Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pelajaran dari Sikap Sinis atas Sayembara Logo Malang United

20 Februari 2018   04:10 Diperbarui: 20 Februari 2018   15:43 2559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: facebook.com/LindoUpdate

Isu, dalam pandangan para pakar komunikasi merupakan titik awal munculnya konfilik jika tidak dikelola dengan baik. Menurut The Issue Management Council, jika terjadi gap atau perbedaan antara harapan publik dengan kebijakan, operasional, produk atau komitmen organisasi terhadap publiknya, maka di situlah muncul isu.

Masalah tersebut tentu sangat disadari oleh semua perusahaan atau organisasi yang dengan susah payah ingin membangun atau mempertahankan reputasinya. Termasuk pada sebuah klub sepak bola, Malang United yang meski merupakan wajah baru dalam kancah persepakbolaan Indonesia tapi mampu menarik perhatian publik.

Klub yang baru saja diresmikan pada 30 Januari 2018 lalu tersebut langsung tampil menyolok di antara peserta Liga 3 yang akan bergulir tahun 2018 ini. Berbagai langkah yang telah dilakukan menampakkan besarnya ambisi serta keseriusan untuk menjadi klub tersebut melangkah lebih jauh dari saat ini.

Presiden klub Malang United FC, Djoko Purwoko dikenal sebagai pengusaha sebuah perusahaan pengembang, antara lain sejumlah vila di Bali telah digarapnya. Ia juga pernah berkiprah di beberapa klub seperti PS TNI (2015-2016) sebagai Media Officer, Manager Tim PS TNI U-21, serta sempat menjadi Wakil Manager PSMS Medan di 2017 lalu.

Besarnya ambisi Malang United itu tampak dari berbagai sensasi yang telah ditunjukkan ke publik, seperti dengan mendatangkan Indra Safrie sebagai Direktur Teknik, merekrut pelatih asing asal Serbia, Zoran Maric yang pernah menjadi pelatih timnas U-19 Serbia pada 2012 lalu.

Malang United juga pernah mengundang Timnas Indonesia U-19 untuk uji coba di Stadion Gajayana, Malang pada 20 Juni 2017 lalu. Meski dihajar dengan skor 0-5 tapi mereka tak peduli, karena itu merupakan promosi tersendiri bagi mereka.

Saat itu, konon manajemen klub menggelontorkan dana Rp 200 Juta untuk biaya akomodasi imnas U-19 hingga digelarnya uji coba itu.

Sensasi itu kembali berlanjut, kali ini dengan mengadakan sayembara logo yang menurut Djoko Purwoko digelar sesuai permintaan nitizen. Alasannya, logo mereka saat ini dianggap mirip dengan logo Bali United, juara II Liga 1 dan Piala Presiden.

Sayembara itu diposting pada 16 Februari 2018 di laman facebook Liga Indonesia @LindoUpdate, disertakan juga nama  nama Joko Purwoko selaku Foundation Football. Di bawahnya tertulis dengan huruf besar 'Sayembara Desain Logo', dilengkapi kalimat Rebranding Logo Malang United, serta Hadiah Rp 1 juta plus merchandise Malang United.

Sayangnya, bukannya apresiasi positif tapi justeru tanggapan sinis yang didapatkan dari para nitizen atas rebranding logo klub itu. Bahkan mereka memberikan desain logo yang mengundang gelak tawa.

Tak hanya, mereka pun mengirimkan komentar yang tak cuma kocak tapi juga getir seperti dari netter Ivan Setya Gunawan: Logo nya buat nyari sponsor ratusan juta. Pembuatnya dikasi 1 juta doank?? Hahahhha. Satu lagi Fajar Gerrard Satrio: Gilaaaaaa sekolah desain mahal mahal, buat suatu konsep, berfikir pakai otak. Eehhh di bayarnya seharga minim dp motor beat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun