Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Gonjang-Ganjing Buku Teks

3 Agustus 2022   07:41 Diperbarui: 3 Agustus 2022   17:05 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tumpukan buku pelajaran sekolah. Sumber: sweetlouise via Pixabay.com

Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X cetakan ke-1 tahun 2014 ditemukan narasi tentang kejadian kekerasan di Myanmar hingga cenderung menggerus nilai toleransi. 

Dalam buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan kelas XI cetakan ke-1 tahun 2014 ditemukan materi tentang gaya pacaran sehat yang cenderung mengajarkan seks bebas. Atas kesalahan tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, menarik semua buku tersebut.

Agaknya pemerintah tidak mau belajar dari beragam kejadian sebelumnya. Pemerintah terlalu tergesa-gesa mengedarkan buku teks tanpa melalui alur yang semestinya. Diduga keteledoran ini disebabkan oleh tergesa-gesanya diterapkan Kurikulum Merdeka. Ibarat pirantinya belum siap digunakan, tetapi kebijakan terlanjur diumumkan ke publik. 

Mau tak mau, keputusan itu harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana meskipun mustahil bisa dicukupi dengan baik dalam kurun waktu yang amat terbatas. Di sinilah akhirnya sarana dan prasarananya disediakan sekadarnya, khususnya buku teks. Tidak melalui mekanisme yang lazim dalam sebuah proses penyusunan buku teks.

Proses Penyusunan Buku Teks

Buku teks itu ibarat makanan pokok yang akan disantap oleh murid. Materi yang disajikan di dalamnya sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter siswa dan pengetahuannya. Jika buku teks tersebut berisi pengetahuan yang membentuk karakter mulia, tentu karakter dan kecerdasan siswa akan terbentuk sesuai isi bukunya. 

Sebaliknya, karakter siswa akan menjadi buruk jika buku teks yang digunakannya berisi pengajaran yang salah. Pengaruh buruk akan makin memburuk bila guru yang menggunakan buku tersebut malas mencari referensi sebagai pengetahuan pembanding. Maka, kita bisa membayangkan betapa dahsyatnya pengaruh buruk akibat kesalahan buku teks itu di kemudian hari.

Untuk menerbitkan buku teks, diperlukan tiga tahapan, yaitu memilih penulis yang tepat, menentukan editor dan reviewer, serta menilaikan buku. Pertama, memilih penulis yang tepat. 

Buku teks harus disusun oleh penulis yang memiliki linearitas keilmuan dan profesi. Contohnya, buku teks bahasa Indonesia harus disusun oleh guru bahasa Indonesia dengan gelar akademik yang linear. 

Linearitas ini sangat penting karena berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki untuk menyusun buku teks tersebut. Karena itu, jangan sampai buku teks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) disusun oleh penulis yang tidak berlatar guru dengan gelar sarjana pendidikan dari program studi yang linear.

Kedua, menentukan editor dan reviewer. Editor atau penyunting terdiri atas dua jenis, yaitu editor bahasa dan editor pakar. Editor bahasa adalah orang yang bertugas memperbaiki kesalahan penulisan naskah, seperti kesalahan ejaan, tanda baca, stuktur kalimat dan lain-lain. Editor pakar adalah orang yang bertugas memeriksa kebenaran konsep atau pengetahuan yang disusun oleh penulis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun