Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memajukan Ekonomi Rakyat Dengan Etos Kerja Aktual

20 Agustus 2015   06:11 Diperbarui: 20 Agustus 2015   06:11 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi merdeka(sumber:www.expat.or.id)

Mencermati perkembangan ekonomi rakyat di Indonesia seakan akan kita sedang menyaksikan sebuah adegan sinetron. Adegan menyedihkan membuat hati kita terenyuh terbawa arus kepedihan yang dalam. Membuat hati nurani kita tersentuh dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Tak putus putusnya kita melihat melalui berbagai tayangan media elekronik maupun cetak yang menginformasi bagaimana kondisi keterpurukan ekonomi Indonesia yang diserang badai yang kencang. Hantaman hantaman silih berganti datang menyeruak memporak porandakan kehidupan perekonomian rakyat dari berbagai segi yang cukup membuat pemerintah menjadi pusing tujuh keliling.

Isu beras plastik, melemahnya nilai mata uang rupiah, anjloknya harga komoditi andalan petani, meroketnya harga daging sapi dan kini mempengaruhi harga daging ayam di pasaran, dampak negatif elnino yang mengakibatkan kemarau panjang menjadikan 16 propinsi mengalami kekeringan sehingga waduk di daerah menyusut airnya, kesemua itu sangat mempengaruhi kondisi perekonomian di negara Indonesia.

Tekanan publik terhadap pemerintah sehingga suka atau tidak suka pemerintah melakukan perombakan kabinet kerja khususnya lembaga kementerian yang terkait dengan bidang perekonomian.

Justru dengan kegiatan perombakan kabinet ini muncul fenomena baru pro kontra yang sangat mempengaruhi juga terhadap persoalan-persoalan perekonomian negara.

Memang tak bisa disangkali bahwa setiap perubahan akan terjadi sesuatu gejolak akibat perubahan itu sendiri. Sorotan terhadap personil Menteri yang baru menjadi pemberitaan yang hangat di media, seakan tak akan berakhir.

Saya pribadi sebagai kaum awam menganggap bahwa setiap kebijakan pemerintah baik itu perombakan kabinet merupakan sesuatu yang lazim terjadi dalam birokrasi kelembagaan pemerintah. Perombakan kabinet ini harus dilakukan demi menghindarkan terjadinya semakin parahnya perekonomian negara. Sebenarnya pemerintah seyogyanya belajar dari sistem bagaimana menenmpatkan personil dalam tim ekonomi nasional yang tangguh dari pemerintahan sebelumnya. Pemerintah sebenarnya mengetahui pasti bahwa sumber daya manusia Indonesia berdasarkan prestasi kerja dan catatan kinerja personil memahami kemampuan kemampuan yang dimiliki aparatur yang cocok dalam tim ekonomi Indonesia.

Pemerintah pasti tahu strategi menetapkan tim ekonomi dari personil aparatur yang memiliki prospek melobi dan mampu menembus tabir personil pengusaha berskala internasional. Pakar ekonomi Indonesia yang memiliki kapasitas dan integritass tinggi dalam menembus tabir pengusaha internasional di negara negara maju dan mampu bernegosiasi dengan sistem win win solution.

Persoalan yang terjadi dan hangat menjadi perbincangan publik adalah ditengarai masih bercokolnya mafia ekonomi di negara kita dimana sistem ekonomi monopolis dan kartel masih mendominasi perekonomian di negara kita, Merekalah yang menguasai hajat perekonomian di negara ini sehingga mereka mampu memperdaya naik turunnya harga kebutuhan pokok rakyat termasuk mempermainkan harga komoditi andalan rakyat berupa cengkih, pala dan kopra.

Saya optimis bahwa krisis perekonomian rakyat saat ini akan tertanggulangi apabila semua komponen bangsa menyadari dan mampu mengurangi berkembangnya dominasi aktivitas monopoli dan kartel pengusaha/pedagang nasional yang sangat merugikan perekonomian rakyat. Ini menjadi tugas pemerintah bersama kelembagaan legislatif yang dipercaya mengatur dan mengeluarkan kebijakan yang pro rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun