"Kesulitan terbesar yang saya temukan selama mengajari  para  siswa di masa pandemi Covid 19 adalah soal bagaimana menghubungi mereka.Â
Saya mengalami kesulitan untuk  menghubungi para siswa karena beberapa di antara mereka menggunakan nomor handphone milik tetangga" Ibu Fenny Laoh menjelaskan tantangannya menjadi seorang guru di Sekolah Dasar Inpres (SDI) Fatufeto I Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Wanita berdarah Rote ini adalah salah satu mahasiswa Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang dari program studi (Prodi) Â Pendidikan Agama Kristen (PAK).
Ia satu dari enam mahasiswa yang akan menjalani  Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SDI Fatufeto I Kupang periode semester ganjil tahun ajaran 2021/2022.
Sebagai mahasiswa dan sekaligus guru aparatur  sipil negara (ASN) di lingkup kementrian Agama Kota Kupang, ibu Fenny sudah memiliki pengalaman mengajar selama 8 tahun di SDI Fatufeto.
 Praktik mengajar bukan lagi menjadi hal baru bagi ibu dua anak ini. Karena itu dalam pertemuan awal ia diminta untuk menjadi sekaligus pembimbing mahasiswa lain yang akan turun berpraktek bersama.
 Ia kemudian khusus diminta menjadi tutor teman-teman mahasiswa  saat menjalani program wajib kampus PPL ini.
"kami semua selain ibu Fenny, belum punya pengalaman apa-apa tentang mengajar di sekolah, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, tentu punya kesulitan sendiri" ungkap Ani Obenu dan Endi Tanaem.
"Praktek ini tentu saja akan menjadi pengalaman berharga bagi kami ke depan, yaitu soal upaya menyeimbangkan teori di kampus dan kenyataan yang kami alami di lapangan" terang Apolonia Kause.
Pada Selasa, 28 September 2021, setelah mendapatkan nomor  Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SDI Fatufeto 1 dan berkoordinasi tentang program PPL kampus IAKN di sekolah ini, rombongan diterima secara langsung oleh Wakil Kepala sekolah SDI Fatufeto I, Bapak Jimmy Nufninu.