto : Dokpri
Di masa pagebluk yang belum jelas kapan akan berakhir kafe itu juga menjadi "rumah" bagi para siswa di sekitarnya yang keteteran belajar online karena berat membeli pulsa. Di KBE para pelajar itu bisa menikmati wifi gratis dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.  

Langkah itu mendapat dukungan dari banyak pihak, seperti teman-teman kuliah Nuke dan Ison. Ada yang menawarkan beberapa laptop untuk dipakai para siswa. "Masih banyak yang punya kepedulian pada sesama, hanya kadang tak tahu bagaimana caranya,"tambahnya.

Pasangan itu juga tidak merumahkan karyawannya meski pandemi sejak April lalu membuat kafe-kafe sepi pengunjung. Gaji dan THR tetap diberikan penuh. Ada juga yang pernah bekerja di rumah makan tapi diberhentikan akibat krisis yang ada lalu ditampung di KBE. Saat ini KBE yang berdiri di tanah seluas 600m2 itu beroperasi dari pukul 14.00 hingga 23.00 WIB. Nantinya saat situasi normal akan buka dari pagi.

Menu yang disajikan cukup bervariasi, sajian nusantara dan western, dengan harga yang terbilang tak mahal. Selain ada tempe mendoan atau pisang goreng juga bisa dinikmati pasta dan salad. Selain itu juga tersedia minuman yang segar, baik kopi dan non kopi.

Bagi para penggemar sepeda diberikan diskon sebesar 25%. Mereka yang butuh tempat berkumpul sambil nyore yg asik bisa memanfaatkan diskon itu. Syaratnya mudah, para bikers membawa sepedanya pada pukul 14.00 -- 18.00 WIB.

Maka seperti di sore itu, saat berbincang dengan Nuke dan Ison, ditemani Leo Napitupulu yang gitaris grup Es Nanas, mulai berdatangan para bikers. Mereka menikmati sore yang segera menepi, berbincang sambil menikmati teh dan kopi.

Saat malam menjemput, Kabar Baik Eatry yang tampak eksotik ditingkahi lampu-lampu, terus menggeliat. Menebarkan kabar baik, juga kebaikan bagi pengunjung dan lingkungannya. Sembari merealisasikan rencana ke depan untuk membuat kafe lebih nyaman dengan memperbanyak venue luar. Juga ada akustikan di hari tertentu.

Kabar baik yang memang dibutuhkan semua orang di tengah cobaan pandemi saat ini. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun