Mohon tunggu...
Johan Arifin
Johan Arifin Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Kementerian Agama Kab. Kapuas

Sejenak aku kisahkan tentang diriku padamu, agar kau tau siapa aku, bagaimana hidupku, karena kau tak akan pernah bertanya bagaimana rasanya menjadi aku.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

7 Hari di Cikole, Surga Sayuran hingga Lezatnya Daging Kelinci

5 Maret 2018   13:03 Diperbarui: 6 Maret 2018   07:02 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surga Sayur_Cisalasih (Dok. Pribadi, 20/12/2017)

Jarak tempuh dari tempat tinggal Kang Yanto (Kp. Pondok Ds. Cikole) ke Cisalasih sekitar 2,9 km atau sekitar 10 hingga 15 menit perjalanan kalau naik angkutan umum, kalau berjalan kaki bisa ditempuh hingga 38 menit. Jadi tinggal pilih saja mau naik angkutan umum apa mau jalan kaki.

Kalau memilih angkutan umum boleh-boleh saja, sayangnya tidak ada angkutan umum menuju ke Cisalasih, jadi mau tidak mau harus mencarter mobil dengan merogoh kocek sekitar 60 ribu rupiah, atau mau memilih naik ojek dengan biaya 10 ribu rupiah. Kalau mau menghemat biaya sekaligus olah raga gratis aku sarankan untuk memilih jalan kaki saja (mau jalan kaki ? siapa takut !)

Aku kurang mengenal desa ini, pertama karena memang aku bukan penduduk Cisalasih, kedua karena ini kedatanganku yang kedua kalinya, ketiga karena kesempatan yang begitu singkat sehingga untuk menjelajahi kampung Cisalasih tidak tercapai, ditambah hujan ringan dan mendung serta kabut membuat kami terkendala dan tidak leluasa untuk beraktivitas.

Pertama kali aku mendengar nama kampung itu aku merasa agak unik dan tidak familiar. Namun saat mengunjunginya, wow....alamnya sungguh mempesona, indah dengan pegunungan menjulang. 

Disepanjang perjalanan dikelilingi dengan pemandangan berbagai macam tanaman sayur, dari mulai brokoli, kubis ungu, aneka tomat, cabe, dan berbagai macam sayur lainnya. Kalau aku lebih suka menyebut Desa Cisalasih ini dengan sebutan surganya sayuran. Karena semua jenis sayur tersedia disini dan harganyapun sangat murah.

Biasanya kalau Bibi (Istri Mamang) pulang dari kebun pasti membawa banyak sayur yang digratiskan oleh pemilik kebun. Aku pernah membeli sayur di warung seharga 5000 rupiah, wow.... aku kaget, sayur yang kudapat sekantong plastik penuh ( kantong plastik ukuran sedang). Wah... wah.... kalau ditempatku (Kalimantan) sekantong plastik sayur harus menyediakan uang 100.000 rupiah. Itupun pedagang sempat tanya kepadaku "buat apa De, kok beli sayur banyak banget".

Di Cisalasih inilah adik ibuku tinggal, biasanya kami memanggilnya dengan sebutan Mamang Masna. Beliau mempunyai kekurangan dalam hal fisik, yakni penglihatannya kurang sempurna. Pekerjaan sehari-hari beliau adalah tukang urut/pijat. Mamang sudah punya banyak pelanggan, termasuk aku sendiri. Bila berada dirumahnya aku tidak mau melewatkan kesempatan untuk minta diurut.

Sungguh sebuah keajaiban bagiku, saat Mamang menekan perutku dia bilang "O... ini mag, nanti dirumah ambil seruas kunyit kemudian digeprek dan direndam air selama satu malam, kemudian minum saat pagi sebelum makan". Itulah saran beliau yang belum aku lakukan sampai hari ini karena maaaalas.

Saat beliau mengurut kakiku dan menekan bagian lutut lagi-lagi beliau berkomentar  "O... ini pasti sering duduk, nanti kalau lagi kerja di kantor harus diselingi dengan berdiri, jangan lupa sering-sering olahraga ya" hmmm.... sambil terkagum-kagum aku hanya bergumam "kok mamang tau ya ?" Disitulah keunikan Mamang Masna, beliau langsung mengetahui penyakit pasien dan sekaligus memberikan resep obat yang harus dikonsumsi serta solusi yang harus dilakukan agar pasien sehat kembali.

Mamang sangat suka dengan lagu-lagu Tarling, saat kami berkumpul beliau selalu memutar lagu-lagu tersebut dengan nyaringnya melalui media player "wow... ternyata mamang tidak gaptek" sahutku saat mamang memperlihatkan flashdisk 8 GB sebagai penyimpan mp3 kesukaannya.

O iya, Dia juga memperkenalkan kelinci peliharaannya, dan bahkan Sri Mulyani anak kedua Mamang sudah menyiapkan hidangan daging kelinci untuk makan siang, kata Sri daging kelinci rasanya enak sehingga jadi makanan favorit Mamang. Wah... gimana ya rasanya makan daging kelinci (sambil menunggu sensasi makan daging kelinci)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun