Mohon tunggu...
Johan Suwignjo
Johan Suwignjo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pelatih Motivasi dan Penulis

Sarjana Muda Wiraswasta/ Penulis/ Pelatih Motivasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kehendak Allah

24 Juli 2021   21:29 Diperbarui: 24 Juli 2021   21:30 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. (Matius 6:9-10)

Jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga.

Demikianlah sepotong kalimat yang ada di awal doa yang Yesus ajarkan kepada kita. Ini berarti bahwa sekalipun Allah sudah memberikan kehendak bebas kepada ciptaanNya manusia, pada hakekatnya Allah punya suatu kehendak atas diri ciptaanNya ini.

Mengambil makna dari kata-kata Yesus bahwa kehendak Bapa itu adalah supaya keadaan di bumi menjadi seperti keadaan di sorga maka tersirat dengan jelas bahwa kehendak Allah ini adalah justru demi kepentingan umat manusia sendiri dan sedikitpun bukan untuk kepentingan Sang Pencipta. Allah berkehendak agar supaya semua umat manusia bisa menikmati suatu kehidupan penuh suka cita dan bahagia di dunia sebagaimana Allah sendiri sudah nikmati di sorga. 

Semenjak Allah menciptakan manusia, Allah sudah memberikan dunia ini yang penuh dengan keindahan dan kecukupan untuk memenuhi kebutuhan hidup segenap umat manusia. Allah juga memberikan kemampuan kepada manusia untuk mengolah alam ini dengan prinsip adanya kerja sama dan sikap saling tolong menolong antara sesama manusia. Yang kuat wajib menolong yang lemah, yang kaya wajib menolong yang miskin, yang sehat wajib menolong yang sakit. Agar dengan demikian tak ada lagi di dunia ini manusia-manusia yang lemah, miskin, sakit, menderita dan berduka cita. Agar terjadi suatu situasi di bumi seperti situasi di dalam sorga. 

Namun apa kenyataannya? Semenjak kehidupan dahulu mulai berlangsung di dunia sampai detik ini, di seluruh dunia masih terdapat banyak Lazarus yang hidup berbaring di lantai menunggu jatuhnya sisa makanan dari meja sang orang kaya. Di samping ada sejumlah orang kaya yang hidup bergelimang harta dengan tidur di atas ranjang emas, terdapat jauh lebih banyak orang-orang miskin yang hidup hampir telanjang dengan tidur di kolong jembatan dan emper toko. 

Sesungguhnya Allah amat kecewa melihat ulah manusia yang telah Ia ciptakan yang semenjak dahulu hingga sekarang, hanya bisa mempercayai keberadaanNya, memuji namaNya namun tidak berusaha memenuhi kehendakNya. Manusia penuh kemunafikan. 

Option to the poor,  yang pernah didengungkan sementara gereja, tampaknya juga hanya suatu slogan kosong belaka. Maka tidaklah heran apabila dari masa ke masa, Allah membiarkan suatu pandemi terjadi. Agar manusia bisa mawas diri. Begitu pula dengan pandemi virus corona covid 19 yang sedang terjadi saat ini. 

Apa yang Allah kehendaki sudah sangat jelas. Agar orang-orang yang miskin dan menderita bisa diangkat derajatnya. Agar keadilan sosial sudah sungguh merata di seluruh dunia. Betapapun, ini merupakan tugas dan kewajiban dari orang-orang kaya dan mereka yang punya kemampuan dan punya kuasa.

Maka tidaklah heran apabila Allah juga berkenan kepada bangsa Tiongkok, dengan seolah-olah membantu pengurangan pandemi tersebut di negara dari bangsa ini, karena bangsa ini berhasil menuntaskan kemiskinan sebagian terbesar dari rakyatnya, sekalipun negara ini menganut faham komunis, suatu faham yang tidak dilandasi oleh kepercayaan kepada Tuhan. Karena bagi Allah, yang penting bukan pengakuan atau iman kepada Tuhan melainkan pemenuhan kehendak Tuhan yaitu melakukan perbuatan yang sesuai dengan iman. Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. (Yakobus 2:26)

Dan Allah pasti akan sangat muak kepada orang-orang munafik yang hanya pandai jual agama mengobral dan memuji namaNya, namun justru menyebar rasa kebencian kepada sesama manusia yang tidak mereka sukai, suatu sikap yang sangat melawan kehendakNya.  Maka sesuai dengan doa yang diajarkan oleh Yesus, marilah kita aktif menkonkritkan kehendak Bapa di sorga, karena terpenuhinya kehendak Bapa tersebut justru hanya bisa terjadi berkat usaha segenap umat manusia, terutama orang-orang kaya, orang-orang kuat dan pihak yang punya kuasa. Semakin kehendak Allah bisa terjadi di bumi seperti di sorga, maka semakin pandemi pun akan sirna. 

Johan Suwignjo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun