Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Itu Brain Talker?

11 Juni 2019   08:48 Diperbarui: 11 Juni 2019   10:09 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber:kompas.com)

Descartes(1596-1650), ilmuwan pelopor Rasionalisme selalu berusaha menemukan suatu kebenaran yang tidak dapat di ragu kan lagi. Dia bilang kebenaran itu adalah dia tidak ragu bahwa dia ragu. Semboyan nya, cogito ergo sum yang artinya penulis ragu maka penulis ada. Dia meyakini kebenaran semacam itu ada dan dikenal dengan cahaya yang terang dari akal budi.

Pernyataan Descartes itu berkaitan dengan pencarian kebenaran dalam kajian filsafat ilmu. Menurut teori ini bahwa ilmu dibangun atas dasar akal pikiran manusia.

Nah, apa hubungan antara teori Descates dengan Brain Talker?

Brain Talker adalah sebuah chip yang dirancang khusus untuk digunakan dalam brain computer interface (BCI). Brain Talker ini terobosan teknologi terbaru sebagai chip pembaca pikiran pertama di dunia.

Informasi ini diungkapkan dalam 3rd World Intellegence Congress, chip ini dihasilkan oleh Tianjin University dan China Electronics Corporation yang dimilki pemerintah China.

Kompas.com merilis informasi ini dengan melansir artikel Xinhua (18 Mei 2019) tentang penjelasan para pakar bahwa Brain Talker sebagai alat yang menghubungkan otak dengan komputer dengan prinsip brain computer Interface (BCI). BCI ini masih dianggap "primitif" yang menyuarakan isi pikiran kita melalui komputer dalam bermain tetris melalui telepati.

Ke depan BCI ini seperti publikasi ilmuwan Ray Kurzweil mungkin akan menggugah otak kita ke komputer dan menyatukan dengan kecerdasan buatan. Jadi, dengan hadirnya Brain Talker ini akan semakin mendekatkan teknologi BCI dengan angan-angan Kurzweil itu.

Brain Talker diklaim dapat mengemukakan keinginan pikiran penggunanya dengan hanya dari sinyal listrik neural. Dilansir dari siaran pers resmi, peneliti Tianjin University Ming Dong menyatakan, chip Brain Talker menjadi lebih mudah di bawa-bawa, digunakan dan diakses oleh khalayak umum. Dengan hadirnya Brain Talker bukan tidak mungkin BCI akn segera diaplikasikan di bidang game dan hiburan, kesehatan, edukasi dan keamanan.

Jadi, antara pemikiran kebenaran Descartes bahwa ilmu dibangun atas dasar akal pikiran manusia dengan alat Brain Talker akan membantu mengungkapkan pikiran manusia.

Nah, tulisan ini hanyalah sekedar memperkenalkan temuan alat baru untuk membaca pikiran manusia bernama brain talker. Ini dapat menjadi motivasi bagi akademisi tanah air untuk berupaya melakukan penelitian yang menghasilkan alat-alat yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. 

Seandainya chip Brain Talker ini sudah beredar dalam pasaran di negeri ini, apa tak mungkin alat ini digunakan oleh aparat kepolisian dalam penyidikan orang-orang yang diduga makar sehungga apa yang ada di pikiran mereka dapat dijadikan alat bukti rencana-rencana mereka atau bahkan di pikiran mereka sebenarnya tidak ada.

Brain Talker inipun boleh di coba kepada kompasianer untuk mengetahui pikiran apakah topik tulisan yang akan dibuatnya untuk di publis di Kompasiana. hehehe.

Semoga bermanfaat.

Salam Kompasiana.

jm.manado.11062019.

sumber:kompas.com;fu.uinsgd.co.id;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun