Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Teknologi Baru Daur Ulang Berskala Mikro

7 September 2021   19:46 Diperbarui: 7 September 2021   19:51 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Discover, March/April 2021, hlm. 16.

Dengan sebuah pabrik yang berskala mikro, tidak perlu lagi ada fasilitas terpisah untuk mengumpulkan dan menyimpan material-material, mengekstrak elemen-elemen, dan menghasilkan produk-produk baru.

Secara tradisional, pabrik-pabrik daur ulang memecah material-material untuk digunakan kembali dalam produk serupa, misalnya melelehkan plastik untuk membuat lebih banyak barang plastik.

Penemuan Sahajwalla mengembangkan gagasan ini dengan mengambil material-material dari sebuah produk lama dan membuat sesuatu yang berbeda.

"Pabrik berskala mikro baru ini sangat berbeda," kata Sahajwalla. Misalnya, pabrik berskala mikro itu bisa memecah HP lama dan monitor komputer dan mengekstrak silika (dari kaca) dan karbon (dari casing plastik), dan kemudian menggabungkannya menjadi kawat-kawat nano dari Silikon karbida.

Ini menghasilkan sebuah material keramik umum dengan banyak kegunaan industri. Sahajwalla menyebut proses ini sebagai "R yang ke-4," dengan menambahkan "Reform"("Reformasi") pada frasa umum "Reduce, Reuse, Recycle"("Reduksi, Gunakan Ulang, Daur Ulang").

Catatan:
Dalam rangka mensosialisasi penggunaan obat yang benar melalui Gerakan Keluarga Sadar Obat, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) membuat sebuah akronim, Dagusibu (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang).

***

Pada 2019, hanya 17,4 persen limbah elektronik yang didaur ulang, sehingga kemampuan untuk membentuk kembali atau mereformasi menawarkan perkembangan baru yang penting dalam tantangan mendaur ulang perangkat elektronik yang kompleks. "Kita bisa melakukan lebih banyak hal dengan material-material," kata Sahajwalla.

Daur ulang tradisional belum berhasil untuk setiap tantangan daur ulang. Sahajwalla dan timnya sudah bekerja untuk menginstal pabrik limbah berskala mikro berikutnya di kota Cootamundra Australia pada awal 2021, dengan tujuan untuk perluasan ke seluruh negeri selama beberapa tahun ke depan.

Kepustakaan
1. Whitten, Allison, Tiny Trash Factories, Discover, March/April 2021, hlm. 16.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 7 September 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun