Kedua, fenomena mudik ini ditandai dengan derita individu yang bertugas dan pengabdiannya hingga tidak mudik kekampung halamannya. Misalkan, Suparman, bertugas mengatur kelancaran arus lalu lintas mudik di pintu terminal Bekasi.Dia termasuk salah satu petugas dari 400 orang yang senasib dengannya.
Hal yang sama di alami Rofiq (32) yang menjalani profesi sebagai sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) di terminal bus Lebak Bulus. Dia mengeluhkan duduk berjam-jam menghadapi kemacetan dan tidak mudik ke keluarganya.Begitupun yang dialami Eko Adi Nugroho (37) yang bekerja siang malam menjadi sopir AKAP di terminal bus Tanjung Priuk Jakarta Utara.
Ketiga, mudik tahun ini menimbulkan keluhan pemudik yang biasanya mengunakan jasa pesawat terbang namun karena harga tiket yang mahal akhirnya beralih ke angkutan lain.
Keempat, dalam aktivitas mudik tahun ini terjadi peristiwa antara lain ada penumpang kapal laut yang pingsan, ada yang jatuh dari tangga kapal dan dikabarkan meninggal.
Inilah sekilas suka duka mudik yang sempat di rekam dan semoga bermanfaat.
Salam Kompasiana.