Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 58 (Cahaya): Stereoskop

7 Agustus 2021   21:19 Diperbarui: 7 Agustus 2021   21:23 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartu stereo. Sumber: pinterest.com/nathangriffiths

Di masa kanak-kanak, saya masih sempat melihat sebuah stereoskop peninggalan kakek saya. Ternyata peranti ini sudah menjadi langka setelah 1930-an. Sangat disayangkan bahwa stereoskop keluarga kami ini tidak tersimpan dengan baik. Jika tidak, stereoskop tersebut bisa saya koleksi sebagai barang bersejarah yang langka.

Sekarang saya hanya bisa melihat foto daringnya, dan mari kita mulai pembahasan dari topik Cahaya dari Fisika untuk Hiburan tentang stereoskop.

Stereoskop adalah sebuah peranti untuk melihat sepasang citra stereoskopik yang terpisah, menggambarkan pandangan mata kiri dan mata kanan dari pemandangan yang sama, dalam bentuk sebuah citra 3 dimensi.

Stereoskop tipikal memberikan setiap mata sebuah lensa yang membuat citra yang dilihat melaluinya tampak lebih besar dan lebih jauh dan biasanya juga menggeser posisi horizontal yang tampak, sehingga bagi seseorang dengan persepsi kedalaman binokular normal, tepi 2 citra tampaknya menyatu menjadi 1 "jendela stereo" atau "jendela virtual."

Pada penggunaan stereoskop, citra disiapkan sehingga pemandangan tampak berada di luar jendela virtual ini, di mana objek kadang-kadang dibiarkan menonjol, tetapi ini tidak selalu demikian.

Fitur pembagi atau pembatas pandangan lainnya biasanya disediakan untuk mencegah setiap mata teralihkan dengan ikut melihat citra yang ditujukan untuk mata yang 1 lagi.

Kebanyakan orang, dengan latihan dan sedikit usaha, bisa melihat pasangan citra  stereoskopik dalam 3D tanpa bantuan stereoskop, tetapi isyarat kedalaman fisiologis yang dihasilkan dari kombinasi yang tidak wajar dari konvergensi mata dan fokus yang diperlukan akan berbeda dengan yang dialami ketika benar-benar melihat pemandangan dalam kenyataan, membuat simulasi akurat dari pengalaman melihat secara alami menjadi tidak mungkin dan cenderung menyebabkan ketegangan dan kelelahan mata.

Kartu stereo. Sumber: pinterest.com/nathangriffiths
Kartu stereo. Sumber: pinterest.com/nathangriffiths

Kartu stereo dari sebuah stereoskop yang sedang digunakan (1901).

Walaupun peranti yang lebih baru, misalnya Realist-format 3D slide viewers dan View-Master juga merupakan stereoskop, kata tersebut sekarang paling sering dikaitkan dengan peranti yang dirancang untuk kartu stereo format standar yang sempat populer sejak 1850-an hingga 1930-an sebagai media hiburan rumah.

Peranti seperti kacamata terpolarisasi, anaglyph dan kaca rana (shutter glasses) yang digunakan untuk melihat 2 citra yang benar-benar tumpang tindih atau saling menyatu, bukan 2 citra yang terpisah secara fisik, tidak dikategorikan sebagai stereoskop.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun