"Tujuan penulisan humor tidak semata mata menghasilkan ketawa ketiwi setelah itu lupa dan tidak berbekas pada si pembacanya. Humor atau lawak seyogyanya memberikan pencerahan terhadap pihak yang lain yang telah berbuat keliru dan kembali memperbaiki kesalahan. Bukan sebaliknya, artinya ada pesan moral disana.Humor itu tidak harus terjebak kata kata bias dan ringan. Kendati humor  kadang di tafsirkan sebagai banyolan yang mendorong orang lain untuk tertawa"(astree hawa HAWA, kompasiana.com, 18/12/2009)
Menarik menyimak tulisan Arwah Setiawan berjudul 'Humor itu Serius'. 'Humor adalah suatu komoditi yang pengadaannya sekarang tidak mengkhawatirkan di Indonesia. Dimana mana dan di tengah keadaan yang rata rata dinilai belum tentram dan bahagia ini, kita masih melihat  khalayak ramai tersenyum senyum bahkan terbahak bahak'
Arwah Setiawan berpendapat semua bidang cipta di ciptakan sederajat. Mengutip pendapat Arthur Koestler dalam bukunya The Act of Creation yang membagi kreativitas manusia dalam 3 wilayah Humor, Ilmu Pengetahuan dan Seni. Selengkapnya dapat disimak disini: http://majalahumor.blogspot.com/2018/02/humor-ituserius.htmlÂ
Humor membuat orang tertawa, ilmu pengetahuan mengakibatkan orang menjadi paham dan seni membuat orang takjub atau terharu.
Jadi humor, ilmu pengetahuan dan seni adalah sederajat. Boleh juga disebut humor itu sesuatu yang serius!Â
Kompasianer yang memiliki minat dan bakat menulis artikel humor, marilah kita hiasi Kompasiana dengan tulisan segar yang dapat menghibur dan menyenangkan hati kita semua sehingga kita terhindar dari bahaya penyakit stress!
Ingat selalu pesan Prof Felix, vita brevis....Selamat berkarya. Salam Kompasiana.