Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Makna Hari Raya Idul Fitri

5 Juni 2019   07:35 Diperbarui: 5 Juni 2019   11:43 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
saling bermaafan di Idul Fitri (sumber:bincangsyariah.com)

Umat muslim sejagat termasuk di Indonesia hari ini merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1440H. Selama sebulan penuh di bulan Ramadan menjalani ibadah puasa dan berbagai aktivitas lainnya kini tiba di hari penuh kemenangan yang di nanti-nantikan, Idul Fitri.

Hari kemenangan ini ditandai dengan ibadah dan saling bermaafan sehingga menjadikan hari raya Idul Fitri benar-benar mengandung makna Fitri yang berarti kesucian.

Orang beriman selama bulan Ramadan telah menjalani tobat, telah meminta ampunan Allah SWT sebagai simbolisasi dimensi vertikal begitupun permintaan ampun kepada sesamanya sebagai simbolisasi dimensi horisontal.

Beranekaragam cara-cara meminta maaf dan atau bersalaman yang dapat kita temui di negeri ini selama merayakan Idul Fitri.

Ada yang dikenal dengan budaya sungkem, yaitu bersalaman atau meminta maaf dengan cara duduk dilantai sedangkan orang tua duduk di kursi, seperti yang disaksikan dalam budaya Jawa. Tentu saja yang demikian ini sah-sah saja selagi tidak diliputi oleh adanya mitos atau asumsi, anggapan sebagai praktek kultus penyembahan kepada orang tersebut.

Sungkem sebagai perwujudan meminta maaf kepada orang tua yang diliputi tingginya rasa hormat. Ini dianjurkan dalam Islam karena hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang mewajibkn orang beriman menghormati ibu bapanya sebagaimana dikatakan dalam Al Quran. Dan Tuhan pun telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaknyalah kamu hormat kepada ibu bapamu sebaik-baiknya (QS Al-Isra'[17]:23).

Dalam suasana yang lebih formal, cara saling memaafkan juga dilaksanakan dengan melakukan Halal Bihalal. Bahkan budaya halal bihalal ini sudah menjadi budaya khas Indonesia. Halal bihalal ini sebagai pelaksanaan saling bermaafan dan silahturahmi ini tidak menyalahi perintah ajaran Islam, bahkan sebaiknya menjadi acara yang memiliki nilai positif.

Selain itu, dikalangan umat Islam berkembang budaya mengirimkan kartu ucapan selamat kepada teman atau kerabat. Budaya seperti ini tentu bak baik saja karena esensinya adalah meminta maaf kepada teman dan kerabat yang memang jauh. Dengan sendirinya silahturahmi tetap dijalankan tanpa ada alasan jarak. Adapun ungkapan yang sering digunakan adalah minal aidin wal faizin.

Intinya, di hari yang penuh kemenangan ini kita kembali ke fitrah untuk saling memaafkan dan bersilahturahmi satu dengan yang lain. Selamat hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1440H, Mohon maaf lahir dan batin!

Salam Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun