Mohon tunggu...
Johanes Marno Nigha
Johanes Marno Nigha Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Sedang Senang Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebuah Survei Awal: Bagaimana Membantu Anak dengan Trauma Berat?

20 September 2021   05:35 Diperbarui: 20 September 2021   05:44 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Penyuluh Agama dan Staf Balai Anak Naibonat Kupang (DokPri) 

"Anak-anak dengan trauma berat ini tidak butuh ungkapan yang manis-manis,  harus ada bukti yang dapat mereka lihat" Salah satu anggota staf penyuluh Balai Anak Naibonat memberikan penjelasan singkat kepada  kami, tim Pengabdian masyarakat  Program Studi (Prodi) Penyuluh Agama Kampus Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, Jumat, 17 September 2021.

Balai Anak Naibonat adalah sebuah Unit Layanan Terpadu (UPT)  milik Kementrian Sosial Republik Indonesia. Balai ini dikenal sebagai tempat rehabilitasi sosial anak yang membutuhkan perlindungan khusus, diantaranya yaitu anak dengan trauma berat. Lokasi Balai Anak ini berada di jalan Timor Raya Kupang, sekitar 36 Kilometer dari kota Kupang, Ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebagai sebuah instansi pusat milik Kementrian Sosial Republik Indonesia, kewenangan yang diperoleh tentu saja tidak dapat diambil alih secara langsung oleh pemerintah daerah setempat. Hal ini sekaligus membantu  memperlacar gerak pengelola Balai Anak sesuai visi dan misi yang telah mereka petakan.

Pertemuan singkat yang bertempat di ruang rapat Balai Anak Naibonat hari itu merupakan pertemuan peninjauan (survei) awal prodi Penyuluh Agama Kampus IAKN Kupang, berkaitan dengan program pengabdian masyarakat.

 Program Pengabdian masyarakat sendiri adalah salah satu dari tiga tugas utama perguruan tinggi (pengajaran, Penelitian dan pengabdian masyarakat).

Selain menjalankan program tahunan berupa pengabdian masyarakat, harapan lain tentu saja untuk membangun kerjasama lintas lembaga. Hal ini untuk menjawab berbagai agenda yang telah dipetakan sejak awal oleh pihak Prodi.

Konteks pertemuan hari itu pada awalnya  hanya ingin melihat apa saja yang bisa ditawarkan dalam program pengabdian masyarakat, sesuai dengan kondisi lapangan. Namun pada akhirnya pihak Balai  mengharapkan sebuah kerjasama permanen.

"kami mengharapkan pihak kampus IAKN Kupang dapat menjadikan tempat ini sebagai laboratorium. Tempat membumikan teori ataupun melahirkan teori baru dari tempat ini" ujar kepala Tata Usaha Balai Anak Naibonat pada pertemuan pagi itu.

Bak gayung bersambut kami menyadari tawaran ini ke depan  akan menjadi pintu masuk bagi berbagai agenda kerja sama lainnya.

Ada semacam kesadaran dari pihak Balai Anak Naibonat, bahwa kebutuhan akan sosialisasi  tugas dan tanggung jawab pendampingan anak dengan trauma berat, tidak dapat dikerjakan sendirian.

 Para petugas pendamping di Balai Anak menyadari pentingnya peran masyarakat luas untuk mendampingi anak dengan trauma berat.

Keberhasilan pendampingan anak dengan trauma berat membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak.

Sebagai penjajakan awal, Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Penyuluh agama, banyak mendengar masukan yang diberikan baik oleh Kepala Balai maupun para staf pendamping berkaitan dengan program pengabdian masyarakat.

Pada dasarnya semua pemaparan yang diberikan terkait dengan tema besar penanganan kondisi trauma yang terjadi pada anak. "Menjaga kerahasiaan menjadi hal paling dasar dalam kode etik pendampingan anak yang mengalami trauma di tempat ini" pesan Patrik Na'u salah seorang staf pendamping.

Suasana Pertemuan ruang rapat Balai Anak Naibonat Kupang(DokPri) 
Suasana Pertemuan ruang rapat Balai Anak Naibonat Kupang(DokPri) 

Cukup banyak hal menjadi catatan penting untuk dibawa pulang. Salah satunya sebagai bahan dasar saat pendalaman materi yang nanti akan dipakai dalam kegiatan pengabdian masyarakat oleh Prodi Penyuluh Agama.

Prodi Penyuluh agama merupakan bagian dari jurusan Seni Keagamaan dan Konseling Kristen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) kampus IAKN Kupang.

 Prodi ini terbentuk setelah alih status kampus dari Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Kupang menjadi Institus Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang pada tahun 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun