Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kompetisi Liga 1 Dilanjutkan, Kepentingan Sesaat Saja

3 Juli 2020   16:35 Diperbarui: 3 Juli 2020   16:35 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suporter Persebaya Surabaya. (Foto : dok.Persebaya)

Sejumlah klub menyatakan tidak setuju kompetisi Liga 1 2020 dilanjutkan pada Oktober 2020 mendatang. Pandemi Corvid-19 (corona) masih menghantui masyarakat, belum ada tanda-tanda kapan akan berakhir.  Dalam kondisi seperti ini sepakbola bukan merupakan prioritas bagi masyarakat.

Mereka adalah Persebaya Surabaya, Barito Putra dan Persik Kediri.

Soal tidak setujunya kompetisi dilanjutkan sejak awal sudah lantang disampaikan oleh Madura United. Bahkan klub itu menyatakan tidak ikut jika kompetisi dilanjutkan, meski akhirnya kalah suara dalam rapat Exco (Komite Eksekutif) PSSI.

"Silakan kalau mau melanjutkan, Madura United tidak ikut. Kami sudah meminta masukan dari banyak pihak, termasuk pemain. Mereka mendukung penolakan ini karena risikonya masih tinggi," kata Haruna Soemitro seperti dikutip dari Antara, 3 Juni 2020.

Persebaya Surabaya dalam penjelasannya menyatakan, sampai saat ini,  selama 3 (tiga) bulan kompetisi terhenti, PSSI belum memberikan panduan teknis yang jelas dan detail  pada klub apabila kompetisi dilanjutkan. Padahal ini sangat diperlukan untuk memberi kepastian kepada semua stakeholder sepak bola.

Persebaya pun mengajukan pertanyaan, yang dimuat di laman resminya sebelum menyatakan ketidaksetujuannya itu. "Pertanyaan-pertanyaan kami: Apa yang terjadi apabila ada pemain dan personel tim yang terinfeksi Covid-19? Apalagi apabila lebih dari satu pemain atau personel tim? Tentu akan berdampak pada tim secara keseluruhan. Lebih jauh lagi, apakah kondisi fasilitas kesehatan --khususnya rumah sakit-- mampu menghadapinya. Dan itu berpotensi menambah beban petugas kesehatan, yang sekarang saja sudah dalam kondisi sangat berkesusahan."

Sedangkan Barito Putra melalui CEO-nya, Hasnuryadi mengatakan bahwa salah satu pertimbangan yang mendasari keputusan itu adalah pengalaman buruk tentang virus corona yang pernah dialamai tim Barito Putera.

Asisten Pelatih Barito Putera, Yunan Helmi, pernah terjangkit virus corona dan dirawat selama lebih dari satu bulan di rumah sakit di Banjarmasin. "Kami merasakan betapa sulit dan sakitnya anggota keluarga kami saat harus melawan pandemi ini," katanya.

Meski belum menyatakan tegas apakah dengan ketidaksetujuan itu mereka akan tidak ikut lanjutan kompetisi, namun sikap itu merupakan tamparan tersendiri bagi PSSI. Mereka seperti membuka kenyataan bahwa PSSI seperti tidak mau tahu kondisi berat yang dialami anggotanya, terutama klub.

Kondisi klub Liga 1 dalam terpaan Corvid-19 bisa dibilang sudah sempoyongan. Keputusan PSSI membolehkan klub membayar maksimal 25% gaji pemain memang cukup meringankan beban. Namun tetap saja keteteran dengan tak adanya sponsor, tiket dan subsidi dari PT LIB.

Kompetisi lanjutan pada Oktober 2020 juga tidak menjamin sponsor akan kembali dengan nilai rupiah seperti sebelum pandemi C0rvid-19 terjadi. Sponsor yang telah bekerjasama dengan klub tentu kembali berhitung, karena mereka juga terimbas pandemi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun