Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mekanika Kuantum yang Memperkaya Mekanika Klasik

19 Agustus 2021   05:33 Diperbarui: 19 Agustus 2021   10:17 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknologi Kuantum. Sumber: Roland Berger

Radiasi elektromagnetik mengacu pada gelombang (kuanta gelombang atau foton) dari medan elektromagnetik, yang menyebar melalui ruang dan membawa energi radiasi elektromagnetik.

Radiasi elektromagnetik memiliki cakupan yang luas, mulai dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak, ultraviolet, sinar-X, dan sinar gamma. Semua gelombang ini merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik.

Max Karl Ernst Ludwig Planck (1858-1947) adalah seorang fisikawan teoretis Jerman yang menemukan penemuannya kuanta energi.

Pada  1894, Planck mengalihkan perhatiannya pada masalah radiasi benda hitam, yang telah dinyatakan oleh Kirchhoff pada 1859:
"Bagaimana intensitas radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh benda hitam (penyerap sempurna atau radiator rongga) tergantung pada frekuensi radiasi (yaitu, warna cahaya) dan temperatur benda?"

Pertanyaan Kirchoff ini telah dieksplorasi secara eksperimental, tetapi tidak ada perlakuan teoretis yang sesuai dengan nilai-nilai eksperimental.

Wilhelm Wien mengusulkan hukum Wien, yang dengan tepat memprediksi perilaku benda hitam pada frekuensi tinggi, tetapi gagal pada frekuensi rendah.

Hukum Rayleigh-Jeans, pendekatan lain untuk masalah ini, sesuai dengan hasil eksperimen pada frekuensi rendah, tetapi menciptakan apa yang kemudian dikenal sebagai "bencana ultraviolet" pada frekuensi tinggi.

Namun, bertentangan dengan banyak buku teks, ini bukan motivasi bagi Planck. Solusi pertama yang diusulkan Planck untuk masalah tersebut pada 1899 mengikuti apa yang disebut Planck sebagai "prinsip gangguan elementer" ("principle of elementary disorder") yang memungkinkan Planck untuk menderivasi hukum Wien dari sejumlah asumsi tentang entropi dari sebuah osilator ideal, yang disebut sebagai Hukum Wien-Plank.

Bukti eksperimental tidak mengkonfirmasi hukum baru itu sama sekali, sehingga Planck merevisi pendekatannya, menderivasi versi pertama dari hukum radiasi benda hitam Planck yang terkenal, yang menggambarkan spektrum benda hitam yang diamati secara eksperimental dengan baik.

Asumsi utama di balik derivasi baru itu 1900 disebut postulat Planck, bahwa energi elektromagnetik hanya bisa dipancarkan dalam bentuk terkuantisasi, dengan kata lain, energi hanya bisa merupakan kelipatan dari unit elementer:
E = hf
E = Energi.
h = konstanta Planck atau kerja kuantum Planck,  6,6260701510^(34) J/Hz.
f = frekuensi radiasi.

Louis Victor Pierre Raymond, Duc de Broglie ke-7 (1892-1987) adalah seorang fisikawan dan aristokrat Prancis yang memberikan kontribusi terobosan pada teori kuantum. Pada 1924, de Broglie mempostulasi sifat gelombang elektron dan menyarankan bahwa semua materi memiliki sifat gelombang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun