Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Soto Betawi Mas Yanto

15 September 2021   01:24 Diperbarui: 15 September 2021   01:28 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Soto Betawi mas Yanto.
***

Saya sudah menayangkan tentang soto Medan, yang merupakan paparan pertama saya dengan soto Nusantara: Soto Medan Legendaris Plus Resep Soto Udang Kelong. Dalam artikel itu saya juga membagikan resep soto udang kelong saya kepada para pembaca.

Sampai saat ini, preferensi saya masih soto yang kuahnya bersantan, dan di sekitar tempat tinggal saya ada 3 penjual soto, dengan waktu berjalan kaki dari rumah untuk mencapainya:
1. Soto Lamongan mas Yoyo: 3 menit.
2. Soto Bogor: 10 menit.
3. Soto Betawi mas Yanto: 12 menit.

Dari ketiga pilihan ini, jelas, sesuai preferensi saya adalah soto Betawi yang bersantan, lalu soto Lamongan dan soto Bogor.

Saya lebih sering menyantap soto Lamongan mas Yoyo dan soto Betawi mas Yanto, keduanya sahabat saya, dan belum pernah mencicipi soto Bogor yang memang baru dibuka belakangan ini.

Ilustrasi. Dokpri.
Ilustrasi. Dokpri.
Warung Soto Betawi mas Yanto.
***

Tempat berjualan soto Betawi mas Yanto berada persis di seberang toko buku pak Amril (lihat artikel saya: Situasi Terkini 3 Pedagang Kawakan Buku Bekas), jadi setiap kali saya berkunjung ke salah satu tempat ini, saya selalu meluangkan waktu untuk menyinggahi tempat yang satu lagi, dan kadang-kadang sambil membeli obat-obatan di sebuah apotek yang berdekatan.

Kemarin siang, saya ke toko buku pak Amril, dan seperti biasa, saya langsung ditawari buku-buku tua yang berkualitas, kali ini adalah majalah Intisari, 5 bundel, 29 majalah dari tahun ke-1 (Agustus - Desember 1963), tahun 1966, dan 1969, dan karena saya belum ada dalam koleksi di perpustakaan pribadi saya, saya pun membawa pulang majalah-majalah ini.

Sebelum ke toko buku pak Amril, saya bersantap siang di warung soto Betawi mas Yanto (lihat foto judul). Warung ini menyediakan menu soto dan sop.

Ilustrasi. Dokpri.
Ilustrasi. Dokpri.
Bahan-bahan untuk soto dan sop di warung mas Yanto.
***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun