Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memaknai Tulisan Penjilat yang Menghibur

10 November 2019   19:32 Diperbarui: 10 November 2019   20:15 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjilat(sumber:asron da finsie.kompasiana.com)

Adalah menarik ketika menyimak artikel yang menghibur tentang tulisan penjilat. Tulisan yang di kemas apik dengan gaya humor sehingga jadi renyah dan enak di telusuri. Apalagi tulisan ini di tulis oleh guru saya di Kompasiana, bung Lohmenz Neinjelen. Semakin menarik ini di tanggapi oleh guru saya juga Prof Pebrianov. Semakin lengkap ketertarikan saya hingga saya dibikin senyum-senyum sendiri.

Siapapun tentu akan tersenyum dan bisa juga ngakak bila membaca kata "penjilat". Tulisan penjilat yang disinyalir ada di Kompasiana yang justru di tulis kompasianer centang biru? Apa benar, sayapun tidak dan belum tahu. Mungkin ini hanya isu dan tulisan hiburan yang diangkat untuk memancing tangagapan kompasianer lainnya.

Alasan saya tersenyum ketika menyimak tulisan tentang tulisan penjilat karena saya sempat menelusuri gambar dan foto-foto menarik tentang penjilat. Tulisan penjilat jelas di tulis penulis penjilat? Benar tidaknya pendapat ini tergantung penilaian teman kompasianer. Bagaimana tak akan tersenyum kalau kita melihat gambar atau foto dimana seseorang menjilat bagian belakang tubuh bos-nya dan bos itu mengatakan ...jilat terusss...

Ada juga gambar yang memperlihatkan seseorang menjilat kaki atau sepatu atau tangan orang lain. Ada pula ulasan menarik bertopik: penjilat ada dimana-mana". Di awali sebuah pantun: buah nangka, buah kuini} dapat sebiji di atas kail} siapa menyangka, dalam kehidupan ini} penjilat hidupnya lebih berhasil}. Diakhiri dengan catatan, dunia pendidikan menjadi tercengang, kenapa pendengki dan penjilat yang sukses menjadi kaya raya, yang jujur kelihatan tak bergairah dan selalu pada posisi yang kalah. Begitu tulis kuskus.co.id.

Barangkali kalau anda masih ingat tulisan kompasianer Asron Da Finsie bertajuk Jadilah Penjilat Yang Punya Lidah Sejuta" edisi 20 September 2015 dimana salah satu alinea tulisan ini: Seorang penjilat adalah seekor bunglon. Selengkapnya di sini.

Nah itulah sekedar pembuka tulisan ringan ini, yang sebenarnya saya ingin menulis tentang ini...sebuah usulan dalam acara kompasianival 2019 dimana informasi yang diperoleh para pembicara adalah para tokoh yang populer. Eloknya pembicara ini dipandu moderator dari kompasianer.

Misalkan Susi Pudjiastuti dipandu oleh Susy Haryawan, Ignasius Jonan oleh Ignatius Tri Endarto, Hanif Dhakiri oleh Nayudin Hanif atau Thoharuddin Hanif, Nadiem Makarim oleh Kang marakara, Ivan Lanin oleh Ivan Atmanagara atau Ivan Chaspuri, Sherly Annavita oleh Nana, Tsamara Amany oleh Nathan Tanara. Dipastikan suasananya akan semakin meriah dan seru. Itu pun kalau kompasianer ini hadir dan bersedia, bukan?

Jadi, tulisan berupa usulan ini boleh di sebut sebagai tulisan penjilat. Setuju??? Bila tidak setuju, anggaplah tulisan ini hanyalah hiburan pengisi waktu di malam hari.

Salam Kompasiana.

Manado. 10112019.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun