Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Eter: Medium Perambatan Gelombang Cahaya

15 Agustus 2021   04:02 Diperbarui: 15 Agustus 2021   07:38 1757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eter. Sumber: https://atcrump.com/2015/10/10/yet-another-day-in-the-ether/

Dalam artikel saya: Spektrum Warna dari Cahaya Putih, kita melihat bahwa Newtonlah yang pertama kali menunjukkan bahwa sinar-sinar dari cahaya putih, cahaya matahari kita, adalah campuran dari sinar-sinar yang berwarna: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu, dan semua warna perantara.

Ketika Newton (1642-1726) mulai membentuk teorinya tentang cahaya, gagasan tentang sifat gelombang cahaya belum ditemukan.

Christiaan Huygens (1629-1695) adalah seorang matematikawan, fisikawan, astronom, dan penemu Belanda, yang secara luas dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa dan tokoh utama dalam revolusi ilmiah. Dalam fisika, Huygens membuat kontribusi terobosan dalam optika dan mekanika, sedangkan sebagai astronom dia terutama dikenal karena studinya tentang cincin planet Saturnus dan penemuan bulan Titan.

Sebagai seorang penemu, Huygens memperbaiki desain teleskop dan menemukan jam pendulum, terobosan dalam ketepatan waktu dan pencatat waktu paling akurat selama hampir 300 tahun. Seorang matematikawan dan fisikawan yang sangat berbakat, Huygens adalah orang pertama yang mengidealisasi masalah fisika dengan seperangkat parameter kemudian menganalisisnya secara matematis (Horologium Oscillatorium), dan yang pertama untuk sepenuhnya membuat penjelasan mekanika secara matematis dari fenomena fisika yang tidak bisa diamati (Trait de la Lumire). Karena alasan ini, Huygens disebut sebagai fisikawan teoretis pertama dan salah seorang pendiri fisika matematis modern.

Huygens mungkin mendapat gagasan tentang sifat gelombang cahaya karena fakta yang sangat penting yang tidak diketahui oleh Newton, yaitu kecepatan cahaya yang sangat besar dan tak terduga.

Kecepatan bunyi di udara adalah sekitar 340 m/s. Semula hanya peluru yang bisa bergerak lebih cepat dari bunyi. Rekor kecepatan dunia yang dibuat sebelum Perang Dunia II dengan perahu bermotor buatan Italia adalah 210 m/s. Penghalang bunyi dilampaui oleh pesawat terbang puntiran stabil yang kecepatannya meningkat menjadi lebih dari 2 Mach* atau 2 kali kecepatan bunyi. Ini adalah kecepatan yang luar biasa.

* Mach adalah rasio kecepatan terbang dengan kecepatan bunyi dalam medium yang sama.

Namun, sekarang ini, angka ini juga telah tertinggal jauh. Sekarang ada mesin terbang yang telah melampaui penghalang yang lebih tinggi, yaitu, kecepatan ruang melingkar dan parabola, yang masing-masing sama dengan sekitar 8.000 dan 11.200 m/s. Ini adalah roket, tetapi bahkan kecepatan ini tidak seberapa dibandingkan dengan kecepatan cahaya, yang setara dengan 299.792.458 m/s. Lihat juga artikel saya: Fisika untuk Hiburan 33 (Bunyi): Paradoks Kecepatan Bunyi, dan: Fisika untuk Hiburan 12 (Gerak): Seberapa Cepat Kita Bergerak?

Selama beberapa dekade terakhir para ilmuwan telah belajar untuk mempercepat partikel elementer zat melalui akselerator, hingga kecepatannya yang hampir sama dengan kecepatan cahaya. Partikel dengan kecepatan seperti itu juga ditemukan di alam, lihat artikel-artikel saya tentang unsur kimia buatan dengan menggunakan akselerator partikel, Anda bisa melacaknya
dari Tabel Periodik yang saya lampirkan dalam setiap artikel.

Musket dan bayonet. Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Musket#/media/File:Grand_Turk(36).jpg
Musket dan bayonet. Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Musket#/media/File:Grand_Turk(36).jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun