Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Malu Disebut Kutu Buku

23 April 2022   10:30 Diperbarui: 23 April 2022   10:32 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kutu buku(sumber:pngdownload.id)

Sebagai pegiat di Kompasiana yang akrab disebut kompasianer saya wajib menjadi pemburu literasi. Boleh di bilang tiada hari tanpa membaca buku. Tak ada rotan akarpun berguna. Kalau tidak membaca buku ada pilihan lain membaca di kompasiana.

Saya percaya  setiap pegiat di kompasiana adalah orang orang yang suka membaca. Membaca dari berbagai literasi, mulai dari buku buku teks ilmiah, buku fiksi, koran, media online dan buku lain sesuai minat masing masing. Antara membaca dan menulis jadi aktivitas yang tidak terlepas dari pribadi seorang kompasianer.

Aktivitas menulis adalah perenungan dan penghayatan seseorang dari hasil membaca buku dan di padukan dengan pengalaman pribadi yang terkait dengan tema yang akan di tulis. Membaca buku menjadi bagian dari aktualisasi nilai nilai budaya yang perlu di tumbuh kembangkan dan di lestarikan.

Membaca buku menjadikan seseorang menjadi cerdas dan memiliki wawasan yang akan digunakan dalam menjalani kehidupan sebagai insan termulia di muka bumi ini. Membaca buku akan mengantar seseorang  menggapai cita cita dan meraih sukses dalam hidup. Membaca buku akan mengarahkan seseorang menjadi bersemangat untuk bekerja dan mampu mengatasi persoalan persoalan dan tantangan hidup. Membaca buku menjadikan hidup yang gelap menjadi terang. 

Orang sering bilang bahwa buku itu jendela dunia. Aneka ragam fungsi buku menjadikan buku sebagai sarana yang dibutuhkan manusia dalam kehidupannya. Kebiasaan membuka buku dan membacanya akan menjadikan kita menjadi manusia manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan mengantar kita menjadi manusia pembangunan.

Permasalahan.

Fenomena membaca buku saat ini cenderung menghadapi degradasi. Pengunjung perpustakaan sebagai sarana untuk membaca seakan semakin di tinggalkan orang. Perpustakaan masa kini bagaikan monumen bisu yang terabaikan. Mungkinkah karena derasnya arus teknologi sehingga menurunnya aktivitas orang orang mengunjungi perpustakaan untuk membaca? Apakah orang orang masa kini lebih cenderung membaca buku lewat smartphone atau telepon seluler canggih? Apakah telah terjadi pergeseran nilai aktivitas membaca orang di masa kini?

Bagaimana nasib perpustakaan di era kini dengan kondisi minat penginjung yang cenderung semakin menurun? Bagaimana nasib buku buku yang berjejer di rak rak buku perpustakaan yang jarang bahkan tidak disentuh dan makin berdebu itu?

Solusi.

Masalah berkurangnya minat orang mengunjungi dan membaca buku di perpustakaan menjadi tantangan dari intansi terkait dan masyarakat. Perlu dicari cara mengatasi persoalan ini dengan mengalakkan gerakan membaca terutama bagi anak anak usia dini. Perlu di apresiasi aktivitas masyarakat yang tetap konsisten peduli dengan mendirikan Taman Baca Masyarakat (TBM) di pedesaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun